Aerith sudah mengingatkan bahwa hujan akan turun, bagaimana gadis ini tau? Cale tidak peduli, namun ia seharusnya mendengarkan Aerith yang memberitahu kalau ada hujan turun.

Walaupun ia malas membawa payung karena Cale sudah menenteng kantung yang berisi roti. Itu sebenarnya merepotkan karena membawa payung tersebut kesana dan kemari.

"Cih,"

Cale mendencak samar, lalu kembali menerobos hujan yang terus turun. Sesampai ... Ia bisa mendengarkan suara mengeong.

Yang benar saja?

Cale tiba -tiba merasakan hawa dingin di belakang lehernya. Itu adalah gang tepat di luar kediaman Count. Dia bisa melihat dua pasang mata bulat keemasan. Cale mulai mengerutkan kening.

Ada dua anak kucing yang terlihat sangat menyedihkan dan basah kuyup di tengah hujan. Mereka terus mengeong saat mereka mendekati Cale. Kemudian, mulai menggosok pipi mereka di kaki Cale.

"Haaa.. "

Cale menghela nafas dan mulai berjalan. Kedua anak kucing itu mengikuti di belakangnya. Hewan-hewan kecil itu entah bagaimana berhasil mengimbangi Cale, bahkan dengan kaki pendek mereka. L

Huh? Cale melihat adik sepupunya sedang berbicara dengan pemuda berjubah hitam dengan kemaja putih. Terlihat raut wajah Aerith Mathis begitu serius. Dia tidak bisa mendengarkan percakapan dari dua orang ini,

--- Dimana mereka berdiri tidaklah jauh, ada yang satu hal Cale tau. Orang yang sedang berbicara dengan adik sepupunya adalah bukan orang biasa.

Mereka menggunakan pelindung sihir agar percakapan mereka tidak di dengar.

"Aerith. "

Cale memanggil gadis ini secara reflek membuat suaranya berdengung di lorong gang ini. Gadis ini menoleh saat namanya dipanggil dengan suara yang familier baginya, kedua mata biru langit itu membulat mendapatkan sang kakak sepupunya yang basah kuyup.

"Aigoo, Oppa. Kenapa kau bisa basah kuyup seperti ini?" Tanya Aerith mengeluarkan sapu tangan, lalu memberikan kepada Cale.

"Aku malas menunggu hujan berhenti, maka dari itu aku menerobos." Jawab Cale menerima sapu tangan tersebut untuk mengusap air di wajahnya, Aerith menghela nafas pasrah.

"Apa-apaan alasanmu itu, Oppa. Kau bisa jatuh sakit sebelum berangkat ke alun-alun," ujar Aerith dengan cepat menggunakan sihir manajemen suhu ke Cale yang basah kuyup.

Cale hanya membalas dengan deheman pelan, ia sedikit menyesal memanggil Aerith karena harus mendengarkan celotehan. Namun, tertolong dirinya merasakan suhu dingin membasahi tubuhnya menghilang dengan digantikan udara hangat menyelimuti dirinya dan pakaian yang basah itu sekarang kering.

Ah, Cale hampir melupakan walaupun Aerith seorang swordmagic. Aerith bisa menggunakan sihir dasar seperti ini.

"Meong~"

Hm?

Aerith menunduk saat mendengar suara kucing... Iris biru itu melihat dua ekor kucing mengusap-usap kaki Cale yang menghela nafas lelah. Tanpa disuruh gadis ini juga memberikan sihir temperatur kepada dua ekor kucing tersebut, lalu ia mengusap salah satu kucing tersebut yang memiliki surai yang hampir serupa dengan milik Aerith.

REWRITE [ Trash Of The Count's Family ]Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz