00.04

6.4K 955 138
                                    

El semakin tidak tahan, seluruh tubuhnya merasakan panas yang luar biasa. Entah kenapa ia merasa tubuhnya terangsang dengan sangat hebat.

Tak ingin berlama-lama dikamar mandi, akhirnya El memutuskan untuk keluar dan segera pergi dari tempat itu.

Namun naas, saat El baru saja hendak keluar, ia dihadang oleh seorang pria yang kini menatapnya dengan seringaian.

Dan bodohnya, El malah kembali berjalan mundur masuk kedalam toilet itu, alhasil pria itu pun ikut masuk kedalam toilet tersebut.

"mau ngapain lo?!" bentak El menatap tajam kearah pria itu.

"anda terlihat menggoda sekali nona, ayo bermain lah sebentar denganku" ucap pria itu dengan wajah mesumnya.

El tidak tahu harus berbuat apa, jantungnya berdegup sangat cepat, perasaan cemas semakin menghantuinya, pikirannya blank.

"jangan, please..." lirih El yang kini sudah merasa ketakutan. Lututnya mulai lemas, tak sanggup untuk menopang seluruh tubuhnya.

Apa nasibnya harus berakhir seperti ini?

Pria itu semakin mengikis jarak diantara mereka, saat ini El tak kuasa untuk melawan karena entah kenapa ia merasa tubuhnya sangat lemah, El memejamkan matanya melawan semua rasa takutnya, namun itu semua bahkan tidak berpengaruh untuk kondisi sekarang.

"tolong..." gumam El lirih, sangat lirih hingga hanya terlihat dirinya sedang menggerakkan bibirnya secara perlahan.

Bugh!

Tiba-tiba El mendengar sesuatu, ia perlahan membuka matanya untuk melihat apa yang ia dengar baru saja.

Dan betapa terkejutnya ia melihat pria tersebut tersungkur kelantai.

"dibayar berapa lo buat ngerusakin dia?!" suara itu terdengar mengerikan, El dapat merasakan aura yang begitu mencekam disekitarnya.

Ia hanya bisa diam, tubuhnya terasa kaku untuk bergerak sedikitpun.

Bugh!

Satu hantaman keras lagi mengenai wajah pria tersebut.

Sementara El hanya bisa melihat pemandangan tragis itu.

"pergi dari sini!" usir laki-laki itu. Tanpa aba-aba, pria itu pun pergi dari sana dengan tergesa-gesa.

Laki-laki itu berjalan mendekat kearah El yang masih diam mematung.

El tidak percaya seseorang yang kini telah menolongnya itu adalah Jay. Tapi kenapa? El bahkan hampir membencinya.

Jay melepaskan jas nya lalu menutupi tubuh bagian atas El yang sedikit terbuka karena long dress yang dikenakan gadis itu.

"maaf..." lirih Jay, El terkejut mendengarnya.

Ia menatap kearah Jay dengan tatapan bertanya.

"buat apa?" tanya El bingung.

'karena adik-adik gue yang ngirim pria itu buat ngelecehin lo' Jay hanya bisa membatin, entah kenapa ia tidak bisa mengucapkannya secara langsung.

"lupakan!" timpal Jay yang malah membuat El berdecak kesal karena merasa penasaran.

"sekarang kita kembali ke aula, ada sesi pemotretan keluarga" ucap Jay dan langsung pergi meninggalkan El, namun gadis itu cepat-cepat menyusulnya pergi.

°°°

Beberapa jam setelahnya, setelah acara selesai mereka langsung pulang ke mansion milik tuan Jeon. El dan ibunya juga ikut pulang kesana karena sekarang mereka sudah menjadi bagian dari keluarga besar Jeon.

[✓] El With Brother's (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang