YELLOW : 34. Cruel

253 42 9
                                    

Perlahan Solar mengerjapkan matanya. Dia jauh lebih baik sekarang. Dan saat dia coba menggerakkan tubuhnya, dia sadar seseorang tengah tertidur di sampingnya.

Hatinya berubah sesak. Kedua matanya mulai berair meski dia mencoba menahannya.

"Moonbyul..." bibirnya yang pucat bergetar seiring dengan kuatnya dia menahan diri.

Dia mulai mengelus kepala Moonbyul dengan pelan, hingga akhirnya air mata itu lolos dari sudut matanya.

Jika ini mimpi. Solar berharap tak ada yang membangunkannya.

Tapi Moonbyul mulai bergerak ketika sebuah sentuhan mengenai wajahnya, dia mulai membuka matanya.

"Kamu sudah bangun?" tanya Moonbyul berat, "Kenapa menangis? Apa ada yang sakit?" Moonbyul segera duduk dengan tegak. Semalaman dia menunggu Solar hingga tertidur di sampingnya.

Solar menggeleng pelan. Jika ini bukan mimpi. Solar berharap Moonbyulnya telah kembali.

"Aku akan memanggilkan dokter" Moonbyul mencoba berdiri namun Solar menahannya.

"Bisakah, kamu tidak meninggalkanku?"

Moonbyul kembali menatap wajah teduh Solar yang masih pucat.

"Aku menunggumu selama ini. Aku yakin hari ini akan datang. Aku yakin kamu akan kembali. Jadi kumohon, jangan meninggalkanku lagi" air mata Solar kian deras. Tubuhnya naik turun ketika isak tangis semakin membuat dadanya terasa sakit dan sesak.

"Solar hentikan" Moonbyul melepas genggaman tangannya dari tangan Solar, "Kumohon hentikan" bicaranya berat dan penuh harapan, "Hentikan perasaanmu padaku" dia berdiri dan pergi.

"Kenapa Byul, kenapa kamu terus membuangku? Kenapa kamu bersikap seperti ini? Kenapa kamu terus menyakitiku? Sebenarnya apa kesalahanku?!" Solar berteriak tak terima, "Kenapa harus aku yang memohon padamu? Kenapa harus aku yang mengharapkanmu kembali?!" dia meremas kepalanya yang terasa pusing, "Aku berharap kamu menyesal dan merasa bersalah ketika kita bertemu. Tapi kamu justru membenciku seakan aku yang berbuat kesalahan" tatapannya nanar, "Kamu yang jahat tapi kenapa kamu justru memperlakukanku sebagai penjahatnya?! Apa kesalahanku padamu? Apa yang telah kulakukan sampai kamu bersikap seperti ini padaku?!"

"Solar aku..."

"Aku tidak bisa berhenti," dia coba menenangkan diri, "setiap hariku, aku tidak bisa berhenti mencintaimu."

Moonbyul segera membalikkan tubuhnya, dia tak ingin Solar melihat air matanya yang jatuh. Dia harus terlihat jahat.

"Kamu tidak melakukan kesalahan apapun Solar" suara Moonbyul berat dan dalam, "Hubungan kita berakhir karena memang harus berakhir. Aku berharap kamu akan marah dan membenciku. Aku ingin kamu menamparku, memukul dan mengutuk perbuatanku. Dengan begitu, aku hanya akan sedikit terluka. Aku tidak ingin kamu mencintaiku sebanyak ini. Aku adalah penjahatnya. Kamu pun tahu itu. Aku harap kamu membenciku, karena hal yang pantas kuterima darimu hanyalah kebencian."

"Aku mencintaimu Byul. Aku tidak bisa membencimu. Seberapa keras aku mencobanya, perasaan cintaku lebih besar dari apapun" Solar menunduk dan airmatanya segera jatuh ke atas selimut, "Jika kamu ingin aku membencimu, setidaknya jelaskan padaku alasan kamu meninggalkanku. Kenapa kamu pergi dan mencampakkanku seperti ini? Dengan begitu, aku mungkin akan membencimu. Karena sekarang, aku merasa semua adalah salahku. Hingga akhirnya kamu memilih pergi. Hingga akhirnya kamu bersikap seperti ini padaku."

Moonbyul menundukkan kepalanya, rahangnya terkatup dengan kedua tangan yang mengepal kuat, "Aku memilih uang. Aku meninggalkanmu dan memilih mengejar uang."

"Byul..."

"Kamu sudah mendengarnya sekarang" dia kembali menghadap Solar. Tatapannya tegas dan tajam, "Akulah penjahatnya. Mulai sekarang, berhenti menyalahkan dirimu sendiri dan mulailah membenciku. Jangan bersikap bodoh dengan terus mencintai orang sepertiku. Moonbyulmu telah pergi. Moonbyul yang mencintaimu telah menghilang dan orang dihadapanmu sekarang adalah Moonbyul yang mementingkan uang diatas segalanya."

YELLOW [MOONRENE]Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin