19 - eh asik

24 3 9
                                    

Hellen jalan dengan canggung. Kali ini dia udah di belakang Kenneth. Ngekorin ceritanya. Kenneth yang jalan duluan.

"Siang." Sapa Kenneth ramah tapi kedengarannya biasa aja.

"Siang." Balas seluruh manusia yang ada di tempat itu.

"Gila. Baru nih?" Tanya Kiano saat Kenneth duduk.

Kenneth ngegelengin kepalanya. "Yakali."

Dia noleh dan lihat Hellen yang masih berdiri kira-kira semeter dari tempat Kenneth duduk. Well, kursi udah abis. Tapi, Hellen diam doang.

Tiba-tiba aja nih Kenneth berdiri dari kursi yang dia duduk. Terus didorong pake kaki sampe kursinya dekat Hellen.

Hellen natap Kenneth bingung. Tapi dia ga duduk. Natap bingung doang.

"Noh kursi."

Hellen ngernyit.

"Dimakan." Sambung Kenneth yang ngomong gitu pake nada ngeledek.

Hellen cuman natap Kenneth pake tatapan dih-maksud?

"Ya duduk lah."

Hellen akhirnya duduk. Masih ga ngomong dia. Untungnya sementara Kenneth ngasih kursi ke Hellen itu semua orang di sana lagi pada fokus sama kegiatan masing-masing.

Kenneth pergi ke bagian kedai yang lain, nyari kursi. Ga butuh waktu lama dia kemudian balik sambil bawa kursi satu. Kursinya ditaroh di samping Hellen.

Hellen masih diam.

"Mo makan apa lo?" Tanya Kenneth datar.

"Gada uang." Jawab Hellen sambil nunduk nempelin jidatnya ke meja di depannya. Ya kebiasaannya kalo lagi bete.

"Nanti gua bilangin lo cuci piring."

Hellen ngernyit terus natap Kenneth. Tapi posisinya kepalanya masih ketaroh di atas meja jadinya pipinya yang nempel ke permukaan meja gitu.

"Gila. Gamau."

"Cepetan mau makan apa?" Tanya Kenneth lagi.

"Dibilang gua gada uang."

"Ah kelamaan lo." Kenneth bangkit dari tempat duduknya. Hellen sendiri cuman naikin bahu tanda dia gak peduli.

Gak lama kemudian, ada yang duduk gabung di meja panjang. Hellen ngangkat muka. Kirainnya Kenneth, tau-tau yang duduk itu ada dua cewek sama satu cowok.

"Hai." Sapa salah satu cewek yang duduk di depan Hellen sekarang.

Hellen senyum sopan. "Hai juga." Ujarnya sambil sedikit merunduk.

"Kenalin gua Theressia." Theresia ngejulurin tangannya buat salaman.

"Gua Cathrine." Cathrine, cewek yang duduk di sebelah Theressia ikut-ikutan ngejulurin tangannya.

"Gua Kiano." Kiano ga ngejulurin tangannya kayak Cathrine sama Theressia tapi dia senyum.

Hellen ngejabat tangan Cathrine sama Theressia bergantian sambil senyum kikuk. "Hellen."

Anehnya pas abis Hellen bilang nama dia, si Cathrine, Theressia sama Kiano ngernyit.

"Miller?" Tebak Kiano.

Hellen ngangguk, sama bingungnya juga.

"Lo adik bang Hizkia?" Tanya Theressia.

Hellen ngangguk.

"Oalah, pantesan mukanya ga asing. Lo ada waktu di rumah Peter kan? Lo inget gua ga waktu di rumahnya si Peter. Gua yang anterin motor kak Hizkia." Ujar Kiano.

VIRAGO [ON GOING]Where stories live. Discover now