11. Masalalu

859 103 16
                                    

HAII!

KALIAN SEHAT?

UDH SIAP BACA PART INI?

11. MASALALU

JANGAN SALAH LAPAK ⚠️

TYPO TANDAIN

HAPPY READING

.

.

.

.

"Kai, bangun Kai."

"Eunghh." lenguh Kaila, menggeliat dari tidur nya.

"Apa?" tanya nya dengan suara serak khas bangun tidur.

"Udah, pagi Lo mau sekolah?" tanya Orang yang membangun kan Kaila. Siapa lagi Kalau bukan sepupu nya.

Tiba tiba tatapan Kaila menjadi kosong, ingatan nya berputar pada Abang nya yang kejang kejang Hingga koma.

Langga menghela napas pelan "Kai. Nggak mau sekolah ya? Ya udah Lo disini aja istirahat. Jangan banyak pikiran gue sekolah dulu." Mangecup kening Kaila, lalu berlalu pergi dari kamar Kaila, dengan perasaan sedih.

Kaila kembali melamun. Ini yang di lakukan Kaila, saat sudah mendapatkan Teror. Kaila akan menjadi Pendiam, selama beberapa Minggu. Jika Sepupunya tidak menghibur.

Tok tok tok

"Bunda masuk ya sayang."

Ceklek

Bunda Naila menghampiri Kaila, dengan membawa nampan. Menyimpan nya di atas nakas. Mengelus lembut Rambut Kaila, dengan senyum manis nya.

"Kai makan dulu yuk."

Kaila menggeleng. "Nggak mau." tolak Kaila.

"Kaila harus makan. Nanti sakit."

"Kai, mau Abang."

Bunda Naila menghela nafas Pelan. "Abang lagi sakit sayang. Belum sadar."

"Kai, boleh minta sesuatu?" Kaila menatap bunda nya.

"Apa? Bunda pasti akan penuhi."

"Kalau Abang suruh Operasi gimana? Dia mau nggak Bun? Aku mau liat Abang, bisa liat lagi." Katanya, dengan menundukan kepala.

"Kalau Abang kamu nggak mau gimana?" tanya Bunda Naila.

"Pliss, Bun." Kaila menatap bundanya penuh permohonan.

Bunda Naila diam sejenak. Lalu mengangguk ragu. "Kalau bang Reza udah sadar, Nanti bunda bujuk ya."

Kaila mengangguk.

"Sekarang kamu makan, habis itu minum obat."

"Suapin."

"Siap."

|KAILA ∆ RIFKY|

"Kemarin gue habis dari panti asuhan---"

"Oh, yang kemarin di panti itu elo. Gue kira penghuni baru."

Sean melempar langit dengan kuaci yang di tangan nya. "Sialan Lo."

"Ye, santai santai. Lo ngapain disana?"

"Gue lagi bagi bagi sedekah lah. Lo kira gue kesana ngapain?"

Bukan Senja (On going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang