jahil

208 12 0
                                    

Bahagia kami sederhana
Walau bahagia sesungguhnya
Terpisa dengan jarak jauh disana

~wattpad gus zian





Tawa mereka adalah kebahagiaan bagi yang mencintanya, hari ini memang indah dan momen momen ini semua akan disimpan rapi dalam memori bahagia.

Definisi bahagia mereka adalah kebersamaan, walau kebersamaan sesungguhnya berada jauh dari mereka emm.. bisa dibilang ldr, tapi kebersamaan yang lainnya masih bisa dibuat dengan canda tawa seorang teman yah walaupun berbeda setidaknya masih ada kebahagiaan sederhana yang tak pernah terlupakan.

Semilir angin menyapa perjalanan pulang mereka, deburan ombak kian menghilang tergantikan oleh suara kebisingan ibu kota.

Pantai tadi memang lumayan jauh dari pondok mereka sampai harus keluarkota. Tapi sungguh pengalaman ini tak bisa terlupakan hanya karna lelah diperjalanan.

Sesampainya dipondok mereka istirahat untuk melepas sejenak rasa lelah perjalanan jauh tersebut.

Malam telah larut gus zian baru selesai murojaah. Matanya meliar mencari seorang teman yang akan jadi korban kejahilannya malam ini.

Matanya mendapati kang valen yang tertidur dimeja setelah murojaah, bolpoint yang ada di samping kang valen menjadi sasaran empuk gus zian untuk mencoret coret tangan putih kang valen.

"Wah kagak ngajak ngajak zi!"suara kang hendri membuat gus zian terlonjat kaget

"Syut, ngagetin aja sih! Untung kang velen masih tidur pules gini!" Suara gus zian memelan demi memuluskan rencana jahilnya.

Tangan kang valen kini banyak gambar gambar gak jelas karya kedua anak tersebut dan tulisan entah nama bahkan quotes juga mereka tuliskan, untung bolpointnya gampang buat ngilanginnya.

Kang valen menggeliat tak nyaman, matanya membelalak kala melihat karya seni abstrak yang sudah diketahui siapa pelakunya.

"Masyaallah zian!" Kamg valen geleng gelebg melihatnya dan menghampiri gus zian yang pura pura tertidur.

Tangannya menggelitiki perut kecil itu hingga tawa terdengar dari sang empu.

"Hahaha Iya iya ampun kang...!!"

"Suka usil terus ya tangannya.. hem..." kang valen semakin geram akan tingkah anak satu ini.

"Lah hendri juga tuh kang, pura pura tidur juga ih ngikut ngikut!" Tangan gus zian menunjuk kearah kang hendri tertidur, kang valen mendekat kearah kamar mandi dan mengambil sedikit air untuk hendri.

Kang hendri langsung meraup mukanya akibat cipratan yang kang valen berikan, kang hendri langsung terduduk dan mengomel ngomel kearah kang valen.

"Ah kang basah kan wajah ku yang tampan ini...!"

"Bhuaa..." gus zian dan kang vaken tertawa dengan ucapan sok kecakepan milik hendri itu

"Kalian nih ya.... suka usil mulu jd gemes pengen cubit tuh telinga deh!" Kang valen menjewer pelan telinga mereka

"Aw.. sadis amat kang!" Kang vaken tertawa dengan ujaran yang gus zian lontarkan barusan.

Pagi ini jadwal piket masak mereka barengan, gus zian memotong sayur bareng kang hisyam dan jang valen menyalakan kompor yang memakai kayu itu.

"Kang bantuin nyalain kompor santri putri ya!" Ujar bunyai kearah kang kanh piket masak hari ini.

Dengan langkah cepat gus zian dan kang hisyam kearab dapur putri seperti yang bunyai mereka katakan tadi.

Hati santri putri yang suka melihat kang kang pondok seakan berbunga bunga, hanya beberapa saja yang seperti itu berbeda dengan yang alim alim mereka memilih memotong tanpa melirik gus zian maupun kang hendri.

"Makasih ya kang!" Gus zian dan kang hendri mengaggukan kepalanya dan berlalu pergi karah dapur putra.

"Wadidaw ada yang habis ketemu santri putri nih!" Cenda kang shidiq yang juga ikut piket masak hari ini.

"Lah terus?"

"Ah kagak bisa diajak bercanda nih anak!" Kang shidiq melanjutkan memotong motong sayurnya.

Gus lana datang dengan membawa cemilan dari ndalem

"Kang kang nih ada cimilan dari ndalem!" Dengan sigap kang shidiq mengambilnya

Bukan karna mereka sahabat jadi yang dikasih jajan cuman mereka, ya tentu tidak. Gus lana selalu memberikan jajan dari ndalem ketika ndalem lagi ada jajan lebih.

"Makasih gus!"

"Iya kang sama sama"

Masakan mereka selesai dan langsung dibuat sarapan pagi ini. Gus lana pun turut makan dalam satu nampan bersama.

Bahagia memang kalau makan bersama seperti ini, gak ada rasa jijik satu sama lain.

"Alhamdulillah!"

"Masyaallah enak banget masakan kalian!" Puji gus lana kearah mereka

"Alhamdulillah kalau gus lana suka!"

Setelah semuanya selesai mereka membereskan peralatan masaknya dan mencucinya.

Bersambung



652 kata, yah sedikit tp gpp deh

Kudus,13 oktober 2021

Gus Zian [END]Where stories live. Discover now