6

2K 253 12
                                    

"Lo ngeliat apaan sih?" Mingyu mengibaskan tangan dihadapan wajah Jungkook yang tak berkedip, memandang ke satu arah tanpa mengalihkan pandangannya sedari tadi. Maka pandangannya ikut diarahkan kemana Jungkook melihat. "Ih bangsat. Muka lo polos-polos ternyata mata keranjang ya?"

Jungkook tersenyum miring, menatap Mingyu dengan raut bangga. Kembali mengarahkan mata ke seorang perempuan yang tak lain dan tak bukan adalah Jieun. Rambut coklat tua berkilau dan visual yang teramat teduh, dia nampak bersinar diantara kerumunan teman-temannya. "Gebetanku."

"Yang itu?"

Jungkook mengangguk mantap.

"Lah jadi beneran? Selera lo bocah bangor kayak begitu?" pertanyaan Mingyu membuat Jungkook mengernyit tak santai. "Ini lo bukan pengen ngerasain patah hati terus bikin lagu kayak Olivia Rodrigo kan?"

"Ming bodo amat kamu baru temenan sama aku beberapa jam lalu, tapi aku pengen banget gebuk mukamu." Jungkook mendesis, "Orang bersih kayak gitu kamu bilang bocah bangor? Matamu lagi merem? Aku udah baik loh ya mau nungguin bus kamu dateng."

"Bersih? Kayaknya lo yang lagi merem? Liat, baju urakan, celana pensil, mana rambutnya gondrong."

"Hah?" Jungkook menoleh cepat, "Maksud?"

Jari Mingyu menuding ke satu meja lain yang berada di sebelah kerumunan Jieun dan temannya. "Yang itu, kan?"

Jungkook mendelik, "Bangsat! Bukan yang itu! Yang sebelahnya! Kamu gila ya?!"

Mingyu tertawa keras sebelum akhirnya Jungkook meninju lengannya. "Siapa sih tadi namanya? Tae? Kim Taehyung kah?"

Dari halte tempatnya ia duduk bersama Mingyu, Jungkook dapat melihat Jieun di tempat makan cepat saji yang berada pada seberang jalan. Namun eksistensi Taehyung yang awalnya tak ia sadari kini jadi masuk ke penglihatannya. Laki-laki itu nampak tengah duduk bersama seorang perempuan dihadapannya. Menikmati makanan berdua sambil sesekali mengobrol.

Jungkook menyipit. Oh. Entah rahmat Tuhan darimana ia bisa mengingat jika perempuan itu adalah sosok perempuan yang ada di ponsel Taehyung. Jennie. Itu kekasihnya.

"Jangan deh, udah punya pacar tuh kayaknya. Gue tau lo lagi berjuang. Sampe repot-repot tadi ngasih minum ke dia." Mingyu menepuk bahunya prihatin.

"Bukan yang itu brengsek. Kepalamu isinya apa sih? Udah ku bilang tadi yang sebelahnya. Liat yang itu! Kak Jieun namanya!"

Mingyu cuma manggut-manggut mengiyakan. Sampai akhirnya sebuah bus umum tiba dan Mingyu langsung naik setelah melambaikan tangan dengan dramatis kepada Jungkook. Jungkook cuma terheran. Di dunia ini ternyata banyak hal aneh, Mingyu salah satunya.

Bus melaju, kembali membuka pemandangan tempat makan cepat saji yang dimana menampaki Jieun hendak pergi dari sana. Jungkook cuma tersenyum dan meraih tasnya. Pergi dari sana dan berjalan pulang ke asrama yang letaknya tak jauh dari kampus.

Tak sadar saja kalau ada pasang mata yang meliriknya dari seberang.

.

.

.

Dan Jungkook kembali mendapatkan rahmat Tuhan ketika mendapati Taehyung tengah membereskan isi lemarinya. Nampak kelimpungan karena tak ada yang tau saja jika sedari dulu Taehyung selalu mengambil baju dari pakaian yang baru turun dari jemuran. Tak pernah melipat, memiliki siklus cuci - taruh bak - setrika ketika ingin dipakai.

"Mau aku bantuin gak?"

Taehyung melirik Jungkook, "Ngapain? Mau ngintip daleman gue?"

"Hah?! Aku.nawarin.bantuan.gila. Buat apa juga aku ngintip? Aku juga punya!" Jungkook mendengus. Ia melihat Taehyung kebingungan ketika berurusan dengan sprei. Maka Jungkook bangkit dari ranjangnya dan menghampiri. Mengambilnya dari tangan Taehyung kemudian melipatnya. "Gini caranya. Jangan kamu lipet-lipet begitu, bisa ngehabisin ruang di lemari."

Roommate - vkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang