T I G A P U L U H D E L A P A N

12.6K 1.3K 112
                                    

Play- Lee hi, Only.

Karena aku udah mulai PTM sejak beberapa waktu yang lalu jadi maaf karena keterlambatannya guys~ jadi karena itu aku kebut untuk chapter ini selesai hari ini karena semua dukungan dan semangat yang kalian kasih buat akuu! Aaaa pokoknya benar-benar bertambah semangat sekali untuk menulis saat melihat semua pesan dan komen-komen kalian! Luvv kalian banget pokoknya 3<

And anyway semangat buat kalian yang udah masuk tatap muka juga! Setelah sekian lama akhirnya bisa bertemu dengan teman-teman lagi, memang in the first day pasti rasanya lumayan annoying banget karena hampir dua tahun ini dirumah dan harus kembali berinteraksi lagi dengan orang sekitar, mungkin bakal lebih cape juga maybe?¿ Karena uda harus ke sekolah lagi yaa kan, tapi tetap yakin kalau kalian pasti bisa lewatin semuanya! SEMANGAT!!

Jangan lupa tinggalkan jejak kalian yaa dengan tekan bintang dan berikan komentar! Makasih banyak yang sudah berkenan, aku sangat, sangat, menghargainyaaa!^^

Note: Sebelumnya aku mau bilang kalau tempat, tokoh dan lain sebagainya dari cerita ini beberapa hanya fiksi dan tidak ada di dunia nyata, jadi jangan bingung ya kalau ada nama negara yang asing dipikiran kalian atau sistem yang dijalankan di dunia Elody itu ada yang berbeda.

Happy reading guys!

* * *

Dua tahun sebelumnya ...

Seperti biasa Elody mengunjungi tempat kerja keluarganya secara bergantian. Keempat kakaknya lah yang menciptakan ide yang sedikit nyentrik, katanya sih sengaja untuk memperluas pengetahuan Elody atau sebenarnya .. ekhem ... Agar Elody bisa menemani mereka saat sedang bekerja saja.

Memang dasar tukang cari alasan!

Dan jadwalnya hari ini adalah tempat kerjanya Gio, yaitu pangkalan perangnya yang ada di negara Hain, negeri tetangga yang terkadang sering bentrok dengan negaranya. Namun sekarang kedua negara itu masih dalam keadaan yang tenang dan damai, belum terjadi percekcokan yang serius jadi warga kedua negara itu masih bebas masuk dan keluar ke negara mereka ataupun sebaliknya. Tapi, tidak ada yang tau kan kedepannya bagaimana? Semoga saja tidak terjadi hal menyeramkan seperti perang dan lain sebagainya antar dua negara besar itu.

"Nona, silahkan masuk." salah satu pengawal menundukkan kepalanya, Elody tersenyum dan mengangguk lalu berjalan menuju kedalam jet pribadi miliknya.

Karena jaraknya yang lumayan jauh Gio memutuskan untuk membelikan Elody sebuah pesawat jet untuknya agar Elody dapat lebih cepat sampai ke tempatnya. Elody tak dapat menolak, namun ia meminta pada kakaknya yang satu itu untuk setidaknya memberikan pesawat yang paling kecil karena kan hanya untuknya saja, Gio memang sih nganggut-nganggut saja saat Elody berkata begitu, namun malah lain hasil yang Elody dapatkan.

Ia malah diberikan pesawat yang jika dibandingkan dapat sebesar milik sultan!

Jujur saja, dia bingung ingin berkata apa lagi pada Gio, karena menurut Gio pesawat ini masih sangat kecil dibandingkan dengan pesawat-pesawat jet yang dia miliki, Elody lantas harus berkata apa kalau begitu? Yang bisa ia lakukan hanya menerima saja walau harus mengalami sakit kepala beberapa saat karena memikirkan dana yang sudah Gio keluarkan hanya untuk membeli pesawat pribadi untuknya saja.

Didalam pesawat, Elody diperlakukan dengan sangat istimewa oleh seluruh awak dan diberikan pelayanan terbaik yang mereka bisa. Perjalanan ini akan memakan waktu yang lumayan lama, jadi Elody memutuskan untuk melihat berita-berita menarik yang sedang hangat-hangatnya publik bicarakan di sosial media untuk mengisi waktu luangnya.

Possessive FamilyWhere stories live. Discover now