🐝Piknik Bersama🐝

Start from the beginning
                                    

Sakha berlari saat melihat kolam ikan, anak itu berjongkok mencoba mengambil salah satu ikan koi yang mencuri perhatiannya. Black Dragon, yahh jenis ikan itu adalah koi black dragon berwarna hitam.

"Daddy, mau ini"

"Nanti boy, kau bereskan dulu barang-barang mu"

Sakha menatap julid daddy-nya, bocah itu mengambil koper kecilnya dan menyeretnya memasuki rumah. Skala yang melihat itu lantas menggelengkan kepalanya sabar. Tenang saja, anaknya itu tidak akan bisa marah lama-lama. Disogok dengan dua lembar uang seratus ribu saja sudah membuat nya kesenangan.

"Kau langsung masuk saja sayang, biar para pelayan yang mengangkat koper-koper ini" jelas Skala pada Sayna. Yah, memang sudah disiapkan sepuluh orang pelayan dan sepuluh orang bodyguard untuk menjaga rumah ini. Walaupun tidak sebanyak di mansion, tapi Sayna rasa itu cukup bahkan lebih dari cukup untuk rumah sebesar ini.

Sayna mengantar Sarga terlebih dahulu sebelum masuk ke kamarnya. Bocah itu sering kali mengadu  tentang kelakuan Sakha yang selalu usil jika mereka satu kamar, makanannya hari ini mereka pisah kamar walaupun bersampingan.

"Kau terlihat lelah hari ini hm?" Skala mengusap lembut kepala Sayna yang menyender pada dadanya. Kini pasangan itu tengah duduk berdua di dalam kamar dengan posisi Sayna yang memeluk Skala.

"Makasih ka"

"Hm?" Skala menundukkan kepalanya, mencoba menatap wajah istrinya. "Kau bicara apa sayang, sudah menjadi tugasku untuk membahagiakan mu"

"Tapi Sayna belum pernah ngasih apa-apa buat kaka"

"Kau sudah memberikan segalanya untukku sayang. Namun yah jika kau mau, kau bisa memberiku jatah malam ini hehehe" ucap Skala kesenangan. Sebenarnya sudah empat hari yang lalu istrinya itu mendapat tamu bulanan, makanya ia sedang berpuasa saat ini.

"Mesum banget sih" Sayna menatap Skala yang masih tertawa menggoda.

"Aku normal sayang"

"Dasar om-om mesum"

"Hey kau panggil aku apa hm"

"Om-om mesum huuu"

"Sayna, aku tidak setua itu untuk dipanggil om oleh mu"

"Skala om-om mesum"

"Kau mau main-main dengan ku hm" Skala mengurung tubuh Sayna di bawahnya.  Pria itu mulai menggelitik-ki pinggang istrinya, tentu saja hal itu membuat Sayna menggeliat karna merasa kegelian.

"Kaa hahah udah,,, capek ih hahah"

Skala menggelengkan kepalanya, pria itu semakin gencar menggelitik tubuh Sayna. "Tidak-tidak, kau harus dihukum dulu sayang"

"Kaaa hahaha iya ampunnn,,, udah ah capek"

"Ka Skala ihhhh"

Sayna mengatur deru nafasnya setelah Skala berhenti. Wanita itu menatap kesal kearah suaminya yang di balas cengengesan oleh pria itu. Ingin membalas, namun Sayna sadar tangan mungilnya tak akan mampu membuat tubuh kekar Skala merasakan sesuatu.

"Belum bermain saja kau sudah lelah" bisik Skala dengan tatapan menggoda.

Oke, jika tangan Sayna tidak mempan pada tubuh Skala, maka tangan kecilnya akan mempan pada anak ketiga dibawah sana. Dengan senyuman licik, Sayna menatap suaminya itu yang masih berada di atasnya. Sekali remasan saja, mampu membuat seorang Skala melotot menahan nafas.

"Sayna ahh jangan shh" desis Skala memejamkan mata karena Sayna yang malah menggerakkan tangannya dibawah sana.

Kini giliran Sayna yang tertawa mengejek "baru diginiin aja udah merem"

My Little Family (SEQUEL) || ENDWhere stories live. Discover now