💙(17)💙

5.3K 847 54
                                    

FOLLOW IG:@jelly_kim17
^v^

   Hari ini masih terlihat seperti kemarin, gelap dan dingin, untung nya tidak sedingin kemarin sampai ia harus memakai pakaian hangat, entahlah kemana pergi nya pak matahari.

Seyla memasuki area sekolah dengan raut kusut, terdapat beberapa kemerahan di wajah serta tangan Seyla.

"Why Lo Sey?" Tanya Agatha bingung melihat Seyla bergerak aneh.

Seyla menunjukan tangan dan wajah nya yang kemerahan, "Baru ilang gigitan semut, nyamuk malah langsung nyerbu, kenapa hidup gue apes terus???" Keluh nya dengan raut sedih.

Agatha menutup mulutnya menahan tawa. Seyla yang melihat itu menatap tajam Agatha.

"Kalo mau ketawa, ketawa aja gk ada yang ngelarang!" Sarkas nya dengan wajah tertekuk.

"Ppfffttt...Bwahahaha, why Lo Sey sampe bisa kyk gitu??" Tawa Agatha membuat wajah Seyla makin tertekuk.

"Di hukum, tidur di teras oleh ayahanda tercinta," jawab Seyla mendramatis.

Agatha menggelengkan kepalanya, "Lo pasti bua—" ucapan Agatha terpotong oleh suara bell.

Telolet!! Telolet!!

"Kuy lah, masuk kelas," ajak Agatha mengapit tangan Seyla dan berjalan bersama menuju kelas.

Skip pulsek~

Seyla menyeruput coklat panasnya dengan hati-hati. Sepulang sekolah ia dan Zuzie memutuskan untuk ke kafe yang sedang hitz, sedangkan Agatha tidak bisa ikut karena ada urusan keluarga.

"Zie Lo kenapa sih? Akhir-akhir ini..gue lihat Lo ngelamun terus??" Tanya Seyla.

Zuzie menoleh kearah Seyla dan tersenyum , tapi Seyla tau senyum itu adalah senyum terpaksa.

"I'm fine." Jawab Zuzie pelan.

Alis Seyla menyirit bingung, "Lo aneh bat beberapa hari ini," celetuk Seyla tiba-tiba.

Zuzie tertawa renyah, "Apaan sih, gue biasa-biasa aja tuh," ujarnya mengedikan bahu acuh.

"Hmm, serah Lo," balas Seyla memilih untuk mengalah.

Suasana menjadi canggung. Tak ada yang berinisiatif untuk memulai percakapannya terlebih dulu.

"Permisi."

Seyla menengok ke asal suara dan mendapati seorang pria tampan dengan wanita yang duduk di kursi roda. Seyla tersenyum ramah.

"Ada yang bisa saya bantu?" Tanya Seyla sopan, karena yang berada di depan nya ini pria tampan!

Pria tampan berwajah datar itu menatap dingin Seyla, sungguh tidak ada ramah-ramahnya sama sekali.

"Bisa saya pinjam ponsel mu?" Tanya pria itu, suaranya terdengar berat dan serak, oh my god! Sangat seksi sekali ( T-T ).

Seyla tersadar dan mengangguk kaku, ia mencari ponsel nya namun nihil, dan sedetik kemudia ia menepuk keningnya pelan. Seyla baru sadar ponsel nya, ia buat taruhan dengan preman.

"Saya tidak punya ponsel," ujar Seyla dengan nada miris, jika ketahuan Daddy nya pasti ia akan di ejek habis-habisan,masa tukang palak black card macem Seyla malah tak punya ponsel.

"Kal—" ucapan pria itu terpotong.

"Oh iya, Zie pinjemin ponsel Lo aja, Lo bawa kan?" Tanya Seyla namun tak ada jawaban dari Zuzie, akhirnya Seyla menengok kearah Zuzie yang tengah terdiam dengan tatapan kosong.

"Zie! Zie..Zuzie woy!" Kesal Seyla dan Zuzie tersadar dan menengok kearah Seyla.

"A-apa?!" Tanya nya gagap.

Transmigrasi Gadis Halu ( Hiatus)Where stories live. Discover now