Cafe Lalula

172 19 0
                                    

Terima kasih udh baca sampai chapter ini
Jgn lupa voment,kalo suka,gratis kok

***

[ Cafe Lalula]

"Yang pertama bikin keluarga hancur itu kamu,kamu yang bikin saya dan Alvaro pisah,kamu memang nggak sengaja terlahir,kamu anak yang nggak saya dan Alvaro inginkan dari awal."

***

G

erimis turun dilangit Jakarta yang sudah hitam sempurna. Membawa aroma petrikor dengan cahaya lampu kuning diantara pertokoan.

Sebuah cafe bernama Lalula berdiri dikanan Jalan,cukup ramai.

Jayden melangkah masuk setelah menerobos gerimis yang sedikit membasahi Hoodie hitam yang dipakai.
Menatap sekitar,cowok itu menghampiri seorang wanita paruh baya yang membelakanginya.

Disebelah pembatas kaca bening yang menyuguhi pemandangan jalanan Jakarta yang tak pernah sepi. Ia berdehem dan memanggilnya dengan hati-hati.
"Ma,"

Wanita itu berbalik, "Cepat ngomong,ada apa sampai kamu maksa buat ketemu."

Cowok itu terlebih dahulu duduk,lalu menatap wanita tua itu serius.
"Ma, Bu Yeji ngungkit masalah bunuh diri dua tahun lalu,aku harus gimana?"

Bukannya panik wanita itu malah terkekeh, "Itu urusan kamu,Jay. Saya sudah bukan keluarga kamu lagi sejak kamu nimbulin masalah itu!"

"Lagian,bukannya kamu kekeuh? Bukan kamu yang bunuh dia?" Jay terdiam,menghela napas berat.

"Tapi,mama juga ikut andil dengan ngasih sejumlah uang ke polisi,"

"Itu saat kamu masih anak saya, perlindungan seorang ibu terhadap anaknya,dan see apa yang kamu katakan,saya terlibat? Itu juga demi kamu,tau?!"

Jay menunduk,tidak bisa berkata-kata, kalimatnya tercekat ditenggorokan, susah untuk diungkapkan. Mamanya benar juga.

"Yang pertama bikin keluarga hancur itu kamu,kamu yang bikin saya dan Alvaro pisah,kamu memang nggak sengaja terlahir,kamu anak yang nggak saya dan Alvaro inginkan dari awal."

"Kamu gegabah, dan sekarang kamu merasa yang paling tersakiti? Sekarang saya udah bahagia punya suami dan anak seperti Sean yang pengertian dan nggak macem-macem. Bisa kamu nggak ganggu saya lagi?"

Jari-jari tangan Jay gusar dibawah meja
,segala sesuatu yang terjadi sekarang, memang karena kesalahannya. Ia merasa memang pantas untuk dibuang, ini adalah karma atas perbuatannya.

Dengan hati yang teramat sakit,Jay tersenyum tipis,membuat hatinya lebih perih,dan dadanya kian sesak. Ia menunduk menyorot kosong lantai cafe,matanya sudah memerah dan kedua tangannya terkepal kuat.
"Maaf,maaf,maaf..."

Disisi lain,seseorang dengan topi bucket hitam berdiri diluar cafe yang sepi. Memperbesar layar ponselnya hingga menampilkan dua orang yang tengah berbincang bersama,ia mengambil gambar beberapa kali sebelum memasukkan ponsel itu kedalam saku jeans hitam yang orang itu kenakan.
"Lo harus dapet keadilan,Luna,"

***

08572703xxxx

Hai,ini bener Nanda?

Pesan singkat itu membuat Nanda merebahkan dikasur,menatap bingung roomchat diponselnya.

Kemudian,ia mengetik cepat. Tentu menanyakan siapa dia.

Bener,tapi ini siapa?
Tukang paket kah?

PENA ASMARA | TAMAT✅Where stories live. Discover now