🐝Piknik Bersama🐝

Start from the beginning
                                    

"Saynaah kauh ahhh— eughhh. Shhh ampun sayanghhh" Skala mencoba menahan pergerakan tangan istrinya dibawah sana, namun entah mengapa kini tangan kekarnya itu terasa lemah.

Sayna melepaskan tangannya dari sana. Wanita itu tertawa terbahak-bahak melihat anak ketiganya yang sudah bangun. Jelas saja Skala akan bermain solo lagi hari ini. Tidak apa-apa kan sesekali mengerjai suami mesumnya itu?

"Saynaaaa kau membuatnya bangunnnn" rengek Skala menatap kearah bawah.

"Baperan huuu"

Skala bangkit dari kasurnya, pria itu lantas berlari ke kamar mandi. "Akan ku balas nanti Sayna. Lihat saja, aku akan membuatmu tidak bisa berjalan" teriak pria itu dari dalam kamar mandi.

🐝🐝🐝

Waktu menunjukkan pukul 08.15 keluarga kecil itu kini tengah jalan-jalan pagi di taman bersama dengan Keluarga kecil Sky, Roy, dan Ander tentunya. Rencananya mereka mau piknik bersama, sekaligus silaturahmi. Tak jarang Felica, anak kedua dari Ander dan Vivian itu merengek karena Sakha yang terus mengganggunya.

Oke perlu diingatkan lagi, jika Sky dan Novi hanya punya satu anak yaitu Skyland. Ander dan Vivian mempunyai tiga anak yaitu Alexander, Felica, dan anak terakhirnya yaitu Alvian. Yah seperti yang sudah dibilang sebelumnya, anak-anaknya itu hanya berselang satu tahun karna kebobolan.

Roy yang memang belum memiliki anak, menggandeng Alvian yang masih berumur sekitar tujuh tahun. Anak itu sedikit kalem, tidak seperti abangnya yang mempunyai sikap seperti Sakha, tidak bisa diam.

"Kiw Felica" goda Sakha berjalan di samping gadis kecil berumur delapan tahun itu. "Cantik banget sih hari ini, jadi makin cinta deh" bocah itu mencolek pipi gembul Felica yang mencuri perhatiannya. Jangan ditanya ia belajar dari mana gombalan seperti itu, itu sudah alami ia dapatkan dari darah daddy nya.

"Mahhhh,,, bang Sakha nda bisa diem hiksss,,"

"Sakha" peringat Sayna kepada anaknya itu. Namun bukannya takut, anak itu malah cengengesan.

"Felica cantik mom, kalau sudah besar Sakha mau dijodohin sama Felica"

"Nda mau huaaaa,,, Felica nda mauu punya pacal kaya bang Sakha" tangis gadis kecil itu memeluk Vivian yang tengah tertawa. Yah Felica memang cadel, jadi maklumi saja.

"Anak mu Ska, sangat mirip dengan daddy-nya hahaha" ejek Ander pada Skala.

"Hei, kau lihat anak mu yang itu" tunjuk Skala pada Alexandre yang tengah menggoda seorang tante-tante di kursi taman. "Sangat mirip dengan mu hahah"

Ander yang melihat Alexander tengah tebar persona kepada wanita yang bahkan sangat tua untuk anak diusia sembilan tahun itu, langsung menghampiri anaknya. Bisa habis ia di rumah oleh Vivian jika membiarkan anak-anaknya seperti itu.

"Alex, kemari kau"

"Ck! Papa ganggu saja" Ander menuntun anaknya itu untuk kembali ke gerombolan. Hatinya sudah ketar ketir melihat wajah Vivian yang menatapnya dengan tajam.

"Ka—kau mau beli apa sayang. Aku belikan eskrim mau?" Tanya Ander kepada istrinya takut-takut. Nyatanya kini ia sangat bucin pada satu wanita. Yah hanya satu, Casanova yang satu inipun sudah tobat rupanya.

"Beli suami baru!" Jawaban manis dari istrinya itu tentu saja membuat Ander menelan salivanya takut. Jujur saja, dari sekian wanita yang tau tentang masa lalunya, hanya Vivian yang mau menerimanya dengan tulus.

"Viviannn,,,, kau jangan begituu"

Adegan drama rumah tangga ini tentu saja membuat Sky, Skala dan yang lain tertawa. Skala bernapas lega, ternyata bukan dirinya saja yang ternistakan di cerita ini. Syukurlah,, ada seseorang yang bernasib sama seperti dirinya.

"Duduk disana ka, Sayna pegel" rengek Sayna pada suaminya.

"Ayo sayang"

Mereka duduk melingkar dengan karpet yang salah satu bodyguard Sky bawa. Jangan mengejek, ini adalah karpet mahal yang diimport langsung dari luar negri.

Sementara para istri sedang menyiapkan makanan, para pria tentu saja tengah menjaga anak-anak mereka yang sangat rewel. Tidak, itu tidak berlaku pada Sarga dan Alvian, kedua anak itu tengah duduk anteng memerhatikan mommy nya masing-masing.

"Daddy, Sakha mau eskrim" rengek anak itu menuntun Skala pada salah satu gerobak eskrim. Jujur saja, Skala baru pertama kali beli eskrim di pinggir jalan seperti ini. "Itu juga daddy, Sakha mau beli permen kapas untuk Felica"

"Eskrim nya beli dua untuk adik mu juga"

"Sarga tidak suka eskrim, daddy" bohong Sakha, yang kini tengah sibuk mengambil eskrim Spongebob.

"Mana ada, dia itu seperti mommy mu pecinta makanan manis" Bisa kena omel Sayna dia, jika hanya membelikan salah satu anaknya saja.

Setelah acara membayar dan berkeliling taman dengan anak-anak nya. Kini pria-pria itu kembali ketempat istrinya yang sudah selesai menyiapkan makanan.

Ketika tangan Skala, Sky, Ander, dan Roy akan mengambil makanan yang sudah tersaji cantik di tengah-tengah, tamparan cinta membuat keempat pria itu menarik kembali tangan-tangannya.

"Foto dulu ih, jangan main ambil aja"

Menatap para wanita yang sibuk memfoto makanan, tanpa memperdulikan perut keempat pria malang itu yang sudah berbunyi minta diisi. Skala, Sky, Ander, dan juga Roy hanya bisa pasrah saling melirik keadaan masing-masing yang bernasib sama.

🐝🐝🐝

#Menunggumakanan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


#Menunggumakanan

#Menunggumakanan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
My Little Family (SEQUEL) || ENDWhere stories live. Discover now