hukuman

506 33 2
                                    

Sang mentari mulai menyinari bumi dengan sinarnya, cahaya masuk kedalam retina sang empu yang baru saja memejamkan matanya beberapa menit yang lalu setelah sang empu sholat dan murojaah tadi.

Sang empu mulai menggeliat tak nyaman dan menaikkan selimutnya kembali.

Jam menujukkan pukul setengah tujuh tapi sang empu masih saja menggeluti alam mimpinya itu.

"Zian bangun zi dah setengah tujuh ni" gus zian terkejut ketika uminya menekankan ucapannya pada setengah tujuh.

Langkah zian tergesa gesa menuju kamar mandi dan mulai bersiap siap

"Zi makan dulu gih"

"Nggak mi zian langsung berangkat aja dah telat ini mi" gus zian mencium punggung tangan umi dan abinya san setelahnya gus zian berlari menuju garasi sampai terjatuh jatuh, umi dan abinya menggelengkan kepala melihat gus zian yang super bandel itu.

☆☆☆☆

Gerbang tinggal sejengkal lagi tertutup tapi gus zian masih tak terlihat batang hidung nya. Hingga gerbang tertutup beberapa menit yang lalu gus zian baru berdiri menatap gerbang yang sudah tertutup.

"Aish dah di tutup aja nih gerbang" gus zian menatap gerbang itu dengan malasnya

"Oh iya zian kan lupa ada pohon di belakang naik lewat situ ah"gus zian berlari meninggalkan motor yang ia titipkan di warung samping sekolah dan berlari menuju pohon

Di atas pohon gus zian mendengar suara tepukan tangan yang tak tau dari mana asalnya, dirinya mulai mencemaskan keadaan bawah pohon jika nanti ada guru yang menepuk tangan dan akan menghukumnya, dan benar saja gus zian melihat ke bawah ada guru bk dengan rambut botak yang tertutupi peci juga tak lupa kumis panjang yang ia pelintir sedari tadi guru bk tersebut terkenal akan sikap killernya dan sedari tadi menepuk tangan di bawah pohon.

"Bagus ya zi telat mulu" marah guru bk itu

"Sekarang turun!" Gus zian bergidik ngeri melihatnya

Kebiasaan gus zian kalau dah manjat dirinya tak bisa turun kebawah, Tinggi satu kata yang membuatnya menelan salivanya kasar.

"Gimana nih gua kagak bisa turun lagi, tapi kalau kagak turun gua dimarahin guru bk lagi" batin gus zian

Dengan tekad bulat nya dia turun kebawah tanpa memanjat dan tanpa berfikir bagaimana dirinya selanjutnya yang terpenting ia turun ke bawah.
Pohon itu memang tinggi jika jatuh ya pasti luka yang nantinya ia dapatkan

Bruk

Gus zian terjatuh dengan tangan dan kaki yang tergores luka juga memar banyak yang ia dapatkan

"Aww..!" Ringis sang empu setelah terjatuh tadi

"ya allah zian, makanya jangan jadi murid bandel terus" gus zian berjalan di bantu dengan pak iwan ~ guru bk

Ntah kesambet apa guru tersebut membantu gus zian pasalnya guru killer tersebut tak segan segan menghukum tanpa memikirkan muridnya yang mengeluh.

Dan ternyata didekat situ ada guru cantik yang melihat mereka, pantas saja berubah baik.

Cklek

Gus zian merebahkan badannya yang terasa sakit itu ke kasur uks.

"Jangan lupa bapak akan kasih hukuman ke kamu nanti" gus zian mendengarkan ujaran guru itu dengan sangat malas.

Hari pertama dirinya masuk kesekolah kembali sudah dapat hukuman dan juga dapat luka tadi akibat manjat pohon.
Huh hari yang sangat melelahkan sekali bagi sang empu

Cklek

Pintu dibuka paksa oleh hisyam dan iqbal pasalnya mereka mendengar gus zian di uks dari temen sekelasnya

"Zi zi masuk pertama dah buat ulah aja, bisa nggak sih nggak usah buat ulah satu hari aja, jadi luka kan lo sekarang" khawatir teman temannya membuat gus zian semakin kuat untuk tidak terlihat lemah di depan sahabatnya itu.

"Gua gak papa kok ini cuman luka kecil aja" gus zian menunjukkan wajah tak kenapa kenapa

Dengan geramnya hisyam memegang luka di tangan gus zian yang dibalas ringisan pelan oleh sang empu "ini lu bilang kagak papa, kagak papa palu lu peyang" marah hisyam

"Emang ya syam dia tuh bandel banget kalau dibilangin" ujar iqbal

"Kayak lu kagak aja" malas gus zian

"Gua mau balik ke kelas aja ah bosen gua disini" gus zian bangun daru kasurnya dan dihentikan oleh kedua sahabatnya

"Lo tuh masih sakit diem dulu napa"

"Gua udah sehat, dah ah" gus zian meninggalkan mereka di uks

☆☆☆☆☆

Gus zian melupakan tanggung jawabnya telah terlambat tadi pasalnya pak iwan menyuruh gus zian kalau badannya sudah mendingan dirinya harus menemui sang guru bk tersebut.

Gus zian dengan sigap berjalan menuju ke ruang bk untuk menemui pak iwan.

Cklek

"Assalamualaiku"

"Waalaikumsalam"

"Seperti biasanyakah pak?" Ujar gus zian To the point


"Maaf ya zi karna hukuman akan tetap jadi hukuman tp kamu beneran sehat kan? Kalau nggak kamu lakuin besok gpp" gus zian nggak mau dilihat orang lemah gus zian melihatkan kalau dirinya tak kenapa kenapa.

"Pak iwan nggak usah khawatir saya dah nggak kenapa kenapa kok"

Gus zian berdiri di depan tiang bendera sampai jam ke dua pelajaran selesai

Kring kring

Gus zian merasa kepalanya agak pusing dan badanya terasa sakit semua tapi gus zian tak kan menujukkan dirinya sakit didepan teman temannya

Gus zian menuju ke kelasnya dan langsung menelungkupkan kepalanya dilipatan tangannya dan membuat teman temannya khawatir.

"Zi lu ok?" Gus zian hanya berdehem

Gus zian sengaja pulang akhir dan menyuruh sahabat sahabatnya pulang dahulu takut membuat mereka cemas melihatnya.

"Zian ikut bapak latihan sebentar ya" ajak pak ahmad guru agamanya

"Lho zi mukamu kenapa pucet gitu" lanjut pak ahmad, gus zian tak bergeming sama sekali dirinya bingung mau jawab apa nantinya

"Oh cuman kelelahan doang pak nggak papa kok pak"

Penasaran dengan cerita selanjutnya?

Tunggu di part selanjutnya ya!

Selamat membaca

Gus Zian [END]Место, где живут истории. Откройте их для себя