💙8.Rebutan Black Card

17.8K 1.8K 41
                                    

FOLLOW IG:@jelly_kim17
^v^

Jika ada typo mohon di tandai🙏

Happy Reading!

"Ah. Sudah berapa lama kita tak bertemu ya?" Shyeren memasang wajah polosnya.

"Yang pasti lebih dari 10 tahun. Dasar. Masih saja bodoh!" ujar Vica lugas.

"Oh ayolah..Ly. Zaman kita dan Zaman ini sangat berbeda jauh." elak Shyeren berusaha membela diri.

"Sudahlah. Ada apa kau menemui 'ku?" tanya Vica. Karena ia tau, Shyeren menemui nya karena ada sesuatu yang tidak bisa diselesaikan sendiri.

"Kalo Lo mau bales dendam sama gue. Mending jangan, kita mulai hidup baru disini, gue masih mau ngerasain kasih sayang, ya...walaupun sekarang harus berjuang dulu." raut wajah Vica yang tadinya songong. Kini menjadi sendu karena membahas kasih sayang orang tua.

Shyeren menggeleng lemas. "Gue mau baik'kan sama Lo. Kayak pas kita kecil." Cicit Shyeren.

Vica mengingat masa kecil nya dengan Shyeren saat menjadi Jessly. Jessly saat berumur 5 tahun lebih habis menghabiskan waktunya dengan Shyeren ketimbang adik kandungnya sendiri. Tapi semenjak rasa iri yang ada di hati Shyeren, mereka sudah tak pernah bermain bersama lagi.

  Dahi Vica mengerut, tanda ia sedang berfikir keras. "Okay lah...mari berjabat tangan untuk kembali nya keakuran kita." Vica menjulurkan tangan nya dan langsung disambut cepat oleh Shyeren.

"Tapi...gue yakin ada hal yang mau Lo omongin lagi," ujar Vica melihat gelagat Shyeren yang seperti ingin mengatakan sesuatu, tapi tertahan.

Raut wajah Shyeren menjadi jengkel. Tangan nya menggepal. "Gue mau temuin si Givano buat hajar dia. Karena udah nge-Bom gue." Ujar nya.

Mata Vica melotot kaget. "Lah sat. Ya si Givano udh K.O dari lama." Shyeren menggeleng 'kan kepala tanda tak setuju.

"Dia masih hidup, sampe sekarang."

Vica melotot mendengar ucapan Shyeren. "Anjirt panjang umur banget tuh si bangkai babi," maki Vica. Ia kaget dengan perkataan Shyeren barusan.

"Tapi kenapa Lo minta bantuan gue? Kan gampang Lo tinggal nyari sendiri." Lanjut Vica merasa bingung.

Shyeren menghela napas kasar. "Dia ganti marga. Jadi gue kesusahan." Vica menganggukan kepalanya tanda mengerti.

"Yaudah gue pergi du-"

"Stop! Gue tau ada alasan lain lagi." Potong Vica menatap tajam Shyeren.

Wajah Shyeren seketika pucat pasih mendengar penuturan Vica dan itu semakin membuat Vica curiga padanya.

"Kalo Lo gk mau kasih tau...Sorry..gue-"

"Gue punya anak. Dan dia ngebuat gue gk bisa ketemu lagi sama anak gue." Sela Shyeren. Shyeren menatap Vica yang sedang kaget dengan pandangan kosong.

"Siapa ayahnya?" Tanya Vica masih dalam kekagetan nya.

"Moreo." Mata Vica yang sudah bulat kini semakin membuat karena ia melotot.

"M-Moreo?" Gagap Vica.

"Body-Bodyguard yang dipacung mati sama si tua bangkai, gara-gara sepatu dia yang kena debu?!" Raut wajah Vica semakin kaget.

Shyeren mengangguk lemas. "Maka dari itu..kenapa gue pengen harta sama kekuasaan si tua bangka, biar gue bisa bales dendam sama dia. Bodoh amat mau dia ayah gue atau ibu gue."

Vica mengangguk mengerti. "Okay..hubungin gue kalo ada butuh apa-apa." Ujar Vica lalu melengos pergi setelah mendapat anggukan dari Shyeren.

  Sedangkan di waktu yang bersamaan, seorang pemuda menatap dingin kotak bekal yang ada ditangan nya. Lalu membuangnya begitu saja.

Transmigrasi Gadis Halu ( Hiatus)Where stories live. Discover now