Episode 15

60 52 0
                                    

Hai semuanya!

Apa kabar? Semoga pandemi cepet kelar, aminn

Apa alesan kalian masih stay dan tetep baca cerita Rensha?

Spam emot 💗 dulu bosqueee

-Happy Reading-

Varren memang seperti bundanya, jika sudah melamun, pasti lupa diri. Harus dipaksa agar bisa sadar. Ia segera berdiri ketika mendapati Alesha yang telah pergi.

Senja berlalu begitu singkat, menyisakan malam yang memaparkan dua insan yang tengah bersandar diatas angan mereka, menatap bintang yang hanya redup tanpa cahaya. Dua insan yang terduduk diatas balkon rumah mereka masing-masing. Yeah, Alesha dan Varren, kedua makhluk bumi yang sepertinya ditakdirkan sepemikiran dan melakukan aktivitas yang sama, diwaktu yang sama, dan ditempat yang berbeda, itulah mereka. Agak rumit, namun tak sulit.

"Semarah itukah Varren sampai nggak mau ngomong sama aku? Padahal aku udah minta maaf" guman Alesha yang terus membolak-balikkan layar hp. Tak selang waktu lama akhirnya ia menyalakan ponselnya

"Apa aku minta maaf aja?" Tanya Alesha.

Disaat yang bersamaan, Varren kembali dari kamar membawa ponsel yang tadi ia ambil. Sekarang, Varren tengah duduk di balkon rumahnya.

"Tadi dia udah maaf kan?"

"Kasian gue cuekkin tadi"

"Walau ga sengaja" kata Varren yang akhirnya menyalakan ponsel yang terus ia genggam.

Varren dan Alesha sama-sama membuka chatroom mereka.

"Di telpon aja kalik ya?" Tanya keduanya bersamaan

Drtttt.....drtt...

Saat ini, Varren tengah menelfon Alesha, sedangkan Alesha tengah menelfon Varren.

Tutttt...tuttt.... sedang dipanggilan lain!

Tuttt....tuttt.... sedang dipanggilam lain!

Keduanya sama-sama mematikan telefon sekarang

"Dipanggilan lain?" Ujar keduanya bersamaan

"Siapa kali ini? Lagi telfonan sama Dinka? Reyfan?!"

"Lagian kenapa sih Dinka deket-deket sama Alesha?"

"Dia suka?"

"Ga mungkin kan?" Oceh Varren yang tak ada habisnya

"Dih...Varren telfonan sama siapa sih? Cewek trotoar itu?!" Sekarang giliran Alesha yang mengoceh tak jelas. Cewek yang ia lihat sedang ditrotoar dan berpelukan dengan Varren waktu lalu, selalu melekat pada pikirannya

Varren dan Alesha yang berada dibalkon rumah masing-masing segera masuk kamar, mereka memikirkan hal sama. Seputar cara maaf antar keduanya.

°•°•°•°•°•°•°•°•°•°

Keesokan harinya, dipagi yang masih berembun. Tepat pukul 06.00 Varren sudah memakirkan motornya didepan rumah pak Gransha (papa Alesha) dan bu Ana (mama Alesha). Ia memberanikan diri mengetuk pintu.

Tok..tok...

Tok..tok..tok.....

"Assalamualaikum" salam Varren terdengar kikuk

"Siapa ya mah?" Tanya Gransha melirik pintu depan

"Ya dibuka dong pah" ujar Ana

"Mama aja deh" elak Gransha

Rensha TFALV [END] -by Akhleya Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu