🐝Demi Kamuu🐝

30.6K 3.1K 151
                                    

(7thn,,)
•••

Skala, Sakha, dan Sarga. Ketiga lelaki berbeda usia itu meringis ngilu melihat Sayna memotong sosis dengan pisau yang begitu tajam. Ibu muda itu tengah meluapkan kemarahannya karena suami dan anak-anaknya memainkan makeup yang baru saja ia beli kemarin.

Tak!

Tak!

Tak!

Suara pisau yang memotong asal sosis penuh tenaga itu membuat Skala merinding seketika. Padahal ia tidak salah disini, anak-anaknya lah yang memainkan makeup istrinya.

"Sayanggg"

Tak!

Skala mencoba memegang kedua bahu istrinya. Namun suara itu lagi-lagi membuatnya terlonjak gemetar, tak berani mendekati singa betina yang masih memancarkan aura menyeramkan.

"Sayna, kenapa aku juga di marahi? Mereka yang memainkannya, aku tidak" ucap Skala pelan, melirik istrinya takut-takut.

Sayna menghembuskan nafas gusar. Yah pria itu memang tidak memainkan makeup nya, tapi Skala malah tidur disaat sedang menjaga kedua anaknya yang masih aktif-aktif itu. Bayangkan saja, semua lipstiknya yang bermacam-macam warna, dijadikan untuk mewarnai gambaran abstrak oleh si kembar. Dan yang semakin membuat Sayna kesal, Skala ada disana tapi pria itu malah terlelap.

"Mommy, maaf. Sarga sama abang ada tugas menggambar" jelas Sarga menunduk takut.

"Tapi ini salah daddy, mommy" sambar Sakha cepat. Anak itu menunjuk daddy-nya, yang langsung membuat Skala mengerutkan kening bingung, kenapa jadi salah dia.

"Heh, kenapa jadi salah daddy" ucap Skala tidak terima. Bisa bertambah marah jika istrinya sampai termakan omongan anaknya itu.

"Daddy kenapa coba gk ngebeliin kita cat untuk melukis"

"Kalian tidak meminta"

"Tapi daddy harusnya ada inisiatif ngebeliin anaknya"

"Daddy tidak tahu jika kalian suka melukis"

"Tuh daddy kurang memperhatikan anak-anaknya dengan baik. Tadi aja daddy malah tidur, bukannya menjaga kita mommy" adunya.

Dan terjadilah perdebatan antara ayah dan kedua anaknya. Skala terus-terusan di pojokki oleh si kembar dengan pernyataan agar ia terlihat salah di depan Sayna.

"Ya ka—"

"Berisik!" Potong Sayna geram mendengar perdebatan ketiga lelaki ini. Sudah tau perasaannya sedang buruk, ditambah mendengar ocehan-ocehan tidak jelas dari suami dan juga anak-anaknya. Membuat ibu muda yang satu ini ingin sekali melakban mulut ketiganya.

"Kalo mau debat keluar aja! Mommy mau tidur" Sayna berjalan mendekati ranjang, ia merebahkan tubuhnya memunggungi ketiga pria itu yang menggigit bibir bawahnya menahan tangis.

"Kalian keluar dulu, biar daddy yang urus" bisik Skala kepada kedua anaknya yang langsung di beri anggukan. Setelah anak-anaknya keluar dari kamar, Skala ikut merebahkan tubuhnya di samping Sayna, memeluk wanita itu dari belakang.

"Sayang maaf, nanti aku pesankan lagi yah makeup nya. Sudah doang marah-marah nya"

"Ck! Sayna marah bukan karna itu aja yah ka. Kaka gk bertanggungjawab buat jagain si kembar tahu gk" decak gadis itu, mencoba melepaskan pelukan suaminya.

"Maaf sayangg,, aku semalam kan begadang, bermain dengan mu ma—"

"Oh jadi kaka nyalahin Sayna gitu?" Skala sudah menggeleng cepat tidak membenarkan perkataan istrinya. "Oke mulai sekarang gk usah minta lagi!"

My Little Family (SEQUEL) || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang