13. Jasad

79 13 7
                                    

13

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

13.) Jasad siapa ini?

. - : : - - : : -˚̣⋅ .. - : : - - : : -˚̣⋅ .

Hari ini, hari dimana semua murid yang ada di kelas Shylla dan kelas Darren bergabung untuk melakukan tugas praktik biologi.

Ada dua laboratorium disana ruangan A dan B, kebetulan saja Shylla, Lili, Darren dan Theo berada di ruang laboratorium A sehingga mereka dapat bekerja sama melakukan tugas praktik.

"Anak-anak, hari ini kita akan melakukan praktik biologi. Mengamati organ-organ dari hewan amfibi, salah satunya katak--"

"Paham anak-anak?"

"Paham, Bu."

"Setiap tim berisi dua orang. Anak laki-laki dan anak perempuan, ya? silahkan mencari kelompoknya masing-masing." Tutur guru pendamping mereka.

Shylla yang saat ini berdiri disamping Lili langsung menatapnya dengan wajah cemberut, "Yahh Li, kita gak se tim,"

Respon Lili berbalik dengan Shylla ia tersenyum lebar sambil menaikkan kedua alis bergantian "Gapapa, kan lu sama Darren."

"Li, gue takut. Katak," Shylla berbisik disela saat guru pendamping mulai menjelaskan prosedur praktek yang akan dilakukan kali ini.

"Lo bagian yang nulis-nulis aja. Udah, simpel, kan?"

"Tetep aja, takut."

"Lo takut katak, Shyll?" Darren bertanya membuat Shylla kembali berdiri dengan tegak.

"Ga-gak lah."

"Yaudah, lo aja yang belah kataknya." Tunjuk nya dengan ujung dagu.

Shylla tertawa garing menunjuk dirinya sendiri menggunakan jadi telunjuk guna memastikan jika Darren tak sedang asal menyuruhnya "Gue?"

"Hm," Darren menaikkan satu alis nya seolah mengisyaratkan kemenangan yang ia dapat.

Shylla membuang muka ke arah berlawanan dengan Darren yang menatapnya penuh candaan sembari menggigit bibir bawahnya, suara hatinya sudah mengolok-olok lelaki itu.

"Ok-oke lah" Shylla tersenyum hingga matanya menyipit lalu sedetik kemudian wajahnya berubah kesal. Tangannya mengepal kuat kedepan dada, ia ingin sekali mencengkram atau memukul punggung lelaki didepannya, Darren.

"Eh, gue gak dosa kan...bunuh katak ini?"

"Duhhh, kenapa harus gue yang belah? Anjing!"

"Lama-lama gue cabik-cabik ni punggung lo Renn, hehhh!" Gumamnya yang masih enggan berdiri di samping Darren.

Tiba-tiba katak tersebut melompat ketika ia hendak memegangnya membuat Shylla dengan sontak menghindar ketakutan dan tangannya memegang kuat ujung jas putih yang digunakan Darren.

The School MysteryWhere stories live. Discover now