bab 1. jadian?

108 98 16
                                    

Hanya satu hal yang sena inginkan di usianya yang ke-16, tahun ini.

gadis manis dengan balutan seragam sekolah berwarna biru Dongker Dan rambutnya yang ia cepol ke atas itu tengah berdiri di depan pintu rumahnya, menunggu waktu nya Tiba.

dalam hati ia berhitung...

1

2

3

"Oke." sena menghela nafas dalam-dalam, lalu mulai melangkah keluar rumah menuju gerbang.

Grek...

Gadis itu membuka gerbang rumahnya  yang berwarna hitam dengan senyuman manisnya, tinggi gerbangnya melebihi tinggi badannya.

Di saat yang bersamaan, tetangga laki laki sena keluar dari kediamannya, dengan memakai pakaian yang sama seperti sena. 

"Hei, Sena." Dia menyapa.

Senyumnya cerah, secerah matahari pagi ini. Dia keluar dari rumah nya sambil mendorong motornya yang berwarna merah.

'Yes, pas banget waktunya.' sena tersenyum puas.

"Bagun kesiangan ya Lo?" Tanya laki laki tersebut, basa basi.

Sena menggeleng, "engga, sengaja berangkat siang, kak Sandy kali yang telat hayooo," Jawab sena.

Sena memang tidak bangun kesiangan, ia sengaja mengulur waktu.

Sandy mengangguk tersenyum, "engga, gue juga sengaja berangkat telat, hari ini kan bebas gak ada pelajaran."

'Gue tau kok kak, makanya gue berangkat siang biar bisa bareng sama Lo.' batin Sena kesenangan. Rencana yang ia susun dari semalam sesuai dengan ekspektasi nya.

"kak San, ayo bareng. Gue gak ada yang antar, jam ke 3 nanti gue ada susulan ulangan."

Sekarang jam setengah tujuh, sedangkan kelas akan dimulai jam tujuh. Masih ada 30 menit lagi untuk mereka sampai ke sekolah.

jaraknya memang tidak jauh hanya sekitar beberapa meter dari rumah, hanya butuh waktu sekitar 10 menit untuk sampai ke sekolah mereka.

"Lah? Jam ke 3 bentar lagi dong? Kok Lo santai aja sih, buruan naik ntar telat Lo." Ajak Sandy. ia Mulai menaiki motor sport nya.

"Hah?" sena melongo. Tak menyangka ajakannya akan direspon.

'Ini gue disuruh bonceng Lo? Kita berangkat bareng? Boncengan? Berdua?! '

"Ck. Malah bengong Lo! Udah ayo, buru, telat nanti kita, naik." Pinta Sandy.

Ia mulai menyalakan motornya, Mengenakan helem, Kemudian mengulurkan tangan kirinya untuk membantu sena naik ke atas motor nya.

"Pegangan yang erat!" Pintanya lagi.

sena nurut, memegang pinggang pria yang ia sukai itu. jantungnya mendadak berdegup kencang, bibirnya tak bisa berhenti tersenyum, ditambah wangi parfum yang pria itu kenakan, membuat Sena semakin nyaman berdekatan dengannya.

Sandy mulai melajukan motornya Dengan kecepatan kencang. poni sena sampai menutup matanya karena terpaan angin.

dan sialnya, Dipertengahan jalan menuju sekolah mereka bertemu dengan polisi.

"Kak San. Ada polisi! Gimana nih?" sena mulai panik. Pasalnya, mereka ini masih di bawah umur. Meski Sandy udah 17 tahun di tahun ini. tapi dia belum memiliki SIM! Sedangkan sena masih 16 tahun!

" kak Shandy..."

"Pegangan yang erat sen. Kita ngebut!" Kata Sandy. kakinya menginjak pedal motor, untuk menambah gigi dan kecepatan montornya.

love survival [Tahap Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang