3

428 35 2
                                    

Levi x Eren
Karakter by : Hajime Isayama
Attack on Titan
Boy x boy

Maaf jika ada typo :)

selamat membaca :)
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Hari ini adalah hari pembahasan dengan siapa Levi akan memainkan drama. Levi sibuk berdiskusi dengan sutradara dan pameran pendamping pria. Ia meninggalkan eren duduk sendirian di pojok ruangan. Mereka sedang menunggu pameran utama wanita yang terpaksa diganti karna konflik jadwal.

Eren memperhatikan sekeliling ruangan. Ini Lebih mirip pesta dibanding pembahasan drama. Ada pojok minuman dan makanan di setiap sudut dan orang-orang yang mengobrol dengan santai. Ia mengenali beberapa orang dan sibuk merunut drama yang pernah mereka mainkan di dalam otaknya. Ia menyapa orang-orang di dekatnya sambil memperkenalkan diri.

Seorang pria muda memasuki ruangan. Tak lama kemudian ia membungkukkan badan dan meminta maaf karena terlambat. Gadis-Gadis di sekitarnya mulai berbisik . Eren yang tidak terlalu mengenali sosok itu karena topi yang menghalangi wajahnya,bertanya pada seorang gadis sebelumnya, "memangnya itu siapa,nifa-san?"

"Kau tidak tahu,eren? Itu jean,idola yang sedang naik daun saat ini."

"Ouh" kata eren sambil mengangguk. Ia tentu tahu siapa pria itu sekarang. Jean kristein,idola muda yang disebut-sebut sebagai The next Levi Ackerman karena gaya nya yang sama cool and handsome. Mungkin ia akan berperan sebagai adik Levi-san dalam drama ini. Eren mendengarkan gosip-gosip gadis-gadis dan pria-pria manis sepertinya yang juga belok di sekitarnya,namun tak lama kemudian ia kehilangan minat.

Ia kembali memandang pria itu saat gadis-gadis dan para pria manis dan belok sepertinya berseru. Rupanya Jean menebar pesona ke belakang,ke tempat para asisten berkumpul. Mata Jean sempat bertemu dengan mata Eren. Eren memandangi ponselnya,sama sekali tidak ingin dipandang oleh Jean.

Adegan itu tidak luput dari pandangan Levi. Ia tersenyum kecil mendegar gerutuan jean,"ada apa dengan pria manis satu ini? "

Beberapa saat kemudian,petra rall meminta maaf karena terlambat. Semua orang di ruangan itu kalah menghadapi pesonanya.Senyumannya melebar melihat pandangan tajam levi. Tidak sia-sia berjibaku untuk mendapatkan peran ini.

Levi tidak pernah berharap bertemu dengan petra lagi. Ia tahu tokyo kota termasuk terluas, tapi entah kenapa ia merasa kota ini terlalu sempit? Ia berharap kota ini lebih diperluas lagi agar dirinya dijauhkan dari petra. Levi tahu gadis itu sekarang sudah menjadi bintang film terkenal,tapi ia berharap tidak pernah bersinggungan dengannya. Ia sungguh tidak ingin berteku,berbicara,apalagi berinteraksi dalam jangka waktu yang lama dengannya. Kalau ia tahu petra-lah yang menjadi pameran utama wanita,akan ia tolak sejak awal.

Sudah berapa lama berlalu sejak mereka terakhir bertemu di malam menyedihkan itu? Lima tahun? Enam tahun? Ia ingin menguburnya dalam-dalam.

Luka hatinya tidak pernah benar-benar sembuh. Jiwanya tidak pernah utuh,terlalu sakit untuk diobati sampai historia datang.

Hei,benarkah? Rasanya tidak juga. Gadis itu tidak bisa mengobati lukanya. Ia hanya bisa menguburnya dan membuat luka itu tersembunyi lebih jauh,berharap kenangan tersebut berlalu.

"Lama tidak bertemu," tegur petra. Levi hanya tersenyum. "Kau masih marah padaku karena masa lalu? Yang benar saja, " kata gadis itu, tertawa. Levi laki-laki tidak menanggapi. Petra agak kesal dibuatnya. Ia tidak dihiraukan.

Tiba-tiba pandangan levi beralih,dan ia berseru,"jangan jauh-jauh bocah. "

Petra menatap levi,namun pria itu terus memperhatikan Eren kesana kemari.

Levi x Eren   A Love Like An Obsession Where stories live. Discover now