tertusuk

289 24 3
                                    

Gus zian yang baru sampai terkejut dengan segrombol geng sekolah lain sontak gus zian berlari menuju kearah zalwa yang mendekati geng tersebut.

"Zal bahaya, mending lo masuk, biar ini jadi urusan gua!" Perintah gus zian tak diubris oleh zalwa.

"Woi lo denger kagak sih!"

"Diem lo, bukan waktunya debat!" Jawab dingin zalwa.

"Hajar!" Suara teriakan salah satu geng luar sekolah tersebut memekikkan telinga.

"Woi ini one by one dong jangan main kroyok aja!" Teriak gus zian dan disetejui oleh ketua geng mereka.

Gus zian mau menghajar orang tersebut tetapi dari arah belakang zalwa mengambil ancang ancang

Dug

Tendangan keras zalwa mengenai tepat perut ketua geng tadi dan membuat amarah ketua tersebut semakin padam.

Akhirnya grombolan tersebut membantu menghabisi gus zian, zalwa, dan keamanan di situ.

Zalwa lengah dan membuat geng tersebut mengambil kesemoatan tersebut untung melakukan sesuatu

Jleb

Sasaran meleset mengenai gus zian, belati tersebut menusuk ke perut gus zian yang membuat darah segar merembes pada seragam gus zian.

Kini gus zian terkulai lemas sambil memegang perutnya yang sangat sakit. Geng tersebut cabut setelah mencelakai gus zian, antero sekolah dibuat panik dengan keadaan gus zian yang dipapah guru bk menuju ambulance.

Hisyam, iqbal, zalwa, dan gus arsyad segera mengikuti ambulace tadi dengan sepeda motor mereka masing masing.

Orang tua gus zian tergesa gesa melihat kondisi sang putra.

"Pak gimana keadaan putra saya" umi zalwa menangis di pundak kyai hafidz

"Kami belum tau bu, mending kita doakan saja yang terbaik buat ziannya ya bu"

"Yi maafin arsyad ya yang nggak pecus jagain zian!" Kyiai hafidz menepuk pundak gus arsyad pelan

"Jangan nyalahin diri sendiri syad, doain yang terbaik buat zian aja ya?" Gus arsyad mengangguk pelan.

Kyai hafidz juga sedih tapi usahakan tegar bagaimana dengan istrinya kalau ia tidak tegar menghadapi semua ini"

Cklek

"Bagaimana dok keadaan putra saya?" Tanya umi zaida penuh semangat

"Alhamdulillah lukanya tidak terlalu dalam dan sebentar lagi pasien bisa dipindahkan keruang inap"

☆☆☆☆☆

Umi zaida memegang punggung tangan putranya yang terpasang jarum infus dan juga mengelus surai hitam milik putranya.

Teman temannya sudah pulang sedari tadi menyisakkan orangtua gus zian dan juga gus arsyad yang tertidur disofa karna terlalu lelah menangis.

Gus zian mulai mengerjapkan matanya memyesuaikan penglihatannya dan menatap ruangan yang serba putih dengan bau obat obatan yang menyengat juga tangannya yang terasa kebas dia yakin kalau ini dirumah sakit.

"Mi" lirih gus zian pelan

"Alhamdulillah umi panggilin dokter dulu ya"

"Mi.. Haus" lirih gus zian kembali

Umi zaida mengambil minum dan kyai hafidz memanggil dokter untuk mengecek keadaan sang putra.

Gus zian terlelap dalam mimpinya setelah dokter mengecek keadaan sang empu.

"Eugh" leguhan kecil dari gus arsyad

"Mi zian udah sadar belum?" Gus arsyad mengucek matanya pelan.

"Alhamdulillah sudah syad sekarang zian umi suruh istirahat agar keadaannya semakin membaik"
Gus arsyad mengambil tasnya dan mencangklong nya di salah satu pundaknya.

"Alhamdulillah, kalau gitu arsyad mau balik dulu ya mi takut dicariin abah sama umi dirumah!"

"Hati hati ya syad!" Gus aryad mencium punggung tangan kyai hafidz dan umi zaida.

Gus arsyad duduk pojok kasur kingsizenya sambil memikirkan ada masalah apa geng motor tadi ngroyok sekolah.

Ting

08**********
Syad, zian kondisinya gimana?
Gua zalwa!

Anda

Zian udah sadar lo tenang aja
Rencananya gua besok habis
Sekolah mau nengokin, lu ikut?

08***********
Gua ikut!

Sepulang sekolah mereka langsung cabut menuju rumah sakit untuk melihat kondisi sahabatnya.

Cklek

Pemandangan pertama yang mereka lihat sang empu duduk bersender diatas brangkar dan umi zaida yang sedang menyuapi bubur pelan pelan.

"Udah mi!"lirih gus zian

Umi zaida menaruh bubur tersebut diatas nakas dan mengambil minum setelah itu umi zaida pergi untuk kekantin karna sedari tadi perutnya minta diisi.

"Lho zi makan aja jangan malu malu gitu!" Gus arsyad tertawa melihat gus zian dengan wajah malu malu ketika disuapin tadi

"Apa sih lo bang, dah kenyang kali gua!"

"Btw, gimana keadaan lo?" Tanya zalwa yang sedari tadi menunduk

"Kalau tanya itu liat mukanya!" Zalwa seketika mendongakkan kepalanya pelan pelan

"Gue ok kok"

"Maafin gua ya zi ini semua gara gara gua!" Liquid bening zalwa meluruh begitu saja.

"Eh eh siapa bilang ini salah lo, jangan nyalahin diri lo sendiri lagi pula ini udah mendingan kok" ujar gus zian gelagapan melihat zalwa menangis.

"Serasa dunia milik berdua ya!" Gumam iqbal

"Iri lo?" Goda hisyam dan seisi kamar tertawa pecah melihat tingkah iqbal.

Antro sekolah terkejutkan dengan kedatangan gus zian kesekolah kembali gus zian seharusnya istirahat dirumah tapi sang empu memaksa terus menerus kepada umi dan abinya agar bisa sekolah sekarang.

Mau tak mau umi dan abinya menyerujuinya tetapi dengan syarat jangan kecapean, kalau sakit langsung telphone umi atau api, pulang pergi diantar kang ndalem.

"Lho zi kok lo masuk!"ujar hisyam yang duduk disebelah gus zian

"Emang nggak boleh? Suntuk gua dirumah" ujar dingin gus zian

"Ntar kalau ada apa apa bilang gua y!"

"Hemm"

Kali ini mata pelajaran olahraga basket, sungguh itu cukup menggiyurkan bagi gus zian tapi sahabat sahabatnya menepis keras keinginan gus zian.

"Dah lo duduk manis aja! Kapan kapan aja mainnya" gus zian menghela napas berat.

Bersambung

Giamana nih ceritanya?

Gus Zian [END]Where stories live. Discover now