01. Buly

394 30 1
                                    

Hallo...

Sebelum baca, absen dulu dong kalian dari kota mana aja?

Jangan lupa juga, vote dan komen cerita ini⚠

~Happy Reading~

.

.




"Gue bilang makan!" gertak Rena pada murid cupu di depannya.

"Ta-tapi itu ko-tor," jawab gadis cupu dengan keberanian yang entah datang darimana.

"Kotor? Lo pikir gue peduli? Enggak! Sekarang makan." Rena menunjuk makanan yang berada di bawah kakinya. Kejadian itu menarik seisi kantin untuk melihatnya. Banyak yang merasa kasihan pada gadis cupu itu tapi mereka tak berani berbuat apapun, karena Rena adalah pemilik sekolah yang mereka tempati jika ada yang berani melawan perintah gadis itu, resikonya adalah dikeluarkan dari sekolah.

Gadis berkacamata dan berkepang dua itu mulai mengarahkan kepalanya mendekati makanan yang sudah kotor itu, tak ada yang bisa ia lakukan. Ia hanya gadis biasa yang bisa masuk ke sekolah ini melalui beasiswa. Dengan air mata yang menetes di pipi mulusnya ia mengambil sesuap nasi menggunakan tangannya.

"STOP! Apa-apaan ini?" Suara itu berhasil menghentikan gadis cupu itu memakan makanannya. Rena menolehkan kepalanya dan tak lupa dengan tangan yang mengepal, ia sudah hapal dengan suara itu.

"Ngapain lo? Mau jadi pahlawan?" tanya Rena sinis.

"Wait, pahlawan? Gue gak tertarik, gue mau gabung doang, boleh gak nih?" tanya gadis itu dengan santai.

Rena terdiam lalu tersenyum miring. "Tentu boleh dong, sekarang lo suruh anak cupu itu makan."

"Oh gitu doang?"

"Hm, mudah 'kan."

Gadis itu mengangguk. Ia mengangkat nampan berisi nasi yang semula berserakan di lantai. "Heh cupu, makan!"

Rena melotot. "Bukan gue!"

Gadis itu mengerjapkan matanya polos, lebih tepatnya berpura-pura. "Terus siapa dong? Dimata gue lo yang cupu, lo berani nindas karena sekolahan ini milik bokap lo. Itu namanya cupu."

"Sialan!" Rena mengambil orange juice di meja sampingnya, mengarahkan minuman dingin itu ke gadis yang berani melawannya. Namun naas dengan cepat gadis itu mencekal tangannya lalu menggerakkannya untuk menyiram tubuh Rena.

"Ups, sorry gue gak sengaja beneran. Seragam lo tembus tuh, gak malu? Oh iya gue baru inget lo 'kan gak punya malu."

"Awas lo!" Dengan muka memerah padam Rena melangkah pergi dari area kantin, banyak yang menertawakan gadis itu. Banyak juga yang memvidiokan kejadian barusan.

"Ehem, kalian semua kenal gue 'kan? Hapus vidio tadi sendiri atau gue yang hapus?" tanya gadis itu, para murid yang mengambil vidio tadi diam-diam dengan cepat menghapusnya. Mereka tak mau jika harus berurusan dengan gadis itu.

"Dan lo." Zoya menatap gadis cupu yang masih bersimpuh dengan tatapan malas.

"Lo tadi mau makan ini 'kan? Makan sekarang, biar lo mati sekalian." Zoya menendang makanan yang terletak di bawah kakinya.

Ia menatap gadis di depannya datar. "Jadi orang lemah banget." Zoya berlalu meninggalkan kantin.

Gadis berkepang dua itu tersenyum mendengar perkataan Zoya, yang ia tau itu bentuk perhatian dari gadis itu, hanya cara menyampaikannya saja yang berbeda.

ZoyaWhere stories live. Discover now