24. Pertengkaran

591 88 5
                                    

HAII.

UP LAGII PRENN!

ADA YANG NUNGGUIN?

23. PERTENGKARAN.

TYPO TANDAIN!

JANGAN LUPA VOTE SAMA KOMEN NYA PREN!

HAPPY READING

.

.

.

.

Kaila menghembuskan napas nya Panjang setelah dirinya menduduki Sofa. Mata Kaila melirik ke Arah jam yang sudah menunjukan pukul 21.24 yang Artinya sekarang sudah malam.

Di ruang tengah yang sepi, Kaila celingak celinguk untuk mencari kehidupan. Seperti nya orang orang dirumah Sudah pada tidur.

Kaila memijit kepala nya yang terasa pusing. Bermain seharian di Panti Jompo menguras tenaga nya. Kaila bangkit dari duduknya, Berjalan ke arah tangga Untuk mencapai kamar nya yang berada di lantai Atas.

Bruk

Kaila menghempaskan tubuhnya di Ranjang yang empuk, Mencoba memejamkan matanya agar memasuki alam bawah sadar. Tak menunggu Lama deru napas Kaila mulai teratur. Kaila terlelap dengan nyenyak karna terlalu lelah.

Terang nya Matahari pagi mulai memasuki kamar bernuasa hitam putih itu. Seorang gadis yang masih terlelap dengan sedikit demi Sedikit mulai Membuka matanya.

Kaila melirik Ke arah Jam weker, yang sudah menunjukan pukul 6 pagi. Kaila Sangat lelah sekarang. Ia memilih tidur kembali. Baru saja ingin memasuki Alam Mimpi, pintu nya di ketuk tanpa perasaan.

TOK TOK TOK

Kaila mendengus. Ia Menggulung Rambut panjang nya terlebih dahulu, dan Menapakan kaki nya di Karpet Bulu kamar nya.

Ceklek

Kaila mendongak, terlihat Lelaki jangkung yang memakai Seragam sekolah, Menatap nya Dingin.

"Sarapan." Kata nya, sebelum Pergi dari depan Kamar Kaila.

Kaila tersenyum tipis. Abang nya, Ia dia Reza yang menyuruh Kaila sarapan. Perhatian Kecil yang membuat hati Kaila menghangat.

Kaila berlari kearah Kamar Mandi untuk bersiap siap kesekolah, karna Hari ini pertama Abang nya Masuk sekolah kembali setelah selesai operasi. Memang Dulu Reza tidak bersekolah di tempat yang sama Dengan Kaila. Karna alasan nya Reza memilih pergi bersama 'Ayah' nya. Jadi, Reza bersekolah di tempat yang 'Ayah' nya pilih.

Kaila keluar dengan Seragam yang sudah melekat Rapih ditubuhnya. Senyum Cerah Kaila mengembang, melihat dirinya di pantulan cermin. Kaila mengambil Tas Ransel nya dan menyampaikan nya di kedua pundak nya. Setelah ia selesai memakai Sepatu, Kaila keluar dari kamar tak lupa juga mengambil handphone dan Kunci mobil nya.

Kaila menuruni Tangga dengan Langkah ceria nya. Hari ini, hari yang menurutnya yang terbaik. Iya, terbaik karna Abang nya bisa masuk sekolah yang sama dengan nya.

"Pagi Bunda, Bang Eza." Sapa Kaila.

Kaila mengecup pipi Bunda nya, yang di balas Kecupan sayang di kening Kaila. Kaila dan Bunda Naila memang sudah berbaikan setelah Reza kembali ke rumah seminggu kemarin.

"Sini duduk. Mau sarapan Apa sayang?" tanya Bunda Naila.

Kaila ikut duduk di samping Bunda nya. Sedangkan Reza sedari tadi diam seraya menikmati sarapan nya tanpa terganggu sama sekali.

Bukan Senja (On going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang