32

537 49 10
                                    

Tanpamu saya mampu bertahan hidup. Namun bersamamu, hidup adalah tentang bagaimana saya bernapas dengan nyaman. Jika kamu bertanya bagaimana saya bisa hidup tanpa adanya dirimu, maka dengan mantap saya katakan bisa.  Tapi jika kamu bertanya bagaimana saya menjalankan kehidupan itu tanpa adanya kamu. Maka akan saya tatap matamu sambil menjawab dengan pelan, “Titik cahaya itu adalah sumber nyaman bagi saya. Tanpanya, pijar terang sayapun akan meredup padam.”

Earth memukul-mukul kepala nya keras, ia membuka matanya lebar-lebar mengamati dengan seksama untuk memastikan bahwa sosok yang sudah terbungkus kain kapan didepannya ini bukanlah Mix. Namun semakin ia amati, semakin ia dibuat hancur oleh kenyataan bahwa mayat didepannya ini memanglah Semestanya. Earth terus meraung meronta-ronta memukul dirinya sendiri, ia tak perduli meski kini wajah dan tubuh nya sudah lebam akibat pukulan Tay dan pukulan dirinya sendiri. Itu tak sebanding dengan lebam yang membengkak di hatinya.

Kini ia menjadi tontonan semua orang, tak ada satupun dari mereka yang berniat menghentikan Earth karena mereka tahu itu akan percuma. Jadi mereka lebih memutuskan untuk diam dan membiarkan Earth melampiaskan segalanya.

"JANGAN! KENAPA KALIAN MAMASUKANNYA KE DALAM PETI?" Earth meraung ketika orang-orang itu memasukan jasad Mix ke dalam peti.

"KU BILANG JANGAN! HENTIKAN! TOLONG HENTIKAN! KALIAN AKAN MEMBAWANYA KEMANA? APA YANG KALIAN LAKUKAN? BIARKAN DIA DISINI! INI RUMAHNYA!" Earth terus meraung berteriak kesetanan, sekuat tenaga ia menahan orang-orang yang kini mulai mengangkat peti Mix.

Tay mencoba untuk menghentikan Earth, namun tenaga nya tak cukup untuk menahan pria itu.

Earth terus saja berteriak dan memaki-maki orang-orang yang kini tengah mengangkat peti Mix. Tidak menyerah, kini Earth justru memegang salah satu kaki orang yang mengangkat peti itu.

"Saya mohon! Saya mohon! Tolong kasihani saya, jangan bawa dia. Jangan bawa dia!" Earth berucap putus asa, tangannya bertaut di depan dada memohon pada orang-orang itu.

Tay memukul nya sekali lagi mencoba membuat Earth untuk sadar.

"SADARLAH MIX SUDAH TIADA. JANGAN SEPERTI INI, BIARKAN MIX PERGI DENGAN TENANG. LEPASKAN DIA, DIA HARUS SEGERA DISEMAYAMKAN!" Teriak Tay tepat didepan wajah Earth.

Bukan Earth tidak sadar. Dia tahu, dia sadar bahwa Mix memang sudah tiada. Hanya saja dia ingin menutup mata dan mengelak dari kenyataan. Earth tidak bisa menerima ini semua.

Hatinya pedih, dia teriris membayangkan Mix yang akan berada di liang lahat sendirian. Sungguh, Earth tak bisa membayangkan betapa ketakutan nya Mix disana. Mix, Semesta nya itu akan kesepian.

Bumi dan Semestanya. (Earthmix)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang