3.Rindu

63 19 19
                                    

Selamat membaca! Semoga suka.
Jangan lupa tinggalkan jejak kalian.

Happy reading
❤️

"Sejauh apapun kamu melangkah tetap rumahlah jalan untukmu pulang"
___________________________

"Assalamuallaikum"

"Waalaikumsalam" Ucap seorang di seberang sana.

"Bunda apa kabar?" Tanya Riza.
Ya, ia saat ini sedang melakukan sambungan telepon pada bundanya.

"Alhamdulillah bunda selalu baik sayang, Kamu?"

"Syukurlah! Riza juga baik Bunda, Mala hari ini Riza sangat senang." Ucap Riza dengan gembira.

"Kenapa?"

"Tadi Riza ketemu anak jalanan, jadi bisa kasih sedikit rezeki untuk mereka."

"Masyaallah anak bunda baik banget."
Ucap Mardiah, ia sangat bersyukur Melihat anaknya yang selalu perhatian terhadap sekitar.

"Bunda jangan gitu Riza malu"

"Lah kenapa harus malu?"

"Ayah mana bunda?" Ucap Riza yang mengalikan pertanyaan.

"Ayah lagi pergi ke masjid"

"Oh pengajian ya Bun?"

"Iya sayang"

"Lancarkan hari pertama ngampus?" Tanya Mardiah.

"Masih belum aktif Bun, Besok Baru deh Riza Kuliah"

"Oh gitu, semangat terus ya Riza"

"Siap bunda"

Lama mereka terdiam sambil menikmati kegiatan masing-masing. Ya, Riza saat ini sedang merapikan pakaian di lemari sedangkan Mardiah sedang menonton televisi di ruang keluarga.

"Bun"

"Ya, kenapa?"

"Riza kangen bunda ayah" Ucapnya dengan perasaan sedih, sebab baru kali ini dia merantau jauh dari kampung halamannya. Berbekal keberanian dia datang sendiri di kota orang.

"Ya ampun sayang baru 2 hari Lo"

"Yakan kangen nggak harus kapan bunda"

"Tahan dong, nanti kapan-kapan Ayah Bunda main ke sana deh"

"Beneran Bunda?" Ucap Riza dengan gembira.

"Beneran"

"Asyik...."

"Ya udah bunda tutup dulu ya, kamu istirahat sana besokan mau kuliah."

"Iya bunda, Titip salam ke ayah ya"

"Iya, Assalamuallaikum"

"Waalaikumsalam"

Setelah sambungan telepon terputus dan pekerjaannya selesai, ia langsung keruang tamu menghampiri Marwa yang sedang belajar.

"Marwa"

"Iya Riz"

"Udah mau hampir isya Lo, tadi kamu belum shalat Maghrib."

"Astagfirullah" Ucap Marwa.

"Ya ampun aku kelupaan Riz, Abisnya tugas aku numpuk."

"Ya udah biar aku aja yang lanjutin kamu ambil wudhu sana." Usir Riza.

"Ah kamu memang sahabat terbaik"

"Ini yang mana mau di bantu?"

"Kamu tinggal rangkum bab 4-5 ambil yang penting-pentingnya aja" Ucap Marwa yang membolak-balikkan halaman buku tersebut.

Takdir DamarizTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang