part 10

4.4K 272 15
                                    

Happy Reading :)

"Ish kok dimakan," Ujar Ester dengan mata berkaca-kaca.

"Kak Davan nakal Gak like," Ujar Ester sambil menangis.

"Eh jangan nangis dong sayang, besok kakak beliin boneka kelinci mau?," tanya Davan sambil menenangkan Ester.

"Mau-mau tapi janji ya," Jawab Ester sambil menyodorkan jari klingkingnya dan langsung dbalas oleh Davan.

"Janji," Ujar Davan menyambut jari Ester.

"Kamu sekarang tidur ya Princess udah malam banget ini," Ujar Zael kepada putrinya.

"Iya Pa," jawab Ester sambil menaiki tangga untuk menuju kamarnya.

"Sepertinya kita harus memasang lift," Ujar Gibran.

"Iya, kasihan Princess kalau naik turun tangga setiap hari," sambung Alex.

"Baiklah, 1 minggu lagi lift akan terpasang," ujar papa Zael

"Sekarang kalian semua istirahat, ini sudah malam." Semua orang langsung menuju kamarnya untuk beristirahat.

****

Waktu tengah malam

"Jangan pukul  aku. "

"Jangan sakit."

"Hikss dingin."

"Tolong!" ujar Ester yang sedang mengigau tengah malam.

Sedangkan Alex yang melewati kamar adiknya setelah dari dapur mendengar teriakan adiknya langsung masuk ke kamar Ester.

"Dek, bangun" ujar Alex.

"Jangan," ujar Ester yang masih mengigau.

"DEK BANGUN," ujar Alex yang terpaksa berteriak karena keringat dingin adiknya sudah membanjiri dahi Ester.

"Ada apa Kak?" tanya Gibran yang ada di depan pintu kamar.

"Sepertinya Adek mimpi buruk," jawab Alex.

"Princess, bangun," ujar Gibran mencoba membangunkan.

Karena Ester yang tak kunjung terbangun akhirnya Gibran memercikkan air yang ada dinakas.

"Hah hah hah." Ester terbangun dengan nafas yang tidak karuan.

"Hikss takut," tangis Ester dengan menenggelamkan kepalanya diantara dua kakinya.

"Dek, kenapa?," tanya Alex kepada Ester.

"K...amu pasti mau jahatin aku ya," jawab Ester sambil memundurkan badannya.

"Enggak Dek ini kakak," jawab Alex yang mau memeluk Ester tetapi ditolak Ester.

"Pergi!" teriak Ester.

"Sayang kamu kenapa? " tanya mana Ryn yang datang dengan papa Zael dan Davan.

"K...alian pasti orang jahat," ujar Ester yang turun dari tempat duduknya.

Pyarr

Pyarr

Pyarr

Ester memecahkan gelas dinakas, cermin, dan vas bunga.

"Pergi!" teriak Ester.

Tanpa sadar Ester berjalan diatas pecahan kaca itu dan membuat kakinya berdarah cukup banyak.

"Aku capek," ujar Ester sambil duduk diatas pecahan kaca tersebut.

"Dek, ini kakak kesini yuk," ujar Alex dengan suara bergetar menahan tangis.

"Hihihi," tawa Ester sambil menggoreskan pecahan kaca ke pergelangan tangannya.

Papa Zael yang tidak tahan dengan keadaan putrinya langsung merebut pecahan kaca tersebut dan langsung menggendong Ester lalu memeluknya erat.

"Vero," ujar Ester lirih.

Gibran langsung menyuntikkan obat penenang pada Ester.

"Telepon Vero suruh kesini Lex," ujar papa Zael kepada Alex.

Papa Zael membaringkan Ester di tempat tidur untuk dibersihkan lukanya oleh Gibran.

Semua pun keluar agar Gibran fokus mengobati Ester.

Gibran mengobati luka Ester sambil menangis, bagaimana tidak menangis. Dia menantikan adiknya  yang hilang bertahun-tahun lamanya, sekarang adiknya kembali dengan keadaan trauma.

Gibranpun tidur disamping Ester tapi tidak berani memeluknya karena takut luka adiknya tertekan.

Sedangkan disisi lain Alex sedang menelpon Vero.

"Hallo, ada apa kak?"

"Bisakah kau kemari besok pagi?"

"Kenapa?"

"Ester tadi histeris dan memanggil namamu."

"Baiklah aku sekarang kesana. "

"Jangan serang sudah tengah malam besok saja."

"Tidak aku kesana sekarang ."

"Besok saja atau kau tidak boleh bertemu adikku."

"Baiklah."

Tbc

Jangan lupa Vote and coment ya. Aku  update tiga kali nih hari ini. Besok berapa kali ya?

Possesive Family Место, где живут истории. Откройте их для себя