Part 9

1.2K 59 0
                                    

3 hari kemudian

*Maya POV*

Tiga hari telah berlalu sejak saat itu, baik aku maupun Ecchan tidak saling bertemu lagi usai kejadian itu. Aku sempat berpikiran untuk menerobos masuk ke kamarnya, tapi sepertinya itu akan tampak canggung. Beberapa kali sempat terlintas untuk mengunjunginya, aku khawatir jika ia ternyata jatuh sakit atau apa. Tetapi aku tidak memiliki keberanian sedikitpun untuk melakukannya. Aku hanya takut kalau setelah kejadian itu Ecchan marah, aku tidak ingin itu terjadi.

Untuk sesaat aku mencoba menenangkan diriku, aku tidak ingin apa yang kubenci terjadi. Ecchan sudah membolos sekolah selama tiga hari sejak saat itu, aku punya firasat buruk jika ternyata ia kembali bertemu wanita gila itu. Pada akhirnya aku hanya bisa menghibur diriku sendiri dengan berpikiran positif, mungkin saja Ecchan pergi liburan dengan orangtuanya.

Hari menjelang sore tiba, kuputuskan untuk pergi jalan-jalan ke mall sepulang sekolah. Tentunya aku bersama dua orang temanku yang lain, meskipun kuharap aku bisa menghabiskan waktuku bersama Ecchan.

Kami menikmati banyak hal mulai dari menonton film, bermain di game center, hingga tujuan terakhir kami adalah salah satu event hiburan romantis berkedok horor. Ini adalah acara yang ditujukan untuk sepasang kekasih, dengan memberikan mereka door price ketika pasangan itu berhasil melalui tantangannya. Ya, ini adalah rumah hantu. Hiburan itu diselenggarakan di mall untuk memperingati salah satu film horor popular yang akan tayang mendatang.

Aku dan teman-temanku mencobanya, salah seorang temanku pergi membeli tiketnya, dan sisanya kami hanya perlu menunggu sambil melihat pemandangan di sekitar acara ini. Dari kejauhan aku melihat beberapa orang dan pasangan yang berhasil melewati tantangan ini, sebagian muncul dengan raut wajah takut, sebagian lagi tampak sangat bersemangat.

Ketika aku terbawa suasana untuk menikmati ekspresi wajah mereka yang baru saja keluar dari rumah hantu itu, aku menangkap wajah dari sosok yang sangat kukenali. Dan hal yang paling kubenci ternyata terjadi. Ya, yang kulihat di sana adalah Ecchan yang tampak mesra bersama wanita gila yang pernah kutemui di sebuah cafe berkat informasi melalui ponselnya. Wanita gila itu dengan manjanya menggandeng lengan Ecchan mesra, seolah dunia dan seisi mall ini hanya milik mereka berdua.

Aku tidak tahan hanya dengan melihatnya, jadi kuputuskan untuk menghampirinya.

“Ecchan!”

Gadis itu segera menoleh mencari sumber dari suaraku, sedang aku berusaha menerobos kerumunan pengunjung lainnya.

“Ecchan.” Sapaku ketika berdiri tepat dihadapannya.

“Maya?!” Ucapnya sedikit terkejut.

“Kau! Bukankah sudah kubilang untuk menjauhi Ecchan!” Bentakku pada wanita di sebelahnya.

“Ara~, apakah aku pernah berkata iya?” Ucapnya santai disertai senyuman yang tidak bisa diartikan.

“Kau!” Geramku.

“Tunggu sebentar!” Cegah Ecchan.

Baik aku dan wanita itu kini mengalihkan pandangan kami padanya.

“Jadi kalian saling mengenal? Kalian pernah bertemu sebelumnya?” Ujar Ecchan dengan rentetan pertanyaannya.

“Itu tidak penting, Ecchan kau harus menjauhinya!” Ujarku pada Ecchan.

“Ara-ara~, apa aku lupa mengatakannya padamu Yuu, kalau dia yang menyebabkan luka lebam pada wajahku saat itu?” Ucap wanita itu pada Ecchan.

“Hah?!” Bantahku.

'Apa dia sedang mengadukanku?!' Batinku.

“Bisa kita pergi ke tempat yang lebih sepi?” Ujar Ecchan sambil berlalu meninggalkan kami.

Bad Story, Bad Romanceजहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें