Episode 28

42 29 12
                                    

Hai semuanya!

Apa kabar? Semoga pandemi cepet kelar, aminn

Apa alesan kalian masih stay dan tetep baca cerita Rensha?

Spam emot 💗 dulu bosqueee

-Happy Reading-

Pagi ini adalah hari terakhir untuk bisa berada ditanah Seoul, negara yang penuh dengan hal yang menarik.

"Impian gue buat ketemu Songkang ga berhasil" rengek Yhena pada waktu pembelian oleh-oleh. Hari ini jadwalnya adalah pembelian oleh-oleh disekitar perbelanjaan terbesar di Korea Selatan.

"Eh itu Songkang bukan sih?" Tanya Alesha menunjuk poster besar dipojok dinding gedung. Dan detik itu juga Yhena berlari kencang, bak kerasukan kuyang. Ia langsung memeluk poster yang memperlihatkan Songkang tengah mengiklankan drama Nevertheless.

"Sha! Foto in gue siniii" Yhena melambai kencang pada Alesha, sungguh, Alesha dibuat geleng-geleng pagi ini.

"Satu, dua..."

Cekrik!

Setelah melakukan perjalanan, mereka sudah membawa dua kantong plastik berisikan oleh-oleh, untuk buah tangan keluarga saat pulang nanti. Mereka berjalan menusuri beberpa halte, berjalan disepanjang pinggir jalan.

"Lo tumben nggak PDKT an sama Dinka?" Tanya Alesha

"Emmm, gue nggak mau nyesel ke Korea cuma seputar Dinka, gue juga pengen tertemen sama lo" kata Yhena sarat akan makna

"Jujur, lo itu temen cewek pertama gue" imbuhnya

"Really?" Tanya Alesha terbelalak, matanya membulat sempurna

"Iya, gue itu orangnya suka nggak sukaan sama orang. Gimana ya kek apa si sukanya menilai buruk dulu gitu, kaya sama lo, gue juga nilai lo itu jalang, anak ga baik gitu tapi setelah kenal. Oh...lo baik juga ternyata, gitu" jelas Yhena. Baru kali ini ia menceritakan kisah hidupnya.

"Ohh, itu kebiasaan buruk Yhen, hindarin. Itu juga kenapa lo dandan tebel lagi? Kemaren lo itu cantik pas make up natural tauk!" omel Alesha bak kakak yang tengah menceramahi adiknya

"Kemaren cepet pundar Sha, lagian gue juga suka yang tebel kaya gini" elak Yhena mengibaskan rambut pendeknya

"Lo baik banget Sha, maafin yang dilakuin kakak gue kemarin" batin Yhena

"Mau foto ga lo?" Tanyanya mengalihkan pembicaraan

"Dipinggir jalan?" Tanya Alesha, pasalnya keduanya tengah berada dijalanan

"Ya gapapa, tuh situ bagus" tunjuk Yhena pada dinding dan tangga yang ada disebrang, mereka bergegas kesana. Sesampainya ditempat yang dituju, kantong bawaan Alesha dibawakan Yhena, ia sudah berpose untuk difoto.

"Nggak copot masker? Cantiknya nggak keliatan dong" tanya Yhena. Ada apa dengan anak ini? Kesurupan?. Alesha yang sudah berpose kembali ke arah Yhena, memegang dagi temannya yang suhunya biasa saja.

"Nggak demam tuh" sanggah Alesha

"Ya emang gue nggak sakit, lo kenapa sih?" Tanya Yhena aneh

"Lo yang kenapa, kenapa jadi baik gini? Khawatir gue" cemas Alesha tersenyum tipis

"Heran deh gue, jadi jahat digibahin, jadi baik dikhawatirin" sewot Yhena

"Karna, biasanya orang baik itu bakal ninggalin" jawab Alesha

"Nggak semua, contohnya Varren, dia baik sama lo, dan gue yakin itu bertahan lama" jelas Yhena

"Reyfan juga baik, tapi dia juga pergi dari gue" protes Alesha

Rensha TFALV [END] -by Akhleya Where stories live. Discover now