12

1.6K 233 68
                                    

bacanya jangan diskip

.

.

.

Jeon Jaewin dan Jeon Yoona bertemu sebagai dua rekan kerja dalam relasi antar perusahaan. Jaewin adalah seorang CEO, dan Yoona merupakan asisten dari salah satu rekan bisnisnya.

Saling jatuh cinta, lantas memutuskan untuk menikah, kalakian dikaruniai seorang anak pada tahun pertama pernikahannya, dan satu anak lagi di 2 tahun setelahnya. Jeon Seokjin dan Jeon Jungkook.

Salah dan salah besar.

Yoona terlalu buta untuk jatuh secepat itu pada tutur manis Jaewin, pria yang memang dikenal sebagai pemain wanita. Bak terdoktrin, Yoona menutup telinga rapat-rapat dan mengiyakan ajakan Jaewin untuk menikah dengan mudahnya padahal saat itu mereka baru dekat selama 4 bulan. Andainya hanya membayangkan hari-hari menyenangkan jika saja ia menikah tanpa menduga kalau tiada angan baik yang akan terkabul.

Tempramen dan penganut patriarki, Jaewin adalah suami yang menggenggam otoritas penuh atas kehidupan istrinya.

Jerat tak dapat melepaskan Yoona. Entah sudah berapa kali ia mengutarakan perceraian, bahkan dipaksa mendekam di rumah karena Jaewin menekannya untuk tidak bekerja. Bertahun-tahun hidup dalam jeruji yang disebut sebagai rumah, Yoona tak dapat melakukan apapun terlebih lagi setelah ia mengandung. Ia tak ingin anaknya lahir tanpa figur seorang ayah seperti dirinya. Ibundanya juga sudah wafat sehingga yang Yoona miliki hanyalah seorang adik perempuannya. Dan dunianya kembali hancur saat tiba-tiba adiknya menghilang tanpa jejak entah kemana.

Seokjin dan Jungkook besar dalam kehidupan yang penuh tekanan. Melihat Yoona dipukul di depan mata, dimaki-maki dengan perkataan kotor adalah hal menyakitkan yang sudah jadi konsumsi utama setiap Jaewin pulang ke rumah. Si iblis itu bahkan tidak akan segan menyakiti kedua anaknya jika tak menurut, dan Yoona yang akan selalu berakhir karena melindungi keduanya. Entah apa alasannya Jaewin jarang sekali pulang ke rumah, dia hanya akan pulang ketika orang suruhan yang bertugas mengawasi rumah memberikan informasi jika ada aturan yang dilanggar oleh mereka. Itu adalah suatu hal baik, meski mereka harus mengikuti banyak sekali aturan karena setidaknya hanya dengan itu mereka dapat dijauhkan oleh Jaewin.

Hingga usia Jungkook menginjak 13 tahun, akhirnya semuanya baru dapat berakhir setelah Jaewin mengetahui Seokjin membawa Yoona pergi ke suatu tempat selama 3 hari lamanya. Marah besar. Jungkook yang tinggal di rumah menjadi pelampiasan amarah kala Jaewin datang dan tak dapat pergi kemanapun hingga ia harus dilarikan ke rumah sakit— membuat Yoona sangat kalut dan emosinya akhirnya meluap hebat.

Pergugatan cerai dan ancaman besar yang dilayangkan Yoona sangat mengancam kehidupannya. Jaewin akhirnya mengiyakan dengan syarat agar Yoona tak mengatakan hal buruk apapun di pengadilan. Maka Yoona mengiyakan juga. Saat itu ia hanya ingin membawa diri dan anak-anaknya kabur dari suaminya.

Pindah dari Massachusets setelah 16 tahun pernikahan, akhirnya mereka dapat merasakan bagaimana rasanya udara bebas. Kehidupan berjalan sangat baik tanpa adanya tekanan dari sang ayah. Lalu satu hal baru didapatkan jika sebenarnya Jaewin sudah menikah lagi saat usia pernikahannya dengan Yoona ada di bulan ke-9. Negara yang mereka tinggali sekarang merupakan tempat dimana kantor pusat milik Jaewin berada sekaligus dimana istri keduanya tinggal, itulah sebabnya mengapa ia jarang pulang.

Masa lalu yang mengerikan.

Jungkook tak dapat bernapas dengan benar.

Pikirannya berkabut dan masih tak bisa mencerna atas apa yang dia lihat di ponsel Taehyung tadi.

Sosok yang terakhir kali Jungkook lihat di suatu tempat makan 3 tahun lalu akhirnya kembali nampak. Bagaimana sebenarnya takdir bekerja? Kenapa dunia rasanya sangatlah sempit?

Roommate - vkWhere stories live. Discover now