5.Masjid Al-Aqsa

50 9 0
                                    

"Assalamu'alaikum"

"Astaghfirullah"

"Orang ngucapin salam tu dijawab dong Riz, bukan istigfar" Nasehat Marwa mengelus dada melihat kelakuan sahabatnya itu.

"Waalaikumsalam" Ucap Riza dengan senyum terpaksa.

"Bengongin apaan sih? Sampe terkejut gitu"

"Nggak ada Wa"

"Halaa pasti orang itu lagi ya?"

"Hem"

"Udah kalo jodoh nggak bakal ke mana, Allah tau kok kapan harus ketemu. "

"Bahkan sekarang aku nggak pernah tau dia ada di mana" Ucap Riza dengan tidak semangat.

"Nggak usah sedih-sedih gitu mending kita pulang"

"Jalan-jalan boleh kali ya?"

"Gimana kalo kita ke masjid Al-Aqsa, di jamin pasti kamu suka"

"Hayok meluncur"

Kedua sahabat itu dengan semangat menuju arah parkiran Universitas, Ya mobil Marwa masih berada di dalam lingkungan Universitas tadi ia hanya kebetulan lagi jalan ngarah area danau bersama teman-temannya.

Dan kenapa ia ke kampus membawa mobil padahal jarak kontrakan dan Universitas cukup dekat, Karena tadi ia habis pulang kerja kelompok.

"Wa, kamu nggak ada jam kuliahkan?" Tanya Riza yang berada di samping pengemudi.

"Dosennya lagi berhalangan masuk" Sahut Marwa yang asik menyetir.

Setelah melakukan perjalanan kurang dari setengah jam akhirnya mereka sampai ketempat tujuan.

"Masyaallah Marwa! Indah banget"
Ucap Riza yang tersenyum bahagia melihat masjid didepannya ini.

Bagaimana tidak indah? masjid yang di desain dengan nuansa Klasik berwarna putih ke emasan ini sanggup membuat orang berdatangan untuk melakukan sholat atau sekedar melihat bagaiamana indahnya masjid Al-Aqsa ini.

"Kamu udah sholat belum Riz?"

"Udah Wa di Mushola kampus"

"Oh ya udah, Aku sholat dulu ya, kamu silahkan kalo mau keliling nanti aku nyusul"

"Aku tunggu kamu di sini aja deh, biar bareng kamu aja kelilingnya"

"Oke, Tunggu bentar ya"

Lama Riza terdiam di tempat itu, tapi ia sama sekali tidak keberatan untuk menunggu. Bahkan ia saat ini sedang menikmati angin yang menusuk kulit putihnya nampaknya hujan akan turun sebentar lagi dan ini masih jam setengah 5 sore dan hari mulai gelap.

"Masyaallah nikmat mana lagi yang kamu dustakan" Ucap Riza yang menatap langit karena sedang membasahi bumi dengan guyuran hujan, sepertinya bumi hari ini sedang tak berpihak padanya.

"Ya hujan" Ucap Marwa yang baru saja keluar dari dalam masjid.

"Eh nggak boleh ngeluh gitu" Ucap Riza yang menoleh melihat Marwa.

"Maaf Za" Cengir Marwa.

"Jadi kita tetap di sini atau masuk masjid?" Sambung Marwa.

"Duduk di sini aja, seru lo liat hujan"

"Iya seru kalo lagi nggak ada petir" Cemberut Marwa.

"Wa" Seru Riza pada orang yang duduk di sampingnya.

"Hem"

"Kamu pernah nggak memendam perasaan?"

"Pernah"

Takdir DamarizTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon