00.08

6K 964 68
                                    

Tandain kalau ada typo

Happy reading~ฅ'ω'ฅ

°°°

"Seung, lo sadar gak sih dari tadi kita diikutin?" tanya El yang terus melirik kaca spion mobil dari luar.

Memang benar, ada dua buah mobil berwarna hitam kini tampak sedang mengikuti mereka.

Heeseung pun ikut melihat dari kaca mobil didepannya, namun raut wajahnya tetap tenang seakan tak terjadi apa-apa.

Dan tiba-tiba Heeseung melajukan mobilnya membuat El tersentak dan berpegang erat pada kursi mobil yang ia duduki.

"Seung gue belum mau mati!" protes El.

"lebay banget! Udah diam aja, lo mau selamat gak?" sahut Heeseung masih tetap santai.

"maksud lo...?" El tak paham.

Heeseung mengabaikan pertanyaan El, ia fokus melajukan mobilnya dengan kecepatan penuh.

Ia yakin yang kini tengah mengikuti mereka adalah orang-orang yang berkaitan dengan ayahnya.

Lebih tepatnya mereka adalah musuh tuan Jeon.

Saat tak melihat dua buah mobil itu lagi dari arah belakang, Heeseung langsung membelokkan mobilnya kedalam gang demi menghindar dari kejaran dua mobil itu.

Dapat El lihat, nafas Heeseung terengah-engah hanya karena menyetir mobil.

Ya wajar, nyetirnya saja kayak orang kesetanan. Gimana gak capek.

Mobil pun kembali melaju dengan kecepatan normal, dan El bisa bernafas lega sekarang.

"kita ambil jalan lain, disana udah gak aman" ucap Heeseung, sementara El hanya mengikuti saja karena untuk saat ini ia tidak paham dengan situasi yang baru saja terjadi.

°°°

Kini El dan Heeseung sudah sampai dikampus tempat mereka berkuliah.

El yang baru saja hendak turun dari mobil seketika pergerakannya terhenti saat Heeseung tiba-tiba menahan lengannya.

"ada apa?" tanya El bingung.

"gue minta tolong..." ucapan Heeseung ngegantung, El semakin tak mengerti.

Tiba-tiba Heeseung minta tolong? Padanya?

"lo pura-pura jadi pacar gue"

"WHAT?" El tak bisa menyembunyikan raut wajah terkejutnya dikala Heeseung berkata seperti itu.

Mungkin ini alasan Heeseung mau berangkat ke kampus bersamanya, karena tadi pagi Jay sempat menawarkan diri untuk mengantarkan El kekampus namun Heeseung buru-buru mencegahnya karena ia yang akan membawa El bersamanya.

"nurut aja, atau hidup lo gak tenang" ancam Heeseung membuat El mendelik malas.

Selalu seperti ini.

Dengan ragu El mengangguk, meskipun sangat tidak ingin menuruti keinginan Heeseung yang tidak masuk akal baginya.

Heeseung tersenyum puas menatap kearah El, kemudian mereka keluar dari mobil secara bersamaan.

"Heeseung!"

Mendengar suara itu, Heeseung langsung merotasikan bola matanya malas.

Seorang gadis baru saja datang menghampiri mereka.

El menatap bingung kearah gadis itu, karena ia terlihat sangat dekat dengan Heeseung.

Buktinya sekarang, kedua tangan gadis itu kini bergelayut manja dilengan Heeseung.

[✓] El With Brother's (TERBIT)Where stories live. Discover now