#CHAPTER 24

195 15 0
                                    

Jangan Lupa Dukungannya kakak cantik/ganteng

Jangan Lupa Dukungannya kakak cantik/ganteng

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


8 BULAN KAMUDIAN

Hari hari berlalu begitu cepat tanpa disadari sekarang sudah 8 bulan sejak kepergian Jovanka, Audrey sudah mengikhlaskan kepergian Jovanka,dan saat ini Audrey tengah diperjalanan menuju ke sekolah diantar oleh Aqilla sejak 4 bulan lalu Audrey di antar jemput oleh Aqilla

Mereka tiba didepan gerbang sekolah Aqilla "Terima kasih Tan" ucap Audrey saat sudah turun dari mobil,Aqilla mengagguk "iya,kamu baik baik ya,disekolah" ucap Aqilla "siap, Assalamualaikum Tan" ucap Audrey sambil melenggang pergi ke pekarangan sekolah "Wa'alaikumussalam"

Aqilla melajukan mobilnya,"hmmm...gak ada kuliah hari ini,aku ke rumah kak David aja deh" gumam Aqilla, Aqilla melajukan mobilnya menuju rumah David dengan bersiul senang

Aqilla sampai dirumah David saat dia berada di depan pintu masuk,dirinya terkejut saat mendengar teriakan melengking dari dalam "Tolong!" Teriak Ayura,Aqilla yang panik langsung masuk dan berlari menuju suara teriakan Ayura

Betapa kagetnya Aqilla saat melihat Ayura yang terduduk di anak tangga dan darah yang keluar dari paha Ayura "Kak Yura!" pekik Aqilla panik

"Aqilla,isshh, bantuin kakak!,ini sakit banget hiks" tangis Ayura
"Astaghfirullah,gimana ini" panik Aqilla ia tidak tau mau ngapain
Aqilla terus mondar mandir sambil berpikir "aduh"
"Aduh" ucap Aqilla frustasi

"Hiks, Aqilla tolong aku,hiks s-sakit" ucap Ayura kesakitan, Aqilla tambah panik tiba tiba saja otaknya jadi kosong "Aduh Aqilla gak tau mau ngapain kak,Oiya Bi Ica kemana?" Tanya Aqilla "Bi ica kepasar,aduh ishh,Aqilla kamu telpon mas David,bisa bisa aku lahiran disini karna kelamaan" kesal Ayura karna Aqilla tiba tiba saja otaknya ngeleg

"Astaghfirullah!,kenapa aku bisa lupa" ucap Aqilla sambil kembali mondat mandir mencari ponselnya, Ayura benar benar kesal "Aqilla, kamu cari apa?"tanya Ayura dengan perasaan kesal bagaimana tidak dia bisa merasakan anaknya udah mau keluar

"Aku cari headphone aku" ucap Aqilla sambil menggaruk kepalanya tanda dia sedang bingung "Aqilla headphone kamu ada ditangannya kamu,akhh" jawab Ayura dan ia merasakan kesakitan, Aqilla melihat tanganya dan benar saja Headphonenya ada ditangannya "Akhhhh" teriak Ayura membuat Aqilla merasa panik

"BENTAR KAK AKU TELPON KAK DAVID"Panik Aqilla menscrool ponselnya mencari kontak kakaknya "Akhhh, huhu huhu" erang Ayura sambil mencengkram kuat besi pagar tangga "akhhh, huhu" "kak Yura jangan lahiran dulu" ucap Aqilla yang terus menscrool ponselnya

"Terlambat" ucap Ayura dingin, Aqilla tersentak dan menoleh betapa paniknya dia saat melihat Ayura yang duduk dianak tangga dan sedang mengendong seorang bayi rambut panjang Ayura yang menutupi wajahnya menambahkan kesan horor

"Kak Ayura!,Kakak jangan nakutin aku,ini semua salahku karna tidak menelpon kak David" ucap Aqilla sambil menangis dan bersujud di depan Ayura,Ayura tampak bingung "Kak Ayura,masa kak Yura meninggal hanya karna lahiran sendiri" ucap Aqilla

"Astaghfirullah Aqilla, siapa yang meninggal?!" Kesal Ayura dengan pemikiran konyol adik iparnya,entah berapa IQ Aqilla "Jadi kak Yura gak meninggal,tapi beneran tadi kak Yura kayak kuntilanak" ucap Aqilla,Ayura yang mendengarnya dibuat kesal,enak aja dirinya dikatain mirip kuntilanak

"Oiya kak aku kok gak dengar suara tangis bayi" ucap Aqilla sambil mengintip bayi yang ada ditangan Ayura, Ayura juga bingung kenapa bayinya tidak menangis, Ayura panik dia langsung mendekatkan kepalanya ke dada anaknya 'Degh,degh degh' suara detak jantung bayinya

"Alhamdulillah ternyata masih hidup"ucap Ayura sambil tersenyum Aqilla tampak kebingungan "Aqilla cepat telpon dokter aku tidak tau cara memotong tali pusarnya, sekalian telpon Mas David" ucap Ayura, Aqilla mengagguk dan berdiri lalu menelpon dokter setelah itu baru menelpon David

"Assalamualaikum" salam Bi Ica yang datang sambil membawa kantong besar berisi sayur "Wa'alaikumussalam" jawab Ayura dan Aqilla bersamaan,Bi Ica menoleh dan terkejut melihat Ayura yang duduk dianak tangga dengan kaki yang berlumuran darah sambil mengendong bayinya

"Astaghfirullah Bu Ayura!" Pekik Bi Ica dan meletakkan kantong yang ada ditangannya lalu berlari menghampiri Ayura "Astagfirullah,Bu Yura lahiran sendiri?" Tanya Bi Ica panik "Mau bagaimana lagi Bi bayinya udah mau keluar" jawab Ayura santai

Tidak lama kamudian dokter datang dan langsung menghampiri Ayura "Astagfirullah Bu,lahiran sendiri sangat berbahaya loh" ucap Dokter tersebut panik "Mau gimana lagi orang anaknya udah mau keluar dok,masa saya mau dorong masuk lagi" balas Ayura Dokter wanita tersebut tercengang Bi Ica dan Aqilla menahan tawanya mati matian bisa bisanya Ayura melawak saat ini

"Terserah ibu deh" ucap Sang Dokter dan membawa bayi Ayura "Hei!,kamu mau culik anak saya!,disini ada saksi loh,suami saya juga pengacara" Tuding Ayura, Dokter tersebut berbalik "ibu saya hanya ingin membersihkan bayinya" jawab Dokter tersebut mencoba sabar "ohh,bilang kek sebelumnya" ucap Ayura

Aqilla dan Bi Ica hanya diam, dokter tersebut kembali berjalan

Saat ini Ayura berada di kamar lantai bawah karna ia tidak sanggup naik ke tangga, Bayinya sudah dibersihkan begitupun dengan dirinya "Assalamualaikum" salam David membuat mereka semua menoleh "Wa'alaikumussalam" balas mereka bersamaan

David berlari menghampiri Ayura dia sangat khawatir saat mengetahui istrinya melahirkan sendiri tanpa bantuan seorang dokter "Kamu gak papa?" Tanya David sambil melihat seluruh tubuh Ayura "Aku tidak apa apa" jawab Ayura santai

David menatap tajam sang Adik,Aqilla yang menyadari tatapan dari David langsung mengalihkan pandangannya "Aqilla" panggil David, Aqilla dengan perasaan takut menoleh dan menatap David dengan wajah merasa bersalah "Mas,jangan salahin Aqilla,lagian udah berlalu aku dan bayinya juga baik baik aja" ucap Ayura

David menghela nafas panjang mencoba meredakan emosinya,Aqilla tersenyum dan dengan bahasa mulut mengucapkan terima kasih kepada Ayura, David berjalan menghampiri bayinya yang ada di books bayi "Kalau begitu saya pamit dulu pak,Bu" pamit sang Dokter

David menoleh "iya,terima kasih dok" ucap David "sama sama" balas sang dokter "Biar saya antar Bu" tawar Bi Ica, Dokter tersebut hanya mengangguk mereka keluar dari kamar bersama

David menoleh "iya,terima kasih dok" ucap David "sama sama" balas sang dokter "Biar saya antar Bu" tawar Bi Ica, Dokter tersebut hanya mengangguk mereka keluar dari kamar bersama

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jangan Lupa Dukungannya kakak cantik/ganteng

✓ Vote 🌟

✓ Komen 💭

✓ Share 📲

✓ Tambah ke perpustakaan 📚

✓ Follow Author 🐈

AnaArfiana8

Ig : arfiana097

Assalamualaikum

KELUARGA UNTUK AUDREY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang