Ending

61 14 25
                                    

Hai semuanya!

Apa kabar? Semoga pandemi cepet kelar, aminn

Apa alesan kalian masih stay dan tetep baca cerita Rensha?

Spam emot 💗 dulu bosqueee

Gais! Ayo bantu Share🙏🙏

-Happy Reading-

Pagi buta yang masih berembun, setelah menunaikan shalat subuh. Varren menapakkan kaki pada tanah diarea pemakaman Jakarta Selatan. Ia berjalan perlahan menuju pemakaman almarhumah Alesha. Air matanya tak bisa dibendung ketika membaca batu nisan bertuliskan 'Alesha' didepannya. Ia menaruh bunga tepat ditengah gundukan tanah yang ia peluk sekarang.

"Sha, aku bisa rasain gimana sakitnya kamu" isak tangis Varren memecah

"Aku tau kamu menderita Sha, kenapa kamu begitu kuat? Kenapa kamu nggak nyari sandaran untuk bercerita? Kenapa kamu nggak ngasih tau orang lain untuk meringankan luka mu yang begitu dalam?" Tanya Varren pada tunagannya.

"Aku bahagia pernah jadi imam kamu sholat Sha, aku bahagia bisa memakaikan cincin pertunangan kita, aku bahagia melihat wajah bahagiamu untuk yang terakhir kalinya, aku bahagia aku bisa memelukmu disaat-saat terakhirmu, aku bahagia bisa mengenalmu, aku benar-benar bahagia telah mencintaimu. Aku sangat bahagia Sha, cintaku pada mu masih sama seperti dulu. Aku mencintaimu kemarin, hari ini, besok, dan selamanya" ujarnya dengan penuh luka dan ketidakkuatan.

"Cinta pertamaku, my first love. Aku yakin kamu sekarang udah bahagia disurga, i love you forever, really really forever, i miss you my komitmen" ujar Varren kembali memeluk batu nisan yang masih baru dipendam kemarin.

°•°•°•°•°•°•°•°•°

Disaat matahari mulai menampakkan wujudnya, mata Varren mulai terbuka, ia melihat tanah yang masih saja menjadi teman tidurnya. Ia mulai melirik arloji yang bertengger dipergelangan tangannya, melihat jarum jam menunjukkan pukul 08.00. Dirinya mulai berdiri, menatap objek didepannya dengan tenang.

"Sekali lagi aku ucapin kalimat ini, Sha aku mencintaimu lebih dari aku mencintai diriku sendiri" rintih Varren meninggalkan pemakaman. Ia mengendarai mobilnya perlahan menuju kediaman Gransha, kata mama Ana, mereka akan membereskan barang Alesha. Varren sangat ingin melihat barang-barang Alesha untuk terakhir kalinya, karna ia harus kembali ke Los Angeles untuk menyelesaikan sarjananya. Ia berjanji akan kembali ke tanah air, ia yakin bisa terus mencintai Alesha. Ia percaya, bahwa didunia ini, manusia diciptakan dengan jodohnya masing-masing, dan jika jodohnya adalah Alesha, Alesha telah tiada, berarti tugas Varren adalah mendoakan jodohnya agar bisa tenang dialam baka.

Tinnnn

Klaksonnya berbunyi didepan gerbang rumah ini, dengan gerakan cepat, pak satpam membukakan gerbang hitam yang menjulang tinggi, Varren segera memasukkan mobilnya dihalaman rumah, ia mulai masuk saat Renjun mempersilahkan dirinya untuk bertamu. Mereka berjalan bersama menuju kamar Alesha, terlihat Gransha yang tengah duduk terdiam melihat bingkai foto anaknya, sedangkan Yeri dan Ana perlahan melipat baju Alesha untuk disimpan ke lemari dengan rapi.

Langkah Varren terus melaju kedepan, hingga bola matanya berfokus pada kertas yang terselip diantara buku-buku diatas meja. Dengan sangat hati-hati Varren mengambil kertas yang ada ditengah-tengah catatan fisika milik Alesha, perlahan Varren membuka kertas itu, detik selanjutnya matanya membulat sempurna ketika membaca kalimat pertama.

"Dear Varren...." eja Varren mulai menguatkan hatinya untuk membaca baris dibawahnya.

"Assalamualaikum Varren" imbuhnya ketika membaca baris kedua

"Waalaikumsalam Sha" jawab Varren membalas salam Alesha.

Dear Varren

Assalamualaikum Varren, ini Alesha, jika kamu udah menemukan surat ini, tandanya kamu udah nggak bareng sama aku lagi. Varren, maaf aku nggak bisa berkomitmen sama kamu lagi. Bukan karna aku nggak mau, tapi aku nggak bisa ngejalanin semua ini. Saat semesta telah mempersatukan kita dalam bendera kebahagiaan, namun takdir berkata lain. Aku yakin, diriku dan dirimu bisa menjadi kita, walau itu hanya bertahan satu tahun, satu bulan, satu minggu, satu hari, satu jam, atau suatu detik nanti. Makasih ya Varren, hidupku nggak akan lengkap tanpa kamu, kamu itu indah, kamu itu my Last love. Cinta terakhirku, kamu itu baik banget, makasih ya atas segala kenangan indah yang kamu kasih ke aku. Varren, kisah kita berakhir disini, l love you for the rest of my life.

From your komitmen

Deru tangis Varren memberontak dikamar Alesha, semua anggota keluarga langsung menghampirinya. Melihat isi surat yang ada digenggaman Varren. Semua ikut menangis hingga tersendu-sendu. Tidak ada yang kuat disini, tidak ada yang tangguh mengenai kehilangan Alesha. Semua lemah pasal ditinggalkan.

°•°•°•°•°•°•°•°

Malam ini Varren kembali datang kerumah Gransha lagi. Padahal sore tadi ia baru saja pamit. Malam ini ia datang bersama John, ayahnya. Mereka ingin berpamitan, keduanya akan pergi ke Los Angeles besok pagi.

"Tante, apa boleh Varren masuk kekamar Alesha?" Tanya Varren mendapat anggukan dari Ana, ia diantar Renjun, mereka mulai memasuki kamar Alesha. Varren melihat ruangan penuh kenangan mengenai cinta pertamanya. Dengan ditemani Renjun yang duduk disofa kamar, Varren mulai duduk dikursi didepan meja belajar Alesha, ia mengambil surat yang tadi pagi ia baca, ia mulai mengambil bolpoin ditempat pensil diatas meja, menuliskan balasan atas surat ini dikertas yang sama. Varren menuliskan tiap kata dibawah tulisan Alesha, masih ada cukup ruang untuk membalas surat ini.

Walau jika dinyatakan dalam tulisan, rasa sakit ditinggalkan dan rasa perih untuk melepaskan Alesha tak akan berakhir bahkan saat lembaran bukunya mencapai tebalnya Kamus Besar Bahasa Indonesia.

From your komitmen

Waalaikumsalam Sha, ini aku Varren, aku udah baca surat kamu, aku paham arti takdir berkata lain  yang kamu sebutin. Aku tau semua ini udah kehendak Allah, aku akan berusaha ikhlas atas kepergianmu, my first love. Cinta pertamaku, kamu itu istimewa, kamu itu sempurna, kamu itu baik hati, aku bahagia bisa mencintaimu. Doa ku terkabul, aku bisa bertunangan dengan mu, masalah menikah, mungkin semesta tidak merestui, namun aku bahagia melihatmu tersenyum kala itu. I love you for the rest of my life too Alesha.

Untukmu gadis sempurna penyimpan rasa luka

°•°•°•°•°•°•°•°•°•°

TFALV

(The First and Last loVe)

The First adalah arti dari kisah cinta Varren. Dalam hidupnya, orang pertama yang berhasil ia cintai, orang yang mampu menempuh hati dinginnya hanya Alesha seorang. My First Love Alesha.

Last loVe adalah arti kisah cinta Alesha. Dalam hidupnya, orang yang terakhir yang bisa ia cintai, orang yang selalu ia rindukan dan sayangi hanya Varren seorang. My Last loVe Varren.

Rensha TFALV -by Akhleya



Salam santun penulis




Akhleya

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Oct 24, 2021 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Rensha TFALV [END] -by Akhleya Where stories live. Discover now