BAB 31 || SEBENARNYA-!

10.7K 1.2K 25
                                    

Annyeong semua-!

Sebelumnya author minta maaf chapter terakhir yang author publish kemarin di unpublish lagi karena ada perbaikan alur yang ga sesuai sama jalan naskahnya..

see semoga enjoy-

*Happy reading*

***

Kini orang orang yang sedari tadi berkumpul di makam milik Marvelino satu per satu pamit. Terkecuali Xeva , Raven dan beberapa anggota Decalgoz dan Redwolf yang hadir.

"Xev, ayo ini udah mau hujan." Ingat Ayra, sembari mengelus punggung Xeva yang kini duduk di atas kursi roda sembari menangis.

"Gimanapun dia pernah jadi orang baik di hidup gue kak." Ucap Xeva sembari menatap sendu nisan cowok yang pernah mengisi hari harinya tersebut.

Flashback on....

Gemerlap lampu club malam ini menyilaukan Xeva yang baru saja masuk ke dalam dunia malam tersebut...

Xeva menatap sekeliling mencari seseorang yang sedari tadi di tunggunya namun tidak kunjung datang. Di sana ada sesosok cowok yang tengah duduk sembari meminum alcohol yang ada di depannya.

"Vel..." Panggil Xeva, kepada cowok yang kini duduk di sampingnya, Tatapan gadis tersebut sendu, kepalanya menunduk.

Marvel membalas tatapan cewek yang kini ada di depannya.

"Xev?" Sahut cowok tersebut. Sembari memperhatikan tubuh Xeva dari atas hingga bawah. Namun tatapannya berhenti pada perut Xeva yang terlihat datar tersebut. Dengan cepat memeluk tubuh Xeva.

Xeva yang di peluk tersebut hanya diam, Tak berapa lama setelah itu Xeva merenggangkan pelukannya lalu mengeluarkan handphone miliknya, memperlihatkan layar hp yang menampilkan sosok gadis kecil yang tengah berada dalam incubator tersebut.

"Dia, kamu tau ini siapa?" Tanya Xeva sembari menatap cowok yang kini menatap dalam ke arah foto tersebut.

"Kamu pertahanin dia?" Tanya Marvelino dengang tatapan dinginnya.

Xeva menganggukan kepalanya. "Karena yang salah kita bukan dia vel..." Ucap Xeva sembari meraih tangan Marvelino "Aku mohon aku butuh kamu buat rawat dia..." Cicit Xeva.

Marvelino mengusap wajahnya kasar. "Maaf Xev tapi ini bukan waktu yang tepat. Lebih baik kamu pulang dulu. Setelah itu aku bakal temuin kamu lagi." Ucap Marvelino sembari mengengam tangan Xeva. "Situasi di sini nggak aman Xev, aku nggak pengen kamu jadi tumbal mereka." Ucap Marvelino, sembari menatap Xeva dengan tatapan serius.

Tak berapa lama Setelah itu Segerombolan anggota Red wolf kini tengah berjalan menuju kea rah tempat mereka.

"Wah jadi ini cewe yang jadi bayaran selain Nama geng Redwolf. " Ucap Sesosok cowok yang kini mengelus bahu Xeva, membuat gadis tersebut menangkis kasar tangan tersebut.

"Wah galak juga nih.. kayanya tipe agresif nih. Seru kali kalo di mainin rame-rame."Xeva yang mendapat hinaan tersebut langsung menampar si cowok tersebut.

"Jaga ya omongan bangsat lo!" Ucap Xeva, tak lupa menujuk wajah cowok yang lebih tinggi darinya.

"Xev." Peringat Marvelino, sembari menahan lengan Xeva. "Dia nggak ada sangkut paut nya sama persoalan ini." Ucap Marvelino sembari menarik tubuh Xeva ke arah belakangnya. "Gue bakal nyewain jalang kalo kalian mau, tapi jangan pernah sentuh cewek ini." Ucap Marvelino dengan tatapan tajamnya.

SEKALA (SUDAH TERBIT)Where stories live. Discover now