31 - 💖

4.1K 358 86
                                    

BINGUNG GAK SAMA JUDUL? Absen warna kesukaan kalian dulu yukkk! me; biru, ungu, pink

Selamat membaca, jangan lupa tinggalkan jejak. Ramein vote & komennya okei

 Ramein vote & komennya okei

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

•••

"BUKA PINTUNYA NINDYS!"

Dengan tidak manusiawi Vanes terus menggedor kencang pintu kamar Nindys. Wajah perempuan itu memerah dan napasnya memburu karena emosi yang berada di ujung tanduk. Di genggaman tangannya terdapat sebuah baju.

"Kenapa sih teriak-teriak mulu?!" Nindys kesal. Raut wajahnya tampak kusut seperti tengah memikirkan masalah paling berat dalam hidupnya.

"Lama banget buka pintu! Sengaja pengen ngehindar dari gue? Atau mau lari dari tanggung jawab?"

"Dih apaan nggak jelas. Gue lagi ngerjain tugas, tuh liat sendiri pake mata." ia menunjuk meja belajar yang berserakan buku serta cemilan. "Lo nya aja nggak sabaran jadi orang,"

"Bodo. Gue butuh penjelasan, " lalu Vanes mengangkat baju di tangannya tinggi-tinggi supaya sejajar ke muka Nindys. "Ini lo apain sampe baju gue bolong? Lo kan yang tadi ngegosok?!"

"Ah iya lupa ngomong. Gosokannya kepanasan tadi, terus nggak sengaja kena baju lo. Sorry." ucap Nindys sedikit tak enak hati. Walau bagaimana pun memang kesalahannya yang ceroboh.

"Nanti gue ganti," Nindys menyambung.

"Gimana sih lo timbang gosok doang nggak becus," geram Vanes masih tidak rela baju miliknya menjadi korban. Ditambah harganya terbilang mahal.

Nindys menghela napas. "Gue udah minta maaf kali. Nggak usah bikin masalah jadi panjang. Gue nggak ada waktu buat ngeladenin."

"Bukannya ngerasa bersalah malah ngejawab terus kalo di bilangin. Durhaka lo sama gue!" Vanes menampilkan muka nyolot bikin siapapun pengen nampol.

Satu tangan Nindys mengepal erat. Membuktikan bahwa dirinya ikut terbawa emosi. Semua orang juga punya batas kesabaran masing-masing. Lagian kurang apa sih? Ia sudah minta maaf, bahkan berniat mengganti bajunya. Memang Vanes aja demen cari masalah!

"Mending minggat dari sini sebelum kesabaran gue bener-bener habis," Nindys memperingati. Tapi sama sekali tidak di tanggapi.

"Gak,"

"Mau lo apa sebenernya?" decak Nindys frustrasi. Jika tidak segera di tuntaskan permasalahan ini, Vanes akan semakin menjadi.

"Ganti baju gue."

"Gue udah bilang gitu. Telinga lo nggak berfungsi dengan baik?"

Vanes kembali menimpali. "Sekarang."

"Stress!" tidak habis pikir Nindys geleng-geleng kepala. Kayak nggak ada hari lain. Udah tau sekarang dirinya sedang tidak bisa di ganggu alis sibuk.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Oct 05, 2021 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

ALDRICHWhere stories live. Discover now