Ah iya maafin gw shinki-kun, uh ya kata nyokap gw, lo kerumah tadi siang? Memangnya ada apa?

Iya tidak papa, oh.. soal itu lah makanya gw menelpon lo sarada, ada yg ingin gw katakan sama lo, apa besok kita bisa bertemu

Ehh..
-(sarada terdiam sebentar "bagaimana ini aku tidak mau menyakiti perasaan shinki, jika yg di bilang mama tadi itu benar bahwa shinki menyukai ku, aku tidak tega menyakitinya, klo dia tau aku masih menyimpan rasa pada si baka itu, dia pasti akan kecewa, mungkin beberapa hari aku tidak bertemu shinki dulu, ya setidaknya untuk meyakinkan hatiku" batin sarada)

hallo Sara apa lo masih di situ?

Ehh... Iya shinki-kun masih kok, oh ya klo untuk bertemu mungkin tidak bisa dulu di waktu dekat ini, mungkin minggu depan bagai mana?

Ah baik lah tidak papa

Hn arigato shinki-kun

Iya sara, klo begitu gw tutup telponnya ya

Baik lah shinki-kun

Tutt.

~Sarada menghelanya nafas berat, entah kenapa saat ini sarada butuh papanya, tuh biasanya sarada keseringan ngambek-ngambekan sama papanya, mungkin malam ini sarada ingin bermanja manja dengan papa datarnya itu.

"Papa pasti di ruang kerja" gumama sarada

"Ma, papa mana, aku ingin bicara sama papa ma?" kata sarada menghampiri sakura yg sedang menonton Televisi itu

"Sepertinya di ruang kerja, klo tidak ada di ruang kerja kau bisa mencarinya di kamar mama" sahut sakura yg pandangan tidak lepas dari acara ditelevisi

"Hn" gumam sarada di sertai anggukan
Sambil berjalan menuju ruangan yg di sebutkan mamanya tadi.

Teing!

Terbersit di fikiran sarada ingin mengerjai papanya, sudah lama dia tidak membuat ulah pada papanya itu, karena papanya itu sangat sibuk.

Sarada berfikir ingin membuat papanya yg berwajah datar itu menjadi imut, walaupun sarada tau itu tidak mungkin tapi dia tetap mencoba.

Karena setau sarada papanya itu jarang sekali menolak keinginan putri tercintanya ini.

~sakuara sudah menyelesaikan acara nonton tv nya itu, dan sakura merasa ada yg aneh, seperti ada suara orang tertawa menurutnya.

Sakura yg penasaran pun mencari sumber tawa itu dan langkah kaki berhenti di suatu ruangan, yg tidak lain adalah ruang kerja suaminya.

Sakura pun membuka pintu ruangan itu dan matanya terbelalak tak percaya pada suatu hal yang iya lihat.

Suaminya yang biasanya berwajah datar kek triplek, yang orang-orang sering bilang kulkas 1.000 pintu berjalan itu.

yang umumnya tidak bisa di atur-atur, angkuh, dan egonya diatas segala-galanya yang selalu iya banggakan itu buyar ditangan putri nya sendiri.

Insta S.UWhere stories live. Discover now