1.Kesambar petir jalur antena

860 113 1
                                    

JANGAN LUPA PENCET BINTANG SAMA KOMEN NYA YAA VRENN VRENN KU☺

×××Selamat membaca

Tahun 2050

"Sudah nak, terima saja sebagai ucapan terima kasih saya, karena kamu sudah menolong saya." Ucap seorang nenek, menyodorkan sebuah buku pada Reva.

"Maaf Nek, walaupun saya orang nya bar-bar, tapi saya ikhlas menolong nenek tanpa mengharapkan pamri!" Balas Reva dengan nada tegas tapi ia malah menyengir dan mengambil buku itu dari tangan nenek itu.

Nenek itu tersenyum lembut dengan mata sedikit berair, "Wajah mu sangat mirip dengan nya."

"Eh?" bingung Reva.

"Tolong jaga buku itu, itu buku tentang kehidupan puteri ku," ujar Nenek itu.

"Kenapa Nenek memberikan nya padaku?" Tanya Reva kepo.

Nenek itu tak menyahut, nenek itu malah mengelus pelan surai Reva.

Sebelum pergi, nenek itu berucap kembali, "Tolong jaga buku itu."

Lalu nenek itu pergi begitu saja tanpa menjelaskan dengan detail membuat Reva terbingung-bingung.

Reva mengangkat bahunya acuh, lalu kembali menyalakan sepatu roda, dan sepatu roda itu menyala dan berjalan sendiri tanpa Reva harus menggerakkan kaki nya.

Reva tiba di rumah nya dengan, raut wajah lelah yang dibuat-buat supaya ia tak disuruh inilah itulah.

"Reva pulang," ucapnya dengan nada lesu yang dibuat-buat.

"Loh? Reva kamu kenapa? Tumben lesu gitu?" Tanya Kila--bunda Reva.

"Reva capek, lemes and lesu mih," jawab Reva memulai drama nya.

Kila yang memang mengetahui watak anaknya, ia berkacak pinggang, "Oh Ok! Kamu capek kan? Sana rebahan aja! Tapi uang jajan kamu Mamih potong!"

Mata Reva melotot tak terima, "Sungguh kejam kau Ibunda!" ujar Reva mendramatiskan, lalu berjalan mengambil sapu dengan bibir manyun.

Kila menatap puas, lalu ia berlalu pergi.

"Sapu sampe bersih, tuh lihat masih ada debu," ucap seseorang.

"Papih kira aku babu??" Ucap Reva tak terima.

"Dih siapa yang bilang kamu babu??" Tanya Bram--ayah Reva.

Pipi Reva mengembung kesal, "Iih bodo amat! Papih aja yang lanjutin nyapu nya," kesal Reva memberikan paksa sapu ditangan nya pada Bram.

Bram hendak membalas, tapi Reva lebih dulu berlari masuk ke kamar nya.

Setelah selesai mandi, Reva rebahan di kasur Queen Size nya, membaca buku yang di berikan Nenek-nenek tadi.

Reva yang memang dasarnya memiliki otak cerdas dan jika membaca sangat cepat, tak butuh waktu lama ia membaca buku itu.

"Gila kasian banget sama Vana, gue kira tuh jalang baik eh ternyata cuma PPB!" kesal Reva terbawa suasana.

"Tapi gue rasa ada yang aneh deh, tapi apa?" bingung Reva.

"REVA CEPET KELUAR, MAKAN MALAM SUDAH SIAP!!" Teriak Kila membuat Reva mendengus kesal lalu beranjak turun ke lantai bawah.

Di meja makan, Reva menatap sinis papihnya.

"Papih masa ayam kliuk kan, itu jatah Reva!" ucap Reva tak terima.

"Bodo amat, suruh siapa kamu lama turun nya," balas Bram dengan masa bodo yang malah membuat Reva makin kesal.

Time Travel (Reva) ||| Slow UpdateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang