10

1.7K 250 32
                                    

TW : child abuse, domestic violence

.

.

.

Jungkook bersidekap sambil memperhatikan seorang lelaki yang tengah memasang sebuah kamera di depan pintu kamar mereka. Taehyung memutuskan untuk tetap pergi bekerja meskipun Jungkook dapat melihat bagaimana tubuhnya bergetar selama berjalan hingga memasuki lift.

"Kameranya bisa sorot sampai ke ujung lorong. Gak ada titik buta, jadi gak akan ada yang gak bisa ketangkep kamera."

Jungkook mengangguk. Usai pria tersebut pergi bersama tangganya, Jungkook kembali masuk ke dalam kamar.

Pelipisnya dipijat pening.

Orang seperti apa dan apa tujuannya meletakkan dalaman yang penuh darah di depan pintu kamar mereka?

Taehyung pernah bilang ia sudah tinggal di asrama ini selama 1 tahun lebih. Dan hal seperti ini sudah terjadi selama 4 bulan lamanya. Dampak dari keresahan ini rasanya perlahan mulai ikut menakuti diri Jungkook.

"Aku tau dia emang ganteng tapi kenapa sampe begini sih..."

Tok tok,

Jungkook menghela. Siapa pula.

"Ya, sebentar."

Jungkook bangkit lagi dari atas ranjang. Membuka pintu dalam kemalasan yang teramat sangat.

"Ya— oh—" kira Jimin atau Taehyung yang datang, ternyata dugaannya salah. "Jennie?"

Itu Jennie.

"Kenapa ya?" Jungkook menggaruk tengkuk. Apa dia datang untuk Taehyung? "Kalo cari Taehyung dia baru aja jalan ke tempat part-timenya. Katanya hari ini bakal mulai kerja dari jam setengah 4 sore sampe 8 malem. Kamu belum dikabarin ya? Dia tadi buru-buru soalnya."

Jennie mengangkat kedua alisnya, "Oh gitu."

Jungkook tertawa garing, canggung rasanya. "Anu— kamu mungkin belum kenal aku, aku Jung—"

"Jeon Jungkook jurusan DKV kelas 1DA02." Jennie memotong. "Udah tau dari Taehyung. Pernah diceritain."

"Oh oke..." sering diceritain katanya. Jungkook bersumpah kalau Taehyung cerita hal yang ngawur Jungkook bakal jual speaker sekaratnya itu diam-diam. "Mau masuk?"

Jennie menggeleng. "Gak usah." Dia melirik ke arah kamera yang terpasang di sudut lorong. "Kenapa ada kamera? Taehyung yang minta pasang?"

Jungkook menggeleng, "Bukan, aku. Tadi ada yang iseng kirim sesuatu di depan pintu. Daleman cewek, ada darahnya. Aku gak tau itu darah apa." Kuduknya kembali merinding, "Kalo aja dia gak ke distract karena ditelepon sama orang, Taehyung mungkin bisa kambuh lagi dan nggak jadi kerja."

Jennie menghela. Tangannya dilipat di depan dada sambil menatap Jungkook tanpa ekspresi. "Kenapa lo bilang ke Taehyung kalo waktu itu gue yang ambil jaketnya?"

"Eh?" Jungkook terdiam guna mencerna apa yang baru saja Jennie katakan. Maka setelah ingat, ia langsung jadi panik. "Nggak, nggak gitu. Waktu itu ada cewek yang dateng dan main masuk ke sini. Dia bilang kalo dia pacar Taehyung, jadi ya aku bilang ke Taehyung pas dia lagi cari jaketnya. Tapi karena aku lupa sama mukanya jadi pas Taehyung kasih unjuk foto kamu ya aku gak tau harus jawab apa selain bilang apa yang abis aku liat. Aku bukan maksud pengen bikin kalian berantem atau apa kok."

"Lo gak ingat kayak apa mukanya?"

Jungkook menggeleng cepat.

"Hah..."

Roommate - vkWhere stories live. Discover now