00.

100K 7.4K 165
                                    

Eleftheria Emeralda, perempuan cantik berumur 23 tahun. Perempuan datar, tegas dan acuh tak acuh serta dengan mulut tajamnya.

Banyak orang mengira Ele itu kejam. Ele tak menyanggah itu, dia memang kejam. Kejam dalam artian bukan membunuh, membully, atau yang lainnya. Tapi, kejam dalam perkataan. Ele itu terlalu jujur dalam mengomentari atau memberi pendapat. Karena sebab itu banyak yang tidak ingin dekat dengannya.

Contohnya, saat ini. Ele telah selesai membaca novel berjudul 'love of Adolescence' novel romansa masa remaja.

Ele memang datar dan acuh bukan berarti dia tidak memiliki hobi seorang gadis pada umumnya. Ele suka membaca novel hanya untuk mengisi waktu luangnya.

Tapi novel 'love of Adolescence' menurutnya sangat menyebalkan dan sampah.

Kisah cinta klise antara most wanted boy sekolah dan anak beasiswa. Dengan bumbu bumbu antagonis sebagai pelengkapnya.

Sedikit cerita Helena Jekaterina -pemeran utama wanita- mendapatkan beasiswa dan memasuki sekolah elit -Aurora High School- lalu bertemu Arsene Keandre Achilles -pemeran utama pria- dan terjadilah ketertarikan Arsen pada Helena karena sifat Helena yang baik, lemah lembut, dan imut.

Elveretta Thalassa -pemeran antagonis-  yang mengetahuinya merasa tidak terima. Retta yang telah lama menyukai Arsen, malah Helena yang baru hadir di antara mereka langsung mendapatkan Arsen. Retta menghalalkan segala cara agar Arsen dan Helena menjauh bahkan, Retta hampir membunuh Helena dengan melajukan mobilnya dengan kecepatan penuh untuk menabrak Helena yang saat itu sedang berjalan sendirian di pinggir jalan.

Namun, kejadian tak terduga. Arsen muncul dan memeluk tubuh Helena membuat Retta membanting stir dan kehilangan kendali mobil, lalu kejadian selanjutnya adalah Retta serta mobil yang di kendarainya jatuh ke jurang dan meledak.

Arsen yang mengetahui Retta meninggal hanya menampilkan ekspresi datar. Helena? Dia menangis entah untuk alasan apa. Semua yang mendengar hanya menampilkan ekspresi bahagia, lega, sinis dan mencemooh. Bahkan ayah dari Retta hanya berekspresi datar seakan tidak peduli.

Begitulah singkat ceritanya, setelah kematian Retta. Arsen dan Helena menjalin hubungan mereka dengan damai tanpa antagonis yang mengganggu.

Ele hanya menyayangkan kebodohan Retta saja, hanya itu. Makannya Ele merasa novel 'love of Adolescence' menyebalkan dan sampah.

Saat Ele sibuk dalam pikirannya, taksi yang sedang di tumpanginya tiba tiba melaju cepat. Ele yang merasa janggal menatap supir.

"Ada apa?." Tanya Ele masih dengan wajah datar dan pandangan acuh tak acuhnya.

Supir itu tidak menjawab. Namun melihat raut panik serta ketakutan di wajah sang supir, membuat Ele yakin ada sesuatu.

"M-mobil ini rem nya blong, Non." Ucap Sang supir dengan raut panik serta ketakutan jangan lupakan bibir pucat sang supir.

Ele tidak panik seperti sang supir taksi, Ele beranjak ke depan melalui celah kursi depan dan belakang lalu membuka seat belt sang supir, membuat sang supir panik. Kejadian selanjutnya membuat sang supir membelalakan matanya terkejut.

Ele membuka pintu pengemudi dan mendorong sang supir keluar setelah mengucapkan kata 'maaf' lalu mengambil alih kursi pengemudi.

Tidak ada tanjakan di rute jalan ini, hanya ada jalanan datar dan menurun yang malah membuat kecepatan mobil semakin meningkat. Ada berberapa bangunan rumah warga yang membuat Ele tidak bisa menjatuhkan dirinya dari mobil atau akan banyak korban yang berjatuhan.

Bahkan di depan Ele sekarang ada tebing yang curam, membuat Ele menggeram tertahan.

"Sial." Umpat Ele sebelum jatuh ke jurang dengan mobil taksinya.

Duar...

Ledakan terjadi di tebing dengan Ele di dalam mobil.

°°°
Disebuah kamar yang berukuran minimalis dengan dua ranjang di kanan dan kiri berukuran kecil. Di salah satu ranjang tersebut terbaringlah seorang gadis kecil yang berusia 2 tahun menutup mata dengan damai.

Tidak lama kemudian terbukalah kelopak matanya, memperlihatkan manik hitam pekatnya ada gradasi warna merah di manik itu jika di perhatikan secara seksama dan cermat.

Gadis kecil itu bangun dan duduk, memperhatikan sekitannya dengan seksama. Ada raut kebingungan di manik hitam pekatnya, bahkan kening gadis kecil itu mengeryit.

Dimana? Bukankah sudah mati?

Saat sibuk mengamati dengan di landa kebingungan. Tiba tiba rasa sakit menghantam kepalanya, membuat ia mengerang sakit.

"ACKH." jeritnya membuat seorang wanita dengan seorang anak kecil di gedongannya berlari tergesa gesa.

Wanita itu memperlihatkan raut wajah cemas dan panik, dia menurunkan anak kecil di gendongannya dan meletakannya di ranjang sebelah, berseberangan dengan gadis kecil itu.

"Sayang, hey kenapa?." Tanya wanita itu pada sang gadis kecil. Gadis kecil itu tidak menjawab, kegelapan menghantamnya membuat ia limbrung dan jatuh terbaring. Samar samar dia masih mendengar ucapan khawatir dari wanita itu.

Tbc.

•••

Reincarnation: Twin's for Antagonist [END].Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang