9. Kemajuan?

989 103 37
                                    

HAI

SEPERTI BIASA BUDAYAKAN VOTE DAN KOMEN

9. KEMAJUAN?

JANGAN SAMPAI SALAH LAPAK

TYPO TANDAIN

HAPPY READING

.

.

.

.

"Kita duduk dimana? Penuh semua."

"Duduk di meja nya Rifky aja." Kaila menunjuk salah satu meja yang di tempati Oleh anggota inti Astragazar.

"Boleh."

Mereka melangkah mendekati meja itu.

"Ikut duduk boleh?" tanya Kaila membuat mereka menatap nya.

"Boleh." jawab Sean.

"Lily Lo mau pesen apa? Biar gue pesenin?" tanya Kaila.

"Tumben banget Lo mau pesenin."

Kaila memutar bola matanya malas. "Masih baik gue tawarin."

"Oh, Ya udah. Gue bakso aja sama es teh manis." Kaila mengangguk, Lalu pergi menuju Stand makanan.

"Li, Frisil mana?" tanya Sean.

"Ngapain Lo nanya Frisil?" tanya Balik Lily, dengan menatap Sean intens.

Sean gelagapan. "Hah? Oh, Cuman nanyain aja."

"Si Frisil lagi SKSD sama Murid baru," jawab nya Malas.

"Emang ada murid baru?" tanya Langit yang sedari tadi menyimak.

"Lo nggak tau? Ada. Dia seangkatan sama Kita."

"Ohh, nggak tau gue."

"Kudet Lo," Kata Febian.

"Gue bukan Kudet, gue cuma Kurang Update aja," Sean menoyor Kepala Langit.

"Sarua keneh Jubaedah."

[Sarua = Sama, keneh = Saja]

"Lah terserah gue dong."

"Kalian lagi ngomongin apa sih?" tanya Kaila yang baru kembali.

"Nih Li," Kaila memberikan semangkuk bakso.

"Makasih Kai."

Kaila kembali duduk, dibangku semula. Di samping Rifky, dan Langit.

Kaila mencoba Air kuah nya. Emm ada yang kurang pikirnya. Dia mengambil Sambal 1 sendok penuh, Lily yang melihat nya melotot, Setengah sendok aja sudah pedas, apalagi 1 sendok pull.

"Kai Lo nyari penyakit?" tanya Lily.

Pergerakan Kaila terhenti saat akan mengambil lagi, dengan Ucapan Lily yang di depan nya.

"Apa sih Li, ngapain gue nyari penyakit."

"Liat sambel Lo banyak banget."

"Ini sedikit Lily."

"Sedikit Ndas mu, Kuah Lo udah merah," sinis Lily.

Kaila tak menghiraukan Lily, Dia mengambil satu sendok lagi, Tapi tangan nya berhenti karna ada yang memegangnya.

Kaila menengok, Ternyata Rifky yang menahan nya, Kaila menahan napas sebentar.

"Simpen," Suara Dingin Rifky membuat Kaila sadar.

Bukan Senja (On going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang