15

492 62 2
                                    

Sepanjang perjalanan dari sekola Mix, Earth tak membuka mulutnya sama sekali, lelaki itu tak seperti biasanya yang selalu merecoki Mix dengan rayuan-rayuan andalannya. Tapi kali ini, Earth hanya fokus pada kemudinya.

"Mas Bumi marah?" Cicit Mix mencoba membuka pembicaraan.

"Apa saya harus tetap santai saat saya melihat dengan jelas bahwa pria lain sedang mencoba mendekati kekasih saya?"

"Pak Luke hanya guru saya Mas bumi."

"Tapi dia tidak ingin hanya menjadi gurumu. Dan biarkan saya bertanya, mengapa dia memanggil mu Siwi?"

"Tidak tahu."

"Mengapa tidak tahu?" Earth mulai kesal, dia merasa Mix berbohong dan tak ingin mengatakan apapun padanya.

"Bagaimana lagi? Saya memang tidak tahu. Sejak awal bertemu dia memanggil saya seperti itu."

"Tidakkah kamu ingin menanyakan nya?"

"Tidak. Lagi pula saya tidak tertarik dan tidak perduli. Kenapa mas bumi mempermasalahkan ini? Biarkan saja mereka memanggil saya dengan apapun, bukankah mas bumi juga memanggil saya Semesta?"

"Hey, mereka berbeda dengan saya. Bagaimana kita bisa sama? Saya kekasih kamu sedang kan mereka orang lain. Tak ada yang boleh memanggil mu seenaknya ataupun membuat panggilan khusus untuk mu!" Ucap Earth penuh kekesalan.

Mix membuang nafas dengan malas.
"Pria tua seperti mu rumit juga ya rupanya."

Earth menoleh cepat ke arah Mix.
"Ya, saya memang pria tua yang rumit. Kenapa? Kamu keberatan harus mempunyai suami seperti saya nantinya? Mau mencari pria muda hah?"

Lihatlah lihat! Pria tinggi berbadan kekar ini sedang merajuk sekarang. Jika ada teman-teman nya yang melihat dia seperti ini, dia pasti akan di ledek dan di tertawakan habis-habisan.

"Mas Bumi merajuk hmm?" Mix bertanya seraya memiringkan kepalanya menghadap Earth, jangan lupakan juga matanya yang berkedip lucu. Jika begini bagaimana Earth bisa marah? Mix justru malah membuatnya salah tingkah. Tunggu, apa pria tinggi ini salah tingkah? Wahhh luar biasa sekali, Mix bisa membuat pria tua yang dingin ini malu.

"Jangan coba-coba menyogok saya dengan kegemasan kamu Semesta!"

"Saya hanya bertanya Mas Bumi."

"Tapi kamu bertanya dengan bertingkah imut."

"Apanya yang imut?"

"Eh tidak, sepertinya kamu tidak bertingkah imut. Karena setiap hari bahkan saat kamu terdiam pun kamu sudah sangat imut." Sepertinya Earth melupakan kekesalannya teman-teman.

"Baiklah. Karena mulut penuh bualan mas bumi sudah kembali berarti mas bumi sudah baik-baik saja."

"Menyebalkan, kenapa saya tidak bisa marah padamu?"

"Lagi pula sudah tua jangan marah-marah"

"Kita hanya berbeda 4 tahun Semesta."

"Tetap saja tua."

"Kenapa? Tidak mau dengan pria tua seperti saya?"

"Saya tidak bilang seperti itu."

"Lalu berhenti mengejek saya."

"Maka berhentilah terus menerus merayu saya."

"Maaf Semesta, kalo soal itu tidak bisa."

"Tentu saja tak bisa, soalnya sejak dulu mas bumi sudah terbiasa merayu orang-orang bukan?"

"Apa saya terlihat seperti itu."

"Saya rasa."

Earth termenung mendengar tuduhan Mix. Dia sedih, Mix menganggapnya pembual. Padahal seumur hidupnya dia tak pernah seperti ini pada orang lain. Jangan kan untuk merayu dia bahkan malas untuk sekedar bertegur sapa pun. Mix tidak tahu, bahwa yang Mix lihat sekarang adalah sosok yang berbeda dari Earth Pirapat yang sebelumnya.

"Semesta, kamu masih tidak percaya bahwa saya seperti ini hanya padamu? Demi tuhan saya tak pernah melakukan hal gila seperti ini sebelumnya. Saya mengejarmu, saya membawamu untuk tinggal bersama. Tak ada seorang pun yang saya perlakuan sebaik saya memperlakukan kamu."

"Saya harap begitu." Jawab Mix.

"Mas bumi, kamu yang memulai ini semua. Menarik saya dan melibatkan saya pada perasaan ini. Saya tidak tahu bagaimana kamu di masa lalu. Saya tidak tahu mana yang benar, apakah dugaan saya atau mungkin yang kamu katakan barusan. Yang jelas, saat ini saya sudah kamu buat jatuh. Kamu membuat saya terperangkap, seolah tak ada hal lain yang bisa saya lihat selain kamu saat ini. Jadi tolong, jangan buat hancur saya nantinya. Kamu yang membuat saya jatuh cinta, jadi jangan paksa saya untuk berhenti nantinya." Sambung Mix kemudian.

Earth tersenyum tulus, sangat hangat. Mix ternyata takut dia mengkhianati nya. Dan itu berarti bahwa Mix juga sudah benar-benar jatuh padanya. Selama ini Earth selalu merasa bahwa Mix belum mencintai nya, Earth pikir Mix hanya baru mencoba. Tapi rupanya, Mix pun sudah menerima nya dengan sukarela.

"Sayang, Semestanya saya, dengar! Saya tidak akan berjanji padamu, tapi saya berjanji pada diri saya sendiri bahwa hidup saya akan saya berikan padamu. Lantas bagaimana saya bisa menyakiti kamu sedangkan di kamu ada kehidupan saya? Jadi percaya saja pada saya ya."

Mix tersenyum manis seraya mengangguk pelan yang turut membuat Earth menarik sudut bibirnya juga. Earth senang, akhir-akhir ini Mix menjadi lebih sering tersenyum.

Supaya saya bersemangat, tolong vote nya ya teman-teman 🥰

Bumi dan Semestanya. (Earthmix)Where stories live. Discover now