"Saya cocok ya Hera jadi ayah kamu?" ucap Arya yang mendapatkan tatapan sinis dari Hera.

"Bicara sekali lagi awas aja," ucap Hera.

"Bercanda, oh iya jika dapat peringkat lagi kali ini ... Saya kasih kamu hadiah apapun yang kamu mau," ucap Arya membuat Hera tersenyum lalu menghembuskan napasnya.

"Ga mau apa-apa, wali Levi siapa?" tanya Hera, karena Arya adalah keluarga satu-satunya Levi tapi Arya justru menjadi wali untuk Hera.

"Levi bilang dia sendiri saja, dia cowok jadi tak masalah," Hera hanya manggut-manggut saja.

"Jadi gaenak," ucapnya.

Pembagian lapor telah selesai, saat hendak pulang Arya justru mengajak Hera untuk pergi makan bersama namun Hera menolak karena ada hal yang ingin ia lakukan saat ini.

"Bilang sama mama kalau anaknya tetap sama seperti sebelumnya," ucap Hera pada Arya.

"Tidak mau menemuinya?" tanya Arya yang mendapatkan gelengan kepala dari Hera.

"Mama gaakan mau, jadi titip salam saja kalau ketemu sama mama," ujarnya membuat Arya mengangguk.

"Hati-hati Hera, jangan lupa makan dan pulang sebelum hari gelap," ucap Arya sebelum dirinya pergi.

"Aku tau," Hera segera berlalu menjauh pergi dirasa kalau sudah cukup untuk bertemu Arya hari ini.

"Dia sudah dewasa sekali," gumam Arya tersenyum lalu masuk ke mobilnya.

***

"Eh Hera??" ucap Yura ketika Hera melewati nya begitu saja.

"Ra, selamat ya. Lo peringkat lagi kali ini, gue bangga ... Hari ini kerumah gue ya? Bunda siapin banyak makanan buat kita," ajak Yura membuat Hera terdiam.

"Untuk makan malam aja," jawab Hera sontak membuat Yura mengembangkan senyum lebarnya.

"Beneran? Oke entar malam gue sama bunda bakal nunggu elo!!" teriak Yura begitu keras membuat beberapa murid yang lewat menatapnya.

"Gue duluan," ucap Hera.

"Hm hati-hati, jangan lecet ya Ra," ucap Yura membuat Hera menatap aneh pada gadis itu.

Hera lantas kembali berjalan dan menjauh dari Yura.

Hera telah tiba ditempat yang ia tuju, di parkiran dirinya memutar arah pandang nya untuk mencari seseorang.

"Hera, huft untung Lo belum pulang Ra," ucap Jehan menepuk bahu Hera dari belakang.

Hera membalikkan tubuhnya dan menatap Jehan.

"Gue bareng Lo ya Jehan." Jehan  lantas terdiam untuk beberapa detik, ini kalo pertama Hera berkata hal seperti itu padanya.

"Ya... Tentu Ra, tanpa Lo minta gue juga bakal bareng Lo kok," ucap Jehan membuat Hera tersenyum kikuk.

Jehan berjalan lebih dahulu menuju motornya, diikuti Hera yang mengikutinya dari belakang.

"Jehan...,"

1. PASSING BYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang