17

1.9K 191 29
                                    

"Mau lo apa?"

Berdiri berhadapan di atas atap fakultas, Taehyung menodongkan benda tajam tersebut kepada Jennie.

Jennie mengangkat kedua alisnya sekilat, pupilnya bergerak menatap mata Taehyung dengan sorot datar.

"Kamu tau mau aku apa."

Satu bantingan dengan keras, tubuh Taehyung menegang dengan telunjuk yang kini menuding wajah Jennie. Decihan dikeluarkan, "Lo gak waras. Obsesi lo bikin gue bener-bener muak. Lo lagi mikir apa? Anggep Jungkook enteng? Mungkin kalo tadi gue gak papasan sama dia sekarang dia bisa aja ngehabisin lo. Persetan sama gender, lo emang udah sama sekali gak pantes buat diperlakukan kayak wanita pada umumnya."

Jennie tergelak singkat, "Kamu gak pernah liat kalo perjuangan aku sebesar apa ke kamu. Aku yang pantes buat kamu, tapi kamu malah jadi gak waras dengan suka sama cowok."

"Perjuangan lo bilang? Selama ini dikasih uang berapa sama si tua bangka buat intai gue?"

"Itu pure kemauan aku, Taehyung. Aku cuma pengen ngeliat kamu terus. Udah aku bilang berapa kali kalo ayahmu yang mancing aku, jangan cemburu begitu, ya?" Jennie meremat pelan lengan Taehyung, "Balik sama aku, dan aku gak bakal ganggu dia."

Taehyung menepisnya, "Keberadaan lo ganggu baik gue maupun Jungkook. Gue gak waras lo bilang? Lebih gak waras lagi kalo gue berakhir sama lo. Stop sekarang juga sebelum gue bener-bener nyikapin tindakan lo dengan serius."

"Kalo gitu aku juga berhak buat terus merjuangin kamu. Aku gak peduli, Taehyung. Gak ada seorang pun yang rela begini karena sesayang itu sama kamu kecuali aku. Aku berbuat kayak gitu karena aku mau kamu aman di pengawasan aku. Sesayang itu aku. Aku cuma gamau kamu pergi." Jennie tersenyum getir, "Tapi semenjak Jungkook dateng tingkah kamu berubah. Aku gak suka Taehyung."

Taehyung menggeleng tak habis pikir. "Jen, lo mengerikan. Berhenti usik hidup gue."

"Aku gak usik. Aku udah bilang aku begini karena sayang kamu. Kamu masih punyaku, Tae. Sampe kapanpun."

Emosi Taehyung meluap.

Taehyung tak dapat menahan diri untuk tidak segera pergi dari sana sebelum tangannya bergerak entah apa yang akan ia perbuat pada perempuan di hadapannya.

Jennie terdiam di tempat. Tangannya beralih ke saku celananya guna merogoh ponsel dari dalam sana.

"Seong Hana, langsung aja. Pisau— ulah lo?"

"Hahaha chill, gue cuma main-main kok."

Jennie mengepalkan tangan. "Bangsat. Lo malah bikin Taehyung makin muak sama gue. Pertama jaket sekarang ini, akhirnya jadi ketauan kalo gue pelakunya. Lo sebenernya ada di pihak mana brengsek?" 

"Menurut lo aja gimana, Jen? Hahaha, liat siapa yang sebenernya aneh di sini. Pihak mana kata lo? Dari awal emang siapa yang singkirin semua temen sekamar Taehyung atas permintaan lo?"

"Lo ngelakuin itu tanpa bilang apapun ke gue, brengsek."

"Oh ya, soal Jungkook," gelak singkat terdengar. "Gue agak kesusahan buat singkirin dia. Jadi, uang tambahan atau gue ambil Taehyung?"

"Maksud lo apa bangsat?"

"Yah jujur aja gue lama-lama tertarik juga sama Taehyung. Boleh nggak kalo diambil?"

"Bangsat. Gue bunuh lo."

"Kalo aja gue bukan orang yang lo bayar buat ngelakuin ini, gue bisa ngelakuin apa yang gue mau ke lo sekarang juga. Gue bisa berbuat lebih dari ancaman lo itu, Kim Jennie."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 12, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Roommate - vkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang