Seperti Tak Nyata

Start from the beginning
                                    

"kenapa gue bisa tiba-tiba jadi kuat begini? Apa mungkin tadi gue kerasukan? Karna gue ngerasa kayak ada yang nguasain tubuh gue!" ucap Pangeran menerka-nerka.

"wah, ini gak bisa dibiarin nih! Gue harus pergi ke Pak Ustad buat minta ngerukiyah gue! Serem juga kalo nanti tuh setan yang ngerasukin tubuh gue nguasain tubuh gue selamanya," Pangeran bergidik ngeri membayangkan jika semua itu terjadi.

Pangeran segera memakai helmnya, kemudian naik ke motornya lalu melajukan motor itu pergi.

***

Jessica membuka pintu Rumah dengan kasar sampai membuat Alma yang sedang masak datang untuk melihat apa yang terjadi.

Alma hanya menemukan Jessica duduk di Sofa sambil bersedekap dengan wajah yang cemberut. Penasaran, dirinya pun menghampiri putrinya itu.

"yaampun, Jessica. What happen? Aya naon?" tanya Alma heboh.

Jessica tidak menjawab, dia terlalu marah dan tidak bisa mengatur emosinya. Dari pada dia melampiaskan amarahnya pada sang Ibu, lebih baik dia masuk kedalam kamar.

Alma memandang heran Jessica yang berlalu pergi, "kenapa lagi tuh anak? Perasaan dari kemarin-kemarin mood nya ancur mulu. Kenapa sih?"

Suara motor Pangeran mengalihkan atensi Alma, dia melihat ke ambang Pintu. Tak lama kemudian pemuda yang sudah dia asuh selama 10 tahun itu datang.

"Assalamualaikum, Tante" sapa Pangeran.

"Waalaikumsalam," Alma segera menghampiri Pangeran, "eh, Ran. Tante mau tanya sesuatu nih sama kamu."

"tanya apa, Tan?"

"ada apa sih sama Jessica? Dia akhir-akhir ini kok kayak bad mood banget? Ada masalah ya di Sekolah?" tanya Alma.

Pangeran terdiam, dia juga berpikir sama seperti Alma. Semenjak kehadiran Jeff dan saudaranya Jessica jadi berubah. Jessica jadi sering marah. Karena hal sepele pun dia marah.

"eh, Pangeran?!" panggilan dari Alma menyadarkan Pangeran.

"i-iya tante?"

"kenapa malah diem? Jessica kenapa? Apa di sekolah ada masalah?" Alma mengulangi pertanyaannya.

"hm... Kalau soal itu Pangeran gak tahu Tante. Mungkin, nanti Pangeran tanya ke Jessicanya langsung, ya. Tante mending lanjutin aktivitas tante. Jadi..." Pangeran menghentikan kalimatnya. Raut wajahnya berubah seketika, hidungnya tiba-tiba mencium aroma sesuatu yang begitu kuat.

Alma kebingungan melihat tingkah Pangeran, "kamu kenapa Pangeran?" tanyanya.

"Hm, tante lagi masak ayam ya?" Pangeran berbalik bertanya dengan nafas yang memburu.

"oh, iya. Tante tadi kepikiran mau masakin makanan kesukaan kamu. Jadi Tante sengaja beli banyak ayam sekalian syukuran karena kamu balik dengan selamat dari Hutan Larangan itu. Tapi, belum semua kemasak. Jadi, kamu ke kamar dulu aja ganti baju. Ya?"

Tanpa banyak bicara Pangeran langsung pergi, bukan ke Kamar melainkan ke Dapur.

"eh, Pangeran? Mau kemana?" panggil Alma, namun tak diindahkan oleh Pangeran, "astaga... ni anak-anak kenapa pada aneh semua hari ini? Pada salah minum obat apa?" gerutu Alma.

"eh, tapi kebetulan Pangeran ada di Dapur, biar dia aja dulu yang jaga ayamnya biar gak gosong. Mending aye pergi angkat jemuran dulu keburu ujan nih, udah mendung juga cuacanya..." ucap Alma, dia pun bergegas menuju halaman depan untuk mengangkat jemuran.

***

Sementara di Dapur, Pangeran langsung mendapati daging Ayam yang telah dipotong-potong di dalam wadah. Melihat potongan daging itu, Pangeran seketika merasa ingin menyantapnya.

Pangeran dengan cepat meraih wadahnya, lalu melesat pergi ke belakang Rumah.

Saat sampai di belakang Rumah, Pangeran langsung menyantap daging ayam mentah itu dengan beringas seolah dia sudah tidak makan dalam beberapa hari terakhir.

***

Alma datang ke Dapur, keadaan Dapur yang kosong dan tidak ada sosok Pangeran disana membuat Alma keheranan, "loh, Pangeran kok ilang?"

Alma berjalan menuju kompor untuk lanjut masak. Tapi, tiba-tiba Alma terbelalak kaget ketika dia tidak menemukan daging ayam yang masih mentah di dalam wadah yang sebelumnya dia simpan di samping penggorengan.

"loh, ini...? Kemana daging-daging mentah nya? Kok ilang semua sama wadah-wadahnya? Apa dicuri kucing? Tapi mana bisa kucing ngambil sama wadahnya?" dia bertanya-tanya pada dirinya sendiri sambil memperhatikan sekitar mencari daging ayam mentah yang hilang itu, namun hasilnya tetap sama. Di ruangan itu dia tidak menemukan danging-dangingnya.

"apa diambil Pangeran? Tapi, buat apa? Dagingnya kan masih mentah-mentah..."

"Pangeran?!" Alma berteriak memanggil Pangeran.

Tidak ada jawaban dari Pangeran, keadaan Dapur sepi hanya diisi suara dari penggorengan.

"Pangeran?!" Alma berjalan menuju belakang Rumah mencari keberadaan Pangeran disana.

***

Pangeran yang sedang memakan daging mentah, tersadar dan langsung melempar wadah berisi potongan daging ayam itu ke tanah hingga semua isinya jatuh berserakan.

Pangeran memandangi kedua tangannya, dia baru sadar jika dirinya memakan daging mentah. Tangan kanannya mengusap darah di sudut bibirnya, "Gue... Gue makan da-daging mentah?" ucapnya terbata-bata

Pangeran terdiam, nalarnya berusaha mencerna apa yang telah terjadi sampai-sampai dia bisa memakan daging mentah. Pangeran menolak untuk menerima semua itu. Pandangan Pangeran kemudian beralih pada potongan daging ayam di tanah, beberapa diantaranya ada bekas gigitan.

"Gak mungkin... Ini...Ini gak mungkin..."

"Pangeran?! Yaampun, kamu itu dipanggil-panggil gak nyahut. Eh, itu Kamu kemanain ayamnya? Mana ayamnya mau tante masak!" omel Alma yang baru datang.

" INI SEMUA GAK MUNGKIN TERJADI!" Pangeran berteriak lantas masuk kedalam Rumah.

Alma yang baru datang semakin dibuat bingung. Apa yang terjadi? Kenapa Pangeran berteriak seperti itu? Itulah yang saat ini ada didalam benak Alma.

***

GANTENG GANTENG SERIGALA (2)Where stories live. Discover now