[2] Bagian 33

760 110 16
                                    

Tok! tok! tok!


Heeseung menatap pintu ruangannya sebentar, "aku sedang sibuk" 

"ini aku" 

Heeseung langsung berdiri saat mendengar suara sang kakak, "masuk aja"


Klek!


Kepala Jungkook muncul di belakang pintu, wajah pria itu membuat ekspresi senang. Heeseung mengerutkan keningnya, "kenapa?"

Sang kakak masuk tapi belum menutup pintu, "ehm... jadi beberapa minggu lalu aku udah bilang padamu kalau kamu akan mendapat sekretaris, kan. Hari ini aku membawanya kemari untuk memperkenalkannya padamu"

Heeseung mengangguk-angguk lalu kembali duduk dan menatap lapotpnya, "ya, silahkan aja"

Jungkook tersenyum, dia membersihkan tenggorokannya, "skretaris Im, masuk lah"

Telinga Heeseung langsung melebar, dia mendengar marga itu jadi teringat Aensoo. Tidak mungkin, kan?

Jungkook membuka pintunya lebar dan memperlihatkan seorang wanita di depan sana dengan dress berwarna ungu dan membawa beberapa dokumen di tangannya.

Mata Heeseung membulat kaget, apa yang dia pikirkan itu rupanya benar, "jadi sekretarisnya Aensoo?" tanyanya pada sang kakak.

Jungkook mengangguk, "jangan di sia-siakan. Lagi pula, pacarmu ini cocok untuk jadi sekretaris, kan? aku pergi dulu, waktu ku hanya sedikit"


Klek!


Gadis itu menutup pintunya saat Jungkook keluar, dia berjalan ke arah Heeseung dan menaruh dokumennya di atas meja. Dia tersenyum, "ekspresi apa itu?"

"kamu bilang nggak mau jadi skretaris disini?"

"ya, orang bisa berubah pikiran kapan aja" balas Aensoo lalu memutari meja Heeseung, dia duduk di meja, "mulai hari ini aku akan sering membacakan jadwal mu, dan asisten Jung akan mengurus sisanya"

Heeseung mendengus kecil, dia menarik pinggang Aensoo supaya gadis itu duduk di pangkuannya, lalu dia memeluk dari belakang, "ah.. rasanya begini nyaman, aku bisa bersama mu terus jadinya"

Aensoo tersenyum, "kamu jadi sangat berbeda setiap kali begini"

"aku juga ingin mencoba sesuatu"

"apa?"

Heeseung menarik rahang Aensoo sambil tersenyum nakal, lalu ibu jarinya mengusap bibir gadis itu, "kalau di novel salah satu penulis ku, ada adegan dimana seorang manajer bermain dengan pasangannya di kantor"

Aensoo yang mendengar itu agak tercengang, bisa-bisanya Heeseung mengatakan hal itu terang-terangan disini. Untung tidak ada asisten Jung, "jangan macam-macam, ini perusahaan" omel gadis itu menjauhkan tubuhnya.

Laki-laki itu tertawa, sejujurnya yang tadi itu memang ingin dia lakukan. Tapi sepertinya sekarang bukanlah waktu yang tepat. Jadi dia menundanya, "oh ya, ayo pergi"

"eh? kemana? tiba-tiba banget? aku kan baru sampai"

Heeseung berdiri saat Aensoo sudah menyingkir dari pangkuannya. Dia mengambil jasnya, "seharusnya tadi pagi aku mengajak mu pergi, tapi aku lupa. Mumpung pekerjaan ku nggak begitu padat, jadi kita pergi sekarang" ujar Heeseung lalu menarik lengan Aensoo setelah mengambil jaket gadis itu.

Aensoo sama sekali tidak tau kemana Heeseung mengajaknya, di perjalanan, Heeseung juga sempat bilang proses hadiah ini butuh sekitar 6 bulan. Artinya laki-laki itu sudah mempersiapkan saat mereka masih berkuliah. Aensoo saja kaget dan tidak mengetahui apapun tentang Heeseung yang menyiapkan 'hadiah itu' .

Keep it PRIVATE [✓]Where stories live. Discover now