perpisahan

274 17 1
                                    

Gus zian memutuskan untuk pulang kerumah karna malam semakin larut bagaimana dengan omongan tetangga kalau melihat dirinya berdua dengan zalwa yang ada malah menimbulakan fitnah, ya meskipun banyak pembantu dan lainnya didalamnya.

"Zal gua cabut, thanks ya!"

Tak disangka saat didepan gerbang mansion zalwa ada yang mengambil jepretan foto mereka berdua secara tersembunyi tanpa mereka sadari.

"Habis riwayat lo setelah ini gus zian!" Ujar remeh orang tersebut


*Perpisahan *

Jikalau perpisahan ini yang terbaik
Kuharap kalian tetap tegar

~Gus zian.

Gus zian berjalan dengan melajukan motor dengan spedometer yang stabil, terlihat lampu lampu yang menerangi jalan dan cafe cafe yang bernuansa modern.

Lajunya berhenti kala dering telphone disakunya berbunyi, dengan segera ia meminggirkan motor miliknya dan mengangkat telphone yang sempat berbunyi tadi.

Drt drt drt

Tertera nama abah tersayang di layar telphone nya.

"Assalamualaikum abah ada apa?"

"Pulang sekarang!" Ujarnya meninggi membuat gus zian takut

"Ada apa bah?"

"Abah bilang pulang sekarang ya pulang!" Gus zian terlonjat kaget dengan nada bicara abahnya yang terlihat sedang merah

"Iya bah bentar lagi zian sampai, assalamualaikum"

"Waalaikumussalam"

Sang empu melajukan motornya membelai perkotaan yang ramai dengan laju keras tak seperti tadi sebelum mendapat telphone dari abahnya, sang empu masuk kepekarangan rumahnya dan langsung menemui abahnya.

"Assalamualaikum!"

"Waalaikumussalam masuk zi!" Ujar halus uminya

"Dah ditunggu abah tuh di kamarmu!" Ujar halus umi zaida sambil mengusap surai halus milik putranya.

Eh bentar deh nama uminya bener kan? Duh lupa lagi aku sama nama umi gus zian hehehe.

Cklek

Gus zian mencium punggung tangan abahnya dan duduk disamping abahnya.

"Zian! Jelasin apa maksud dari foto foto ini!" Ujar tegas abahnya sambil menunjukan foto dari nomor tak dikenal, foto tersebut diambil saat gus zain membonceng zalwa tadi.

"Itu kamu kan zi?" Gus zian membuang nafas kasar dan mengangguk sebagai balasannya.

"Tapi.."belum selesai gus zian bicara abahnya sudah bicara dahulu.

"Gak da alasan lagi!, kamu itu seorang gus zi, gimana santri santri lain kalau mencontoh perilaku kamu kayak difoto ini yang membonceng lain mahrom dan pulang malam seperti ini." Gus zian menunduk pasrah, memang gus zian yang salah juga sudah membonceng zalwa tapi itu hanya terpaksa.

"Bah dengerin zian seben.." ucapan itu mengembang di udara

"Gak da penolakan, abah akan kirim kamu ke pondok luar kota besok pagi!" Final abah gus zian

"Bah zian ketua osis, gimana dengan tugas tugas zian bah?"

"Nanti abah bilang sama guru kamu, abah gak terima penolakan, kamu berani berbuat seperti tadi harus berani bertanggung jawab juga!" Abah hafidz meninggalkan gus zian yang termenung ditempat.

Gus Zian [END]Where stories live. Discover now