part 6

7.3K 403 11
                                    

Happy Reading :)


"Dia adalah orang yang ceria dan polos banget, mentalnya sangat lemah jadi jangan sampai dibentak atau berucap kasar, kondisi tubuh dan imun tubuhnya juga lemah dia tidak boleh kecapekan jika dia kecapekan atau terkena hujan, bisa sakit sampai berhari-hari, saya juga curiga ada penyakit lain dalam tubuh Ester," ujar Vernan panjang dan lebar.

"Penyakit apa itu?" Tanya Alex kepada Vernan.

"Aku sudah mengambil sempel darahnya dan mungkin akan keluar 2 hari lagi," jawab Vernan.

"Sebaiknya kita kedalam," ujar bunda Fira kepada semua orang.

Setelah satu jam berlalu akhirnya Ester sadar dan ayah Bram sudah menceritakan semuanya kepada Ester, dan sekarang dia sedang bermanja dengan Alex, Alex disuruh naik ke banker untuk memangku Ester.

"Bang, nanti seluruh keluarga akan menerima aku tidak?" Tanya Ester kepada Alex.

"Pastinya Queen mereka akan menerima kamu dengan sangat senang," jawab Alex sambil memeluk adiknya itu.

"Beneran?" Tanya Ester dengan sangat senang.

"Hmm kita dilupain Kak," ujar Vero kepada Vernan dengan nana menyindir Ester.

"Bener banget Ver, padahal dulu kita yang beliin ice cream, coklat," jawab Vernan menanggapi Vero untuk menggoda Ester.

"Waktu itu kakak rela pulang lebih awal padahal masih ada pasien hanya untuk menemani dia tidur Ver, sekarang dia melupakannya," sambung Vernan sambil mengelus dadanya.

"Aku juga bolos latihan basket hanya untuk menemaninya pergi ketaman Kak," ujar Vero sambil menatap Vernan.

"Jangan berbicara seperti itu," ujar Ester sambil berjalan kearah Vero dan Vernan dengan mambawa infusnya.

"Aku tidak akan pernah melupakan kalian," ujar Ester, tetapi jiwa menggoda Vero dan Vernan belum hilang, buktinya mereka berdua tetap meatap langit-langit.

"Tidak akan dimaafkan jika tidak ada hadiah," ujar Vero kepada Ester.

"Hadiah apa?" Tanya Ester menatap Vero dan Vernan bergantian.

"Ini," ujar Vero sambil menunjuk pipinya.

Cup

Cup

Ester akhirnya mencium pipi kedua kakak beradik yang tengah menjahilinya.

"Terimakasih sudah mau berada disampingku disaat semua orang menghina aku," ujar Ester sambil memeluk keduanya dengan mata berkaca-kaca.

"Kalau tidak ada kalian aku tidak yakin kalau aku...," tangis Ester pun pecah mengingat kebersamaanya dengan kakak beradik tersebut.

"Jangan bilang seperti itu Dek, kamu sudah kakak anggap sebagai adik perempuanku, kan habis ini jadi adek ipar kakak," ujar Vernan sambil menoel pipi Ester.

" Eh bunda lupa mau ngasih sesuatu buat kamu Sayang," ujar bunda Fira kepada Ester lalu memberikan sebuah gelang yang cantik.

" Eh bunda lupa mau ngasih sesuatu buat kamu Sayang," ujar bunda Fira kepada Ester lalu memberikan sebuah gelang yang cantik

" Eh bunda lupa mau ngasih sesuatu buat kamu Sayang," ujar bunda Fira kepada Ester lalu memberikan sebuah gelang yang cantik

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Possesive Family Where stories live. Discover now