Bertarung dalam Kelas

Start from the beginning
                                    

Semua orang langsung berlari menghampiri Pangeran untuk menyambut Pangeran kembali setelah 3 hari hilang di Hutan Larangan.

"udah-udah! Gue bukan raja, gak usah di angkat-angkat gini,  wey!"pekik Pangeran ketika dua orang siswa mengangkat tubuhnya.

Akhirnya Pangeran pun diturunkan dengan perlahan.

"gue seneng lo balik lagi, Ran! Kalo lo gak ketemu gue bakal ngerasa bersalah banget karna udah tinggalin lo waktu itu," ucap Ridwan.

"tenang aja kali, Wan. Selow aja sama gue mah," balas Pangeran seraya merangkul Ridwan.

"eit, bentar! Heh, Pangeran! bukannya lo tuh harus dirawat dulu di Rumah Sakit? Kenapa lo udah sekolah aja?" ujar Salwa keheranan dengan Pangeran yang tampak baik-baik saja.

"ngapain gue harus di rawat? Orang gue gak kenapa-kenapa. Baik-baik aja gue. Gak usah lebay deh," ucap Pangeran santai.

"baik-baik aja gimana? Orang kemarin gue denger sendiri kata Dokter lo harus di rawat dulu di Rumah Sakit. Itu artinya lo kenapa-kenapa,"

"yaelah Sal, gak selalu kan kata Dokter itu bener? Udahlah yang penting gue udah balik lagi. Emangnya lo gak seneng apa kalo gue balik?"

"ya seneng lah,"

"yaudah, jangan diperpanjang masalah rawat-rawatan!"

Salwa terdiam, "tapi aneh," ungkapnya dalam hati.

Tubuh Pangeran tiba-tiba terdorong dan jatuh ke Lantai, ternyata pelakunya adalah Jeff yang hendak masuk tapi jalannya dihalangi oleh Pangeran.

"Yaampun, Pangeran!"

Ridwan dan Salwa menghampiri Pangeran dan membantunya berdiri.

Melihat Jeff hanya berdiri sambil memandangi dengan wajah tanpa dosanya membuat Pangeran kesal, "heh, Caper! Ngapain lo dorong-dorong gue? Ngajak berantem lo?!"

"siapa suruh lo halangin jalan gue?" ucap Jeff dingin.

"wah, beneran ngajak berantem nih anak! Maju lo sini! Kita duel disini!" tantang Pangeran.

Jeff menyeringai. Dia teringat perkataan Fita saat di mobil, "bener-bener pintar Pangeran nyembunyiin Identitasnya. Dia seolah gak mengenali gue padahal aroma Vampir ditubuh gue bisa aja bikin dia terpancing untuk berubah jadi Serigala. Gue  pengen tahu seberapa besar kekuatan dia,"

Jeff menghempas tas yang dia gendong ke lantai lalu dengan perlahan dia berjalan menghampiri Pangeran.

Pangeran tidak menyangka Jeff menganggapi serius atas tantangannya. Dia cukup gerogi dengan penampilan Jeff yang begitu gagah saat mengambil ancang-ancang untuk bertarung dengan dirinya. Sedangkan dia sendiri? Dia malah terlihat seperti ayam yang kedinginan.

"oh, jadi... Lo berani sama gue? Oke, maju lo!"

Jeff melayangkan serangannya kepada Pangeran, sementara Pangeran bersusah payah menahan dan menghindari serangan itu.

"Pangeran!"
"hajar terus Jeff!"
"Lawan Pangeran!"

Murid-murid yang berada di Kelas Biologi hanya menontoni Jeff dan Pangeran bertarung sambil menyoraki nama keduanya. Lumayan kan tontonan gratis.

"eh, Jeff stop! Pangeran stop! Jangan berantem gini!" pinta Salwa namun tak diindahkan oleh Jeff maupun Pangeran.

"aduh, Ridwan gimana nih?" tanya Salwa.

"gue panggil guru aja, lo tunggu disini Sal!" kata Ridwan kemudian bergegas pergi menuju Ruang Guru.

Mendapat serangan yang tanpa henti dari Jeff membuat Pangeran merasa lelah. Kedua tangannya sudah tak mampu menahan serangan Jeff hingga Pangeran harus menerima pukulan kuat di perutnya sampai jatuh ambruk ke Lantai dan tak sadarkan diri.

"Pangeran?!" Salwa terpekik.

Bersamaan itu, Jessica datang. Melihat Pangeran tak sadarkan diri di Lantai membuatnya cemas, Dia langsung menghampiri Pangeran dan berusaha untuk membangunkannya, "Pangeran?! Pangeran bangun!"

Tak lama kemudian Ridwan kembali bersama dengan Pak Budi,
"Pangeran?"

"heh, kenapa pada diem aja? Bantuin napa bawa Pangeran ke UKS!" ujar Salwa kesal.

"iya, ayo! Tolong angkat Pangeran dan bawa dia ke UKS, cepat!" pinta Pak Budi.

Beberapa Siswa pun bergotong royong membawa Pangeran ke UKS.

Setelah semua orang telah pergi dari kelas, hanya sersisa Jessica yang memandangi Jeff dengan penuh amarah. Kali ini dia benar-benar sangat marah kepada Jeff karena telah membuat Pangeran tak sadarkan diri

"Jess, gue..."

"Stop!" potong Jessica, "jangan ngomong apapun lagi! Jangan minta maaf atau apapun yang bikin gue lebih benci sama lo!" lanjutnya penuh penekanan.

Jeff tertunduk sedih, dia telah berbuat gegabah sampai membuat dirinya lebih sulit untuk mengambil hati Jessica, bahkan mungkin saja tidak akan pernah bisa.

"Gue benci sama lo!" ucap Jessica seraya menyenggol tubuh Jeff kasar dan pergi menyusul orang-orang ke UKS.

"Argg!" Jeef memukul papan tulis disampingnya dengan kekuatan dalam hingga membuat papan tulis itu terbelah menjadi 2.
"bego! bego! bego! Lo bego Jeff!"

"lo gegabah Jeff! Ngapain lo nerima tantangan Pangeran?! Dan kenapa Pangeran malah gak nyerang balik? Gue yakin ini rencana Pangeran dengan pura-pura pingsan supaya Jessica semakin benci sama gue!" gerutunya.

"Argh!"

Jeff melesat pergi entah kemana.

|  |
|  |
|  |
|  |

Jessica memandang sendu Pangeran yang terbaring di atas brankar, nahas sekali nasib sahabatnya ini. Sudah hilang di Hutan, setelah pulang dan kembali sekolah malah dianiaya oleh Jeff.

Mata Pangeran perlahan terbuka menciptakan senyum manis  terlukis dibibir Jessica, "Pangeran, akhirnya lo bangun juga."

"gue dimana, Jess?" tanya Pangeran seraya bangkit dari baringnya.

"lo ada di Uks. Lo pingsan habis di hajar Jeff," jawab Jessica, "Lo tuh kenapa bisa berantem sama dia sih? Sok jago. Udah tau lo gak bisa bela diri," omelnya.

"dia yang mulai duluan, dorong dorong gue sampe jatoh. Ngakunya sih gara-gara gue halangin jalan dia, tapi kan bisa dia ngomong minggir sama gue, bukan malah dorong gue," sahut Pangeran keki.

Jessica hanya diam mendengar penjelasan dari Pangeran.

"lo napa diem, Jess?" tanya Pangeran.

"gak, gak papa,"

"mikirin cowo caper itu? Lo mau ngebela dia?" tuduh Pangeran.

"apaan sih? Nggak! Justru gue benci sama dia karena dia udah bikin malu gue di tambah dia udah aniaya lo," bantah Jessica.

"terus kenapa lo tiba-tiba diam?"

Jessica kembali terdiam. Gimana ya jawabnya? Jessica sendiri tidak mengerti dengan perasaannya saat ini. Dia mengaku benci kepada Jeff, namun hatinya seperti menolak.

"tuh kan, malah diem lagi. Mikirin apa sih?" tanya Pangeran kembali.

"nggak! Udah ah, mending kita ke Kelas. Gue ketinggalan satu jam pelajaran gara-gara nungguin lo bangun. Lo kalo mau masih disini, disini aja. Istirahat dulu,"

"gak. Gue mau ke kelas juga. Bosen gue kalo disini sendiri,"

"yaudah," ucap Jessica kemudian berlalu pergi.

"malah ninggalin, gak punya simpati banget sama sahabat sendiri," gerutu Pangeran. Dia turun dari Brankar lalu pergi menyusul Jessica.

Bersambung

GANTENG GANTENG SERIGALA (2)Where stories live. Discover now