00.17

5.1K 907 160
                                    

"dokter Choi, gimana keadaan El?" Jay datang menghampiri seorang dokter yang baru saja keluar dari ruangan tempat El diperiksa.

Dokter Choi tersenyum, "syukurlah dia tidak apa-apa, untung saja lukanya tidak serius"

Jay tampak menghela nafas lega, sementara yang lain berdiam diri dibelakang Jay sembari menyimak perkataan sang dokter.

"saya boleh jenguk dia sekarang?" tanya Jay.

"oh tentu, silakan. Kalau begitu saya permisi dulu" dokter Choi pun pamit kepada Jeon bersaudara dan meninggalkan tempat itu.

Jay segera masuk kedalam ruangan untuk melihat keadaan gadis itu. Sementara yang lain memutuskan untuk menunggu diluar.

"lo mau kemana?" tanya Heeseung tiba-tiba saat melihat Jungwon bangkit dari kursinya.

Jungwon menghentikan langkahnya dan berbalik menatap Heeseung.

"gue mau liat keadaan Noona" ucap laki-laki itu. Membuat para saudaranya mengernyit heran.

"gak biasanya lo? Ngerasa bersalah?" cibir Jake.

Jungwon hanya diam, ia kembali melanjutkan langkahnya untuk masuk kedalam ruangan tersebut.

Dapat ia lihat Jay sedang duduk dikursi yang ada disamping brankar tempat El terbaring.

Jungwon perlahan mendekat kearah brankar tersebut, dan sejenak memperhatikan wajah tidur El.

"udah puas lo?" Jungwon tersadar saat suara itu seperti mengintrogasinya.

Ia menoleh kesamping, kearah Jay yang masih setia memperhatikan wajah El yang tertutup selang infus itu.

"gara-gara lo El hampir ma-"

"maaf..." gumam Jungwon, suara itu terdengar lirih dan merasa bersalah.

Jay langsung berdiri dan menghadap Jungwon.

"bukan sama gue, tapi sama El. Lo harus minta maaf sama dia!"

"gue tau"

"sampai kapan lo mau gini hah?! Lo udah keterlaluan Won, bercanda lo udah kelewatan!"

Jungwon diam tertunduk mendengar perkataan Jay.

"emangnya lo pikir gue gak tau rencana lo dihari pernikahan daddy sama mama Yerin hah?! Lo hampir aja bikin El celaka!" Jay mencengkram keras kedua bahu Jungwon, merasa geram dengan sikap adiknya itu.

"gue tau kalian gak suka sama El, tapi dia juga gak salah. Kalau pun lo pada gak setuju, dan berniat buat nyingkirin dia, gak gini juga caranya!" Jay masih terus melanjutkan ucapannya.

"lo pikir dengan ini, daddy akan tinggal diam? Apa daddy bakal setuju El keluar dari rumah itu? Jawabannya enggak!"

"usaha kalian hanya akan percuma!" kalimat terakhir yang keluar dari mulut Jay. Setelah itu ia tak melanjutkan ucapannya lagi.

Jungwon tertunduk, meremas-remas jemarinya merasa gelisah. Perkataan Jay benar-benar membuatnya seketika tersadar.

Ia pun memutuskan untuk keluar dari ruangan itu.

Saat ia keluar, semua saudaranya menoleh kearah Jungwon dengan raut wajah kebingungan.

Karena, laki-laki itu menangis.

"Jungwon, lo kenapa?" Sunoo meghampiri Jungwon dan merangkul bahu laki-laki itu.

Jungwon menggeleng pelan seraya mengusap air matanya.

Memang diantara ketujuh bersaudara itu, Jungwon termasuk yang paling cengeng. Ia tidak bisa dibentak sedikitpun, terlebih lagi Jay yang merupakan hyung kesayangannya malah membentaknya.

[✓] El With Brother's (TERBIT)Where stories live. Discover now