4.Masa lalu

674 88 2
                                    

JANGAN LUPA PECET BINTANG DAN KOMEN DULU!!!

Udah?

Terima kasih..

xxxSelamat membaca

    Pagi nya, Reva sudah siap untuk ke sekolah, ia menuruni tangga, bukan menuju ruang makan tapi pintu keluar.

Rahel yang melihat Reva pun langsung memanggil, "Reva makan dulu!"

Reva berbalik, "Aku gak laper Mom, aku duluan bye," jawab Reva lalu pergi tanpa menunggu jawaban Rahel.

Di dalam mobil nya, Reva menghela nafas kasar. Entah mengapa jika dekat dengan keluarga Vana, hati nya akan merasa sedih. Apa ini perasaan Vana(?).

Sungguh Reva ingin kembali ke tempat asal nya, tapi...apakah bisa(?).

Reva menjalankan mobil nya keluar dari pekarangan D'Coloum.

Di perjalanan. Reva menghentikan mobil nya dengan mendadak. Ia kemudia turun dari mobil nya.

"Nek, nenek kenapa? Kok berdiri di tengah jalan," tanya Reva pada seorang nenek-nenek yang sedang berdiri di tengah jalan.

Nenek itu terlihat linglung,menatap Reva.

"Nenek mau pulang, tapi nenek gak tahu harus lewat mana," jawab nenek itu.

Reva mengangguk, memahami kondisi nenek itu yang memang sudah tua.

"Nenek inget nomor rumah sama nama jalan nya gak?" Tanya Reva.

Nenek itu mengangguk, ia tersenyum kecil, membuat Reva terdiam. Ia merasa aneh, ia seperti mengenal wajah ini tapi dimana.

"Jln. Manggis nomor 718," ucap nenek itu.

Reva mengangguk, "Yuk masuk, biar Reva anterin pulang," ujar Reva menuntun nenek itu, masuk ke mobil nya.

  Sekitar 20 menit. Reva sudah tiba di rumah nenek itu, ia membantu nenek itu turun.

"Ini bener kan, rumah nenek?" Tanya Reva menatap rumah besar di hadapan nya, lagi-lagi ia seperti mengenal rumah ini.

Reva merutuki ingatan nya yang pendek.

"Bentar ya nek, Reva panggilin orang rumah dulu."

Nenek itu mengangguk saja.

DOK! DOK! DOK!

"PAK SATPAM! YUHUUU, CEPET BUKA GERBANG NYA!" Teriak Reva tanpa malu mengedor-gedor gerbang rumah sang nenek.

Hingga pintu terbuka dan nampak lah seseorang yang sangat Reva kenal.

"Eh?" Loading Reva saat melihat Bram ada di depan nya.

Lalu ia menepuk kening nya pelan. Astaga ia lupa bahwa ini rumah pertama keluarga Devara sebelum pindah ke rumah lain.

"Kenapa Lo??" Tanya Bram menatap dingin Reva.

Reva yang di tatap seperti itu menjadi salah tingkah, oh ayolah jika kalian menjadi Reva pasti reaksi kalian sama seperti Reva, bingung dan merasa aneh.

"I-itu gue, nga-n-" Reva terdiam menjeda ucapan nya. Sungguh ia merasa sangat gugup!

Nenek itu atau kita sebut saja nenek buyut. Nenek buyut yang melihat Reva gugup pun angkat bicara.

"Nak Reva nganterin nenek yang tadi lupa jalan pulang," jawab Nenek buyut dibalas anggukan kecil oleh Bram.

"Makasih." Ujar Bram menatap Reva.

Reva mengangguk kaku, "Iya sama-sama."

Reva menatap nenek buyut yang berada di samping nya, "Nek, kalo gitu Reva pamit dulu ya, udah telat nih," ucap Reva ngacir ke dalam mobil.

Time Travel (Reva) ||| Slow UpdateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang