28

388 40 12
                                    


Daun bergoyang tertiup angin, mengombang ambingkan rasa gundah. Dinding-dinding hampa menyerukan namamu.
Kembalilah!

Satu Minggu berlalu, dan Mix sama sekali belum memberinya kabar. Sajak pertemuan mereka malam itu, Earth tak pernah bertemu dengan Mix lagi, Mix seolah di telan Bumi. Earth bahkan sudah kelimpungan mencari sosok manis itu. Ia sudah mencari kemanapun tempat yang memungkinkan dikunjungi oleh Mix, tapi nihil. Earth tak menemukan Mix dimana pun. Jika ada orang yang melihat kondisi Earth saat ini, mereka pasti akan mengira Earth sedang sakit keras. Kini ia bahkan sudah seperti mayat hidup, bagaimana tidak selama seminggu ini jadwal makannya berantakan, yang ia telan hanyalah minuman-minuman keras itu.  Earth menyandarkan kepalanya ke tembok kamar. Apa hubungannya dengan Mix benar-benar harus berakhir seperti ini? Ia termenung menatap selembar foto yang selalu ada dalam genggaman nya, itu adalah foto Mix yang dia ambil secara diam-diam saat di pantai waktu itu. Earth tersenyum miris melihat foto itu, hatinya tersayat, air matanya meruntuhkan pertahanannya. Buliran mutiara jatuh semakin deras membasahi kedua pipinya.

"Semesta, dimana kamu sayang?"

"Kembali Semesta, kembalilah pada saya."

"Saya sakit."

"Saya tak ingin mati dengan cepat."

"Tolong kembalilah."

"Jangan menghukum saya seperti ini."

"Apa yang harus saya lakukan untuk membawa mu kembali?"

"Saya menyesal, sungguh saya menyesal. Ampuni saya Semesta."

"Dimana kamu sekarang? Bagaimana keadaan mu? Apa yang kamu makan? Apa kamu baik-baik saja? Sayangku Semesta, apa kamu sungguh terluka?"

Selama beberapa hari terakhir Earth memang sering kali menangis dan meracau sendiri seperti ini. Earth putus asa, ia merindukan Semesta nya.

Hey, Earth sakit. Jujur saja, ia ingin melampiaskan semuanya. Haruskan ia melampiaskannya pada cermin disana? Agar kesakitan yang dia rasa bisa teralihkan. Semenjak Mix pergi, ia kehilangan gairah hidupnya. Tak ada yang ia lakukan selain marah dan menangis. Jika Mix benar-benar tak kembali, rasanya ia ingin tidur sehari saja tanpa ada yang membangunkan, tanpa ada tangan yang mengguncangnya pelan. Yang Earth maksud adalah tidur selamanya. Earth mengambil sebuah cutter diatas meja. Diamatinya cutter itu sebentar.

Earth menggesekkan cutter itu secara perlahan di tangannya. Sakit memang. Tapi itu tak lebih sakit dari kehilangan Mix. Ya, sekarang Earth memang sering melukai dirinya seperti ini, berharap bahwa luka di fisiknya dapat menghilangkan sedikit luka di hatinya karena merindukan Mix.

Bumi dan Semestanya. (Earthmix)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang